Minggu, 29 Juli 2012

Usaha Kecilku

Assalamu'alaikum. Alhamdulillah setelah lama fakum dapat kembali mengakses blog ini. sekedar untuk promo saja, baru-baru ini saya membuka usaha tenak hhewan. mungkin temen-temen jika membutuhkan untuk penelitian, pakan piaraan atau pun untuk keperluan lain dapat mengirimkan ke Email kami yaitu afandirifaia@yahoo.com

Selasa, 07 Desember 2010

REFLEKSI AKHIR TAHUN HIJRIAH 1431
Ada ulama menyebut kondisi sekarang adalah“ jahiliah modern” . Karena keadaan masyarakat saat ini tidak beda jauh dengan masyarakat jahiliah sebelum Rasulullah hijrah ke Madinah. Kondisi akidah / ideologi, sosial, ekonomi, dan politik yang saat ini dalam kungkungan ideologi kapitalisme dan sekuler, sangat mirip dengan kondisi Rasulullah sebelum berhijrah. Di lihat segi akidah, berbagai kemusyrikan dan aliran sesat semakin bermunculan . Dari segi sosial,kebejatan moral seperti pencurian, perzinaan, korupsi, narkoba, dsb semakin meraja lela. Dari segi ekonomi, riba masih dijadikan sebagai basis ekonomi. Padahal di dalam Al Qur’an sudah jelas bahwa Allah mengharamkan riba. Maka wajar, jika di masa jahiliah modern ini kehidupan masyarakat semakin terpuruk.
Maka dari itu, sebetulnya kaum muslim saat ini membutuhkan tatanan yang baru, yakni tatanan yang dibangun berdasarkan ideologi Islam yang dilandaskan pada syariat Islam. Karena syariat Islam adalah aturan yang sudah ditetapkan oleh sang Pencipta yakni Allah Azza Wa Jalla bagi seluruh umat manusia. Maka dari itu, saat ini kita semua perlu suatu institusi yang bisa menerapkan syariat Islam dalam segala aspek kehidupan agar kemuliaan dan kejayaan Islam di masa lalu teraih kembali.

aniedhay

Minggu, 28 November 2010

dakwah: BERSEDEKAP DI DADA

dakwah: BERSEDEKAP DI DADA

ಪೆರ್ಸೆಮ್ಬಹನ್ ಸ್ಯೀರ್ ಕಿಂತ ಉಂಟುಕ್ suamiku

di kedalam hatiku tersembunyi cinta yang suci
aku penuh dengan kata-kata
lewat kesholihanmu yang terukir menghiasi dirimu
kau sungguh sangat mengangumkan
walau ku kelu untuk mengungkapkan perasaanku
namun cintaku padamu takkan pernah pudar

Sabtu, 05 Juni 2010

CERPEN

RUQYAH CINTA

Setiap malam aku berusaha untuk membiasakan diriku untuk berwudhu dan tilawah sebelum tidur. Aku tidak tahu mengapa akhir-akhir waktu itu aku sangat sulit untuk tidur. sering ketika ku mulai memejamkan mata tiba-tiba tubuhku tak bisa bergerak sama sekali. Seperti ada seseorang yang menikamku dengan keras. Tapi orang itu tidak terlihat oleh mataku. Ku hanya bisa merasakannya. Ku berusaha untuk berteriak minta tolong tapi aku tidak bisa bicara apa-apa. Seakan-akan ada makhluk jahil yang berusaha untuk mengganggu setiap istirahat malamku. Kata orang Jawa hal demikian disebut klindihen. Semenjak itu aku selalu membiasakan diriku untuk berwudhu dan tilawah sebelum tidur. Karena jika aku luput melakukan hal itu maka dapat dipastikan tubuhku tiba-tiba tidak bisa bergerak sama sekali.

Aku tidak tahu apa yang terjadi pada diriku pada malam itu. Seperti biasa, aku mulai mengambil air wudhu untuk mensucikan tubuhku dari hadast kecil. Mulai pukul sebelas malam tepat aku membuka ayat-ayat cinta Allah dan ku mulai untuk mentadabburinya dengan tilawah. Kumulai dengan baca basmallah dan kuteruskan membaca surat Al Baqoroh ayat pertama. Semakin kulanjutkan untuk membaca ayat-ayat Allah semakin hati ini tenang. Namun malam ini aku merasa berbeda. Rasanya aku ingin terus bercengkrama dengan ayat-ayat yang penuh cinta ini. Kulantunkan ayat suci Al Qur’an tanpa henti. Sampai suaraku berubah menjadi serak. Mataku lelah dan terasa aus karena membaca. Aku menghentikan tilawahku untuk istirahat sebentar. Ku tengok jam dinding di depan kamarku terlihat waktu sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Ya Robbi….pantas saja jika aku merasa tubuhku begitu lelah. Tak disangka aku sudah mengaji selama 3 jam tanpa berhenti sama sekali. Meskipun tubuh ini lelah, tetap saja aku merasa berat untuk menutup ayat-ayat yang penuh cinta ini. Ku buka lembaran demi lembaran sebelumnya. Ku mencoba untuk menghitung lembaran-lembaran yang sudah aku baca. Tak terasa aku sudah membaca sampai 3 juz. Ku pandangi kitab suciku, rasanya sangat berat untuk meninggalkannya meskipun hanya untuk sebentar. Kupaksakan kembali tubuhku untuk membaca ayat-ayat yang penuh kebenaran itu yang tiada keraguan di dalamnya. Namun, baru membaca beberapa ayat tubuh ini benar-benar tidak bisa diajak kompromi lagi. Mataku mulai terasa pedih karena lelah. Dengan rasa berat hati, aku terpaksa menutup ayat-ayat suci Al Qur’an. Ku mulai beranjak dari tempat aku mengaji. Kemudian ku menuju lautan kapuk untuk merebahkan tubuhku. Alhamduliillah.........rasanya begitu nikmat ketika punggungku mulai ku rebahkan di atas kasur. Meskipun demikian, diriku tidak merasa mengantuk sama sekali. Padahal seharian aku belum istirahat. Dengan aktivitas sekolah dan ekstrakurikuler yang membuatku tak sempat untuk tidur siang. Aku tak ingin mendzolimi tubuhku. Ku mulai untuk memejamkan mataku yang pedih. Mata ini mulai terobati.

Ya Allah......apa yang terjadi padaku ? Kenapa tiba-tiba saja, mulai dari kakiku sampai ke atas secara perlahan-lahan tidak bisa bergerak. Seperti ada yang menyeret nyawaku dari ragaku secara perlahan. Dan benar. Tubuhku tidak bisa bergerak sama sekali. Tiba-tiba aku mendengar suara sstt bangun......sssttt bangun....ssttt bangun..... Suara itu sepertinya aku tidak asing mendengarnya. Lalu, tiba-tiba saja aku merasa berada pada suatu tempat yang tidak pernah aku tahu sebelumnya. Aneh.....di tempat itu aku melihat ibundaku memakai baju sutra. Beliau sangat cantik. Aku juga melihat di sebelah kanan bunda ada seorang wanita yang aku tidak asing mengenalnya. Dia adalah kakakku. Dia juga sama-sama memakai baju sutra seperti bunda. Ku berjalan menuju mereka. Mereka menyambutku dengan wajah senyum yang berseri. Kemudian ibunda mengucapkan kata selamat kepadaku. Aku benar-benar tidak mengerti apa maksud dari kata selamat itu. Lalu aku terus berjalan menuju ke dalam suatu tempat. Di sana aku melihat diriku duduk sendiri memakai jilbab biru dan kerudung biru berkainkan sutra. Subhanallah.....aku benar-benar terlihat berbeda. Tapi.....aku seperti sedang menunggu seseorang. Tapi siapa? tiba-tiba datang seorang laki-laki dan dia duduk bersanding denganku. Ya Allah......aku mengenal orang itu. Tapi dia mau apa? Kenapa dia duduk bersanding denganku.? Kemudian datanglah seorang laki-laki yang tidak aku kenal, dia duduk di depan kami. Kemudian laki-laki itu menghulurkan tangannya kepada laki-laki yang sedang duduk bersanding denganku. Aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan. Aku memperhatikan mereka berdua. Aku mendengar kata-kata janji suci. Kata-kata yang amatlah sakral di dalam hukum Islam. Kata-kata aqad ijab qobul pernikahan. Ku memandangi laki-laki yang duduk di sampingku itu. Dia pun juga memandangiku dengan senyuman dan tatapannya yang teduh. Kemudian bayangan itu hilang dengan tiba-tiba. Justru yang nampak hanyalah wajah laki-laki yang bersanding denganku. Wajah yang sangat aku kenal.

Ku terbangun dari dunia mimpiku. Hatiku kalut, bingung, bimbang, dan penuh dengan pertanyaan. Sebenarnya apa yang barusan terjadi padaku.? Kenapa aku mimpi begitu aneh. Apakah syetan sedang menggangguku? Tidak. Aku yakin mimpi itu bukan dari syetan. Aku yakin karena posisi tidurku yang masih dalam keadaan suci. Tapi jikalau memang ini adalah isyarah dari Allah, apa maksudnya dari semua mimpi itu? Ah.....aku tidak tahu. Aku mulai gelisah. Aku melihat jam dinding menunjukkan pukul setengah tiga dini hari. Ku beranjak dari tempat tidurku kemudian ku mengambil air wudhu untuk menghilangkan kekalutanku. Ku ambil mukenaku kemudian aku mulai qiyamul lail. Ku curahkan semua kegelisahan dan rasa penasaranku kepada Allah. Berkali-kali aku bertanya pada diriku apa sebenarnya maksud dari mimpi itu?dan kenapa harus orang itu yang ada di sampingku? Apa maksud dari semua ini....? ah....sungguh aku tak tahu.

Hari itu adalah pagi yang cerah. Namun hatiku tak secerah dengan sinar mentari yang menyinari sang bumi. Hatiku masih gelisah memikirkan mimpi yang barusan aku alami. Aku duduk termenung di kursi depan kelasku. Dari kejauhan aku melihat laki-laki yang barusan berada dalam mimpiku. Hatiku semakin penasaran. Dia berjalan semakin dekat. Memang kelasnya berada di samping kelasku. Semakin dia mendekat aku semakin tidak berani menatapnya. Ya Allah........apa sebenarnya yang sudah Engkau rencanakan untuk hambamu ini?
Hari demi hari hatiku masih saja gelisah. Bahkan dirundung rasa kalut, cemas, dan rasa penasaran yang semakin menjadi-jadi. Tiap malam sebelum tidur aku tilawah untuk menenangkan qalbu yang gelisah. Sempat tersirat dalam benakku mengatakan bahwa dia adalah laki-laki yang Allah kirimkan padaku melewati mimpiku. Tapi benarkah? Dan apakah aku sudah siap? Aku benar-benar tidak tahu. Ku beranikan diriku untuk sholat istikharah untuk memohon petunjuk dariNya. Kupanjatkan doaku padaNya. Ya Allah, jikalau memang laki-laki itu adalah pendamping yang Kau kirimkan padaku agar aku tetap terjaga dalam naungan cintaMu maka mudahkanlah dan mantapkanlah hati ini. Namun jikalau mimpi itu adalah suatu ujian bagi hamba karena dia hanya berupa bayangan semu bagi hamba maka kuatkanlah hamba dan yakinkanlah hamba bahwa setiap keputusanMu adalah yang terbaik. Karena hanya Engkaulah ya Allah yang Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hambaNya. Hari demi hari aku istiqomah sholat istikharah untuk memohon petunjukNya. Namun aku merasa hasilnya nihil. Aku belum mendapatkan mimpi yang menjawab semua kegelisahanku.

Hari selasa ba’da magrib seperti biasa aku dan teman-teman akhwat menuju ke rumah ustadz Padang untuk mengkaji Islam. Seperti biasa, sehabis materi beliau mempersilahkan kepada kami untuk bertanya tentang apa saja yang berkaitan dengan Islam. Ku beranikan diri untuk bertanya kepada beliau. Aku bertanya tentang bagaimana cara membedakan mimpi yang berasal dari syetan dan mimpi yang berupa petunjuk dari Allah. Kemudian beliau menjelaskan bahwa mimpi dari Allah atau dari syetan itu bisa dilhat dari bagaimana tata cara sebelum seseorang itu tidur. Bila seseorang itu sebelum tidur dia bersuci telebih dahulu dengan berwudhu kemudian dilanjutkan dengan membaca Al Qur’an kemudian dia tidur dan bermimpi insyaAllah mimpi itu dari Allah. Dan biasanya mimpi itu terasa aneh dan berlangsung amat cepat serta cenderung berkesan. Namun jika seseorang itu sebelum tidur dia tidak bersuci apalagi tidak berdoa maka dapat dipastikan mimpi itu berasal dari syetan. Aku hanya temangguk-mangguk mendengar penjelasan ustadz Padang. Namun beliau melihatku dengan penuh penasaran.

”Kenapa? ”
” Mimpi seorang laki-laki ya?”
”Siapa?”
” Satu sekolahan?”
”Dia tahfidz Qur’an?”
Aku hanya terdiam kaku dengan sederetan pertanyan yang diajukan ustadz Padang. Tiba-tiba tubuhku terasa panas dingin. Mungkin beliau tahu apa yang ada dalam pikiranku. Wajahku saat itu benar-benar terlihat memerah karena malu. Bagimana mungkin beliau bisa memberikan pertanyan yang seperti itu di hadapan teman-teman halaqoh. Aku benar-benar malu dan tidak bisa berkata apa-apa.
” Wajar jika seumuran dirimu sudah mimpi demikian. Karena memang umurmu itu sudah bukan anak kecil lagi. Seharusnya kamu bersyukur jika kamu pernah mimpi demikian. Banyak orang yang memohon kepada Allah untuk diberikan petunjuk siapa jodohnya melewati mimpi namun tetap saja Allah masih belum memberikannya. Sedangkan kamu belum memohon tapi Allah sudah menunjukkan siapa penadampingmu.” aku terhenyak mendengar ucapan ustadz Padang. Bagaimana bisa beliau mengatakan demikian.

Pernyatan ustadz Padang masih belum bisa memuaskanku. Aku merasa ada sesuatu yang masih mengganjal di dalam hatiku. Aku masih penasaran kenapa Allah memberikan mimpi itu padaku. Dan kenapa harus laki-laki itu?
Tiba-tiba hand phoneku berbunyi. Kubuka Hp ku terlihat ada sms dari temanku se halaqoh namanya Dila.

Assalamu’alaikum.
Afwan ukhti, tadi ana baru saja membaca buku. Di buku itu disebutkan bahwa kebanyakan orang mengira bahwa setelah sholat istikharah Allah akan memberikan petujuk berupa mimpi. Hal demikian merupakan kesalahan. Karena petunjuk itu tidak harus lewat mimpi. Namun petunjuk itu bisa berupa suatu kejadian dan kemantapan hati ataupun hal lainnya.

Subhanallah....rasanya ada secercah cahaya yang menyinari qalbu ini. Ku mencoba untuk mengingat apa yang sudah ku rasakan selama ini. Ya.....sekarang aku tahu apa maksud dari semua mimpi itu.

Satu minggu telah berlalu. Kini aku dapat melangkah dengan tenang kembali. Aku pasrahkan semua apa yang akan terjadi hanya kepada Allah semata.
Adzan magrib menggema. Ku ambil mukenaku dan pergi menuju masjid yang tidak jauh dari kosku. Setelah sholat magrib aku pulang kembali ke kos. Ketika aku mulai membuka kitab suci Al Qur’an tiba-tiba Hp ku berbunyi. Ku ambil Hp ku dan aku buka ada satu sms dari orang yang tidak asing bagiku. Dia adalah orang yang baru saja duduk bersanding dalam mimpiku. Rasa penasaran yang bertubi-tubi membuat dadaku sesak. Aku mencoba untuk menenangkan diri. Kemudian aku buka sms itu dan aku baca dengan seksama. Subhanallah.............apakah aku mimpi? Apakah sms yang ku baca ini tipuan? Aku membaca sms itu sekali lagi. Dan memang semua itu bukan mimpi. Hal itu benar-benar kenyataan. Laki-laki yang ada dalam mimpiku itu adalah teman seperjuanganku. Dia adalah ketua OSIS di sekolahanku. Aku tidak menyangka, dia yang dahulunya hanyalah laki-laki biasa, laki-laki yang dulu pernah aku tolak cintanya karena agamaku tak mengijinkan pacaran, sekarang berubah. Kini dia datang dengan menjadi seorang ikhwan yang berbekal tsaqofah Islam. Dengan kerendahan hatinya yang tulus dia meminta tolong padaku untuk memenuhi separoh diennya dengan menjadikan diriku sebagai pendampingnya. Ya Allah....sungguh besar kuasaMu. Segala sesuatu yang aku sangka tidak akan bisa terjadi namun dengan kekuasanMu tidak ada sesuatu yang tidak mungkin. Sungguh Engkaulah sebaik-baik perencana. Moga kami terhimpun dalam ikatan suci yang Kau ridhoi.

ANIEDHAY

TO

SAATNYA UMAT ISLAM BERSATU

Pembantaian di jalur Gaza yang dilakukan oleh Zionis Israel semakin menjadi-jadi. Hal ini tidak hanya pembantaian semata, namun kargo bantuan kemanusiaan yang akan dikirim ke warga Palestina disita oleh Israel. Bahkan, para relawan pun juga dibantai oleh Israel. Tidak lama,kapal MV Marmara yang membawa para relawan untuk menolong warga Palestina juga di bantai oleh Israel pada waktu. Yang lebih mengenaskan, Mesir yang merupakan negara terdekat dengan Palestina justru menutup pintunya untuk warga Palestina. Arab Saudi pun berdiam diri tidak peduli dengan pmbantaian yang terjadi di Palestina.
Berbagai kecaman yang sudah dilontarkan oleh berbagai negara pada Israel untuk segera menghentikan serangannya pada warga Palestina. Di Indonesia, berbagai ormas melakukan aksi untuk mengecam tindakan Israel. Tidak hanya itu,pihak pemerintah juga berusaha untuk meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk melobi Amerika Serikat agar Israel dan Mesir membuka blockade atas jalur Gaza secara permanent.
Berbagai upaya yang sudah dilakukan untuk menyelelsaikan permasalahan Israel dengan Palestina. Mulai dari berbagai diplomasi dan perjanjian yang sudah dilakukan, namun tetap saja tidak bisa menyelesaikan masalah ini.
Memang permasalahan Israel ini tidak bisa diselesaikan dengan jalan diplomasi. Selama ini, Israel senantiasa melanggar janji yang sudah disepakati bersama. Karena pada dasarnya orang Yahudi Israel ini berkepala batu yang tidak akan pernah peduli dengan kata diplomasi yang sudah dilontarkan selama ini. Israel ingin menduduki Palestina meskipun harus membantai semua masyarakat Palestina. Dia tidak akan pernah berhenti untuk merangsek kaum Muslim di Palestina sampai tanah Palestina berada di bawah kekuasaan Israel sepenuhnya,
Dengan meminta bantuan Amerika untuk melakukan negosiasi perdamaian melalui jalur diplomasi, hal ini tentu saja mustahil. Karena Israel itu ibarat anak keemasan Amerika Serikat. Tentu saja seorang ibu tidak akan mencelakakan anaknya sendiri. Amerika akan senantiasa melindungi Israel. Hal ini terbukti berbagai negara termasuk negara yang tergabung PBB tidak berani untuk bertindak tegas pada Israel. Selain itu persenjataan canggih yang dimilki oleh Israel untuk membantai warga Palestina di pasok dari Amerika Serikat
Perlu kita pahami bersama, permasalahan terbesar kaum Muslim sekarang adalah terpecah belahnya umat Islam yang menjadikan orang kafir berani membantai kaum muslim. Seharusnya, umat Islam sekarang bersatu untuk mengusir Israel dari tanah suci Al Aqsa.
Di Indonesia dengan mayoritas kaum muslim terbesar di dunia berpeluang besar untuk mengawali dan mengajak para penguasa negara negara lainnya untuk bersatu dalam bingkai khilafah untuk mengusir Israel. Karena permasalahan Israel hanya bisa dislesaikan dengan jihad dalam Islam yaitu berperang melawan kafir. Dengan bersatunya seluruh umat Islam untuk berangkat berperang melawan Israel tentu saja Israel yang jumlahnya jauh lebih sedikit pasti bisa terkalahkan.
Dari fakta-fakta yang ada, telah jelas sekali menunjukkan bahwa sudah saatnya umat Islam beratu. Karena pembantaian umat Islam di Palestina merupakan akibat dari terpecahnya umat Islam. Tidak adanya institusi yang menaungi umat Islam sedunia inilah yang menjadikan kaum kafir berani untuk menginjak-iinjak Islam. Maka dari itu, adanya daulah Khilafah Islamiyah yang menjaga keutuhan umat Islam harus segera didirikan di tengah-tengah umat saat ini. Karena umat Islam membutuhkan Khilafah termasuk Palestina.


Zahrotul Jannah

Minggu, 02 Mei 2010

8 Pelajaran

Suatu hari Syaqiiq Al-Balkhi(1) bertanya kepada salah seorang muridnya yang bernama Hatim Al-Asham(2): “Hai Hatim engkau telah bersama denganku dalam waktu yang cukup lama maka apa saja yang telah engkau pelajari ?, Hatim Al-Asham menjawab: Aku telah mempelajari/mengetahui delapan perkara:

1. Aku memandang kepada makhluk, maka aku melihat setiap mereka mempunyai kekasih, namun apabila telah sampai ke kuburan, niscaya ia berpisah dengan kekasihnya. Maka aku mengambil perbuatan baik menjadi kekasihku. Agar tatkala aku masuk ke dalam kuburan nanti, akan masuk juga kekasihku bersamaku.
2. Aku memperhatikan firman Allah : ((وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى))
“dan menahan jiwanya dari mengikuti hawanafsu" ( Surah Nazi'aat:40 ).
Maka aku bersungguh-sungguh untuk menahan hawa nafsu, sehingga tetaplah aku taat kepada Allah ".
3. Aku memandang kepada semua makhluk, maka aku melihat bahwa tiap-tiap orang yang memiliki suatu benda berharga, maka dia akan memelihara benda tersebut. Kemudian aku memperhatikan firman Allah :(( مَا عِندَكُمْ يَنفَدُ وَمَا عِندَ اللّهِ بَاقٍ))

" Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal.”( Surah an Nahl : 96 ).

Oleh sebab itu setiap kali aku memiliki harta yang mempunyai harga dan bernilai, maka segera aku serahkan dan simpankan kepada Allah, semoga harta itu akan kekal dan terpelihara disisi-Nya.

4. Aku melihat kepada manusia, mereka kembali kepada harta, kebangsawanan, dan kemuliaan. Yang tampaknya bagiku itu semua tak berarti. Kemudian aku perhatikan firman Allah:إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ اللَّهِ أَتْقَاكُم)) ))
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu” ( Surah al hujurot: 13 ).
Oleh karena itu aku melakukan sesuatu dengan penuh ketaqwaaan agar aku menjadi orang yang mulia disisi Allah".
5. Aku melihat kepada manusia yang mana mereka itu saling mendengki. maka aku perhatikan firman Allah :

نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُم مَّعِيشَتَهُم))))
" Kamilah yang membagi-bagikan penghidupan diantara mereka dalam kehiduapn ini "( Surah Az-Zukhruf : 32 ).
Maka aku tinggalkan sifat dengki tersebut.

6. Aku memandang kepada makhluk ini, yang ternyata mereka bermusuh-musuhan satu sama lain.Maka aku kembali kepada firman Allah :

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا))))
" Sesungguhnya syaithan itu adalah musuh bagi kamu maka perlakukanlah dia sebagai musuh " ( Surah Fathir : 6 ).
Maka dengan ayat ini, aku memandang bahwa setan itulah musuhku, oleh sebab itu aku meninggalkan permusuhan dan menjadikan syaithan saja satu-satunya musuh bagiku.
7. Aku memandang kepada makhluk ini semua, maka aku melihat masing-masing mereka menghinakan dirinya untuk mencari rizki(mencarinya dengan cara yang diharamkan Alloh). Kemudian aku perhatikan firman Allah :

وَمَا مِن دَآبَّةٍ فِي الأَرْضِ إِلاَّ عَلَى اللّهِ رِزْقُهَا))))

" Dan tidaklah ada daripada makhluk yang melata di bumi ini kecuali Allah telah menjamin rezekinya " ( Surah Hud : 6 ).

Maka dengan ayat ini aku menyibukkan diri dalam mengerjakan kewajibanku kepada Allah,dan meninggalkan apa yang tidak Alloh tulis(rizki)kan untukku.

8. Aku melihat manusia masing-masing bersandar kepada perniagaannya,perusahaannya dan juga ada yang bersandar kepada kesehatannya.Kemudian aku memperhatikan firman allah :

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ))))

" Barangsiapa yang menyandarkan dirinya(bertawakkal) kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya " ( surah at Thalaq : 3 ).

Maka aku bertawakkal hanya kepada Allah, karena Aku yakin Alloh akan mencukupkan segala keperluanku.
“Mudah-mudahan kita semua dapat mengambil hikmahnya.


((Mukhtashor Minhajul Qosidin hal:18))

Fn:

(1). Namanya Abu Ali Syaqiq bin Ibrahim Al-balkhi, wafat pada tahun 149 H / 810 M, Beliau adalah guru Hatim Al-Asham.

(2). Nama lengkapnya adalah Abu Abdi Rahman Hatim bin Alwan, terkenal dengan gelar Al-Asham. Wafat pada tahun 237 H / 751 M, dia termasuk tokoh besar dikhurasan, Beliau merupakan salah seorang murid Syaikh Syaqiq Al-Balkhi. Hatim dijuluki Al-Asham bukanlah dikarenakan ia tuli, akan tetapi dikarenakan ia pernah berpura-pura tuli untuk menjaga kehormatan seseorang hingga ia dijuluki dengan Al-Asham(orang yang tuli).

Kisah Tsabit Disuruh Kahwin Kerana Sebiji Apel

Seorang lelaki yang sholeh bernama Tsabit bin Ibrahim sedang berjalan di pinggiran kota Kufah. Tiba-tiba dia melihat Sebuah apel jatuh keluar pagar sebuah kebun buah-buahan. Melihat apel yang merah ranum itu tergeletak di tanah membuat air liur Tsabit terbit, apalagi di hari yang panas dan tengah kehausan. Maka tanpa berfikir panjang dipungut dan dimakannyalah buah apel yang lazat itu, akan tetapi baru setengahnya di makan dia teringat bahawa buah itu bukan miliknya dan dia belum mendapat izin pemiliknya.

Maka ia segera pergi kedalam kebun buah-buahan itu hendak menemui pemiliknya agar meninta dihalalkan buah yang telah dimakannya. Di kebun itu ia bertemu dengan seorang lelaki. Maka langsung saja dia berkata, "Aku sudah makan setengah dari buah apel ini. Aku berharap anda menghalalkannya". Orang itu menjawab, "Aku bukan pemilik kebun ini. Aku Khadamnya yang ditugaskan menjaga dan mengurus kebunnya".

Dengan nada menyesal Tsabit bertanya lagi, "Dimana rumah pemiliknya? Aku akan menemuinya dan minta agar dihalalkan apel yang telah ku makan ini." Pengurus kebun itu memberitahukan, "Apabila engkau ingin pergi kesana maka engkau harus menempuh perjalan sehari semalam".

Tsabit bin Ibrahim bertekad akan pergi menemui si pemilik kebun itu. Katanya kepada orang tua itu, "Tidak mengapa. Aku akan tetap pergi menemuinya, meskipun rumahnya jauh. Aku telah memakan apel yang tidak halal bagiku kerana tanpa izin pemiliknya. Bukankah Rasulullah s.a.w. sudah memperingatkan kita melalui sabdanya: "Siapa yang tubuhnya tumbuh dari yang haram, maka ia lebih layak menjadi umpan api neraka"

Tsabit pergi juga ke rumah pemilik kebun itu, dan setiba di sana dia langsung mengetuk pintu. Setelah si pemilik rumah membukakan pintu, Tsabit langsung memberi salam dengan sopan, seraya berkata," Wahai tuan yang pemurah, saya sudah terlanjur makan setengah dari buah apel tuan yang jatuh ke luar kebun tuan. Kerana itu mahukah tuan menghalalkan apa yang sudah ku makan itu?"

Lelaki tua yang ada dihadapan Tsabit mengamatinya dengan cermat. Lalu dia berkata tiba-tiba, "Tidak, aku tidak boleh menghalalkannya kecuali dengan satu syarat." Tsabit merasa khawatir dengan syarat itu kerana takut ia tidak dapat memenuhinya. Maka segera ia bertanya, "Apa syarat itu tuan?" Orang itu menjawab, "Engkau harus mengawini putriku !"

Tsabit bin Ibrahim tidak memahami apa maksud dan tujuan lelaki itu, maka dia berkata, "Apakah kerana hanya aku makan setengah buah apelmu yang keluar dari kebunmu, aku harus mengawini putrimu?"

Tetapi pemilik kebun itu tidak mempedulikan pertanyaan Tsabit. Ia malah menambahkan, katanya, "Sebelum pernikahan dimulai engkau harus tahu dulu kekurangan-kekurangan putriku itu. Dia seorang yang buta, bisu, dan tuli. Lebih dari itu ia juga seorang yang lumpuh!"

Tsabit amat terkejut dengan keterangan si pemilik kebun. Dia berfikir dalam hatinya, apakah perempuan seperti itu patut dia persunting sebagai isteri gara-gara setengah buah apel yang tidak dihalalkan kepadanya? Kemudian pemilik kebun itu menyatakan lagi, "Selain syarat itu aku tidak boleh menghalalkan apa yang telah kau makan !"

Namun Tsabit kemudian menjawab dengan mantap, "Aku akan menerima pinangannya dan perkahwinanya. Aku telah bertekad akan mengadakan transaksi dengan Allah Rabbul 'alamin. Untuk itu aku akan memenuhi kewajiban-kewajiban dan hak-hakku kepadanya kerana aku amat berharap Allah selalu meridhaiku dan mudah-mudahan aku dapat meningkatkan kebaikan-kebaikanku di sisi Allah Ta'ala".

Maka pernikahan pun dilaksanakan. Pemilik kebun itu menghadirkan dua saksi yang akan menyaksikan akad nikah mereka. Sesudah perkahwinan selesai, Tsabit dipersilahkan masuk menemui isterinya. Sewaktu Tsabit hendak masuk kamar pengantin, dia berfikir akan tetap mengucapkan salam walaupun isterinya tuli dan bisu, kerana bukankah malaikat Allah yang berkeliaran dalam rumahnya tentu tidak tuli dan bisu juga. Maka iapun mengucapkan salam, "Assalamu"alaikum..."

Tak disangka sama sekali wanita yang ada dihadapannya dan kini resmi jadi isterinya itu menjawab salamnya dengan baik. Ketika Tsabit masuk hendak menghampiri wanita itu , dia mengulurkan tangan untuk menyambut tangannya. Sekali lagi Tsabit terkejut kerana wanita yang kini menjadi isterinya itu menyambut uluran tangannya.

Tsabit sempat terhentak menyaksikan kenyataan ini. "Kata ayahnya dia wanita tuli dan bisu tetapi ternyata dia menyambut salamnya dengan baik. Jika demikian berarti wanita yang ada dihadapanku ini dapat mendengar dan tidak bisu. Ayahnya juga mengatakan bahawa dia buta dan lumpuh tetapi ternyata dia menyambut kedatanganku dengan ramah dan mengulurkan tangan dengan mesra pula", Kata Tsabit dalam hatinya. Tsabit berfikir, mengapa ayahnya menyampaikan berita-berita yang bertentangan dengan yang sebenarnya ?

Setelah Tsabit duduk di samping isterinya, dia bertanya, "Ayahmu mengatakan kepadaku bahawa engkau buta. Mengapa?" Wanita itu kemudian berkata, "Ayahku benar, kerana aku tidak pernah melihat apa-apa yang diharamkan Allah". Tsabit bertanya lagi, "Ayahmu juga mengatakan bahawa engkau tuli, mengapa?" Wanita itu menjawab, "Ayahku benar, kerana aku tidak pernah mahu mendengar berita dan cerita orang yang tidak membuat ridha Allah.

Ayahku juga mengatakan kepadamu bahawa aku bisu dan lumpuh, bukan?" Tanya wanita itu kepada Tsabit yang kini sah menjadi suaminya. Tsabit mengangguk perlahan mengiyakan pertanyaan isterinya. Selanjutnya wanita itu berkata, "aku dikatakan bisu kerana dalam banyak hal aku hanya menggunakan lidahku untuk menyebut asma Allah Ta'ala saja. Aku juga dikatakan lumpuh kerana kakiku tidak pernah pergi ke tempat-tempat yang boleh menimbulkan kegusaran Allah Ta'ala".

Tsabit amat bahagia mendapatkan isteri yang ternyata amat soleh dan wanita yang memelihara dirinya. Dengan bangga ia berkata tentang isterinya, "Ketika kulihat wajahnya... Subhanallah, dia bagaikan bulan purnama di malam yang gelap".

Tsabit dan isterinya yang salihah dan cantik itu hidup rukun dan berbahagia. Tidak lama kemudian mereka dikurniakan seorang putra yang ilmunya memancarkan hikmah ke seluruh penjuru dunia, Beliau adalah Al Imam Abu Hanifah An Nu'man bin Tsabit

SUMBER KEBAHAGIAAN

Betapa beratnya cobaan demi cobaan yg dialami para NABI tapi mereka tetap bahagia,hati mereka selalu tenang. Rahasianya apa ya? Karena mereka menjadikan ALLAH sebagai satu-satunya sumber kebahagiaan.Bagi mereka,MENGHAMBA,MENGABDI HANYA kepada ALLAH merupakan kebahagiaan tak terhingga!

Para nabi tidak mengharapkan KEBAHAGIAAN itu DARI MANUSIA atau DUNIA INI sedikitpun. SEMUA ITU merupakan UJIAN DAN TEMPAT UNTUK BERAMAL,MENGABDI HANYA PADA ALLAH.

Jadi mau apapun yg terjadi dengan DUNIA,mau apapun ULAH TINGKAH MANUSIA, MEREKA TIDAK TERPENGARUH, tetap tenang dan bahagia, karena semua itu MEMANG BUKAN TUJUAN, bagi mereka CUKUP ALLAH YG memberi rasa aman,nyaman,damai,bahagia itu!CUKUP

Pahlawan Sunyi Disekitar Kita

Siapa sebenarnya yang layak untuk disebut sebagai Pahlawan? Adakah pengertian ataupun batasan yang objektif untuk menentukan siapa yang pantas menjadi pahlawan? Kali ini, kisah para peraih Kick Andy Heroes Award ditampilkan dalam buku bertajuk Se7en Heroes : Tujuh Pahlawan Pilihan “Kick Andy”. Imam Prasodjo dalam kata pengantar menyebut orang-orang ini sebagai orang-orang abnormal. Orang-orang yang memiliki mimpi, angan-angan, cita-cita yang kuat dan diperjuangkan dengan penuh kesungguhan, sekalipun harus mengorbankan kenyamanan hidup yang sebenarnya bisa dengan mudah didapatkan.

Sebut saja nama Gisella Borrowka, seorang suster dari Jerman yang mengabdikan hidupnya untuk para penderita kusta di Indonesia. Namanya lebih dikenal dengan sebutan “Mama Putih”. Saat semua orang pergi dan tidak ada yang peduli dengan para penderita kusta, Gisella datang dengan penuh kesabaran merawat mereka. Ia rela meninggalkan semua kemapanan hidup yang dapat diperolehnya dengan mudah di tanah kelahirannya di Jerman.

Orang-orang abnormal ini mungkin terkesan gila. Orang normal mana yang rela meninggalkan kemapanan yang sudah pasti didapatkan. Tanyakan hati nurani anda untuk menjawabnya. Gendu Mulatif mungkin juga gila. Sama gilanya dengan orang-orang gila yang senantiasa dirawatnya. Pria yang akrab dipanggil Baba Gendu awalnya hanya membangun pos ronda disetiap RT di lingkungan tempat tinggalnya. Saat orang gila mulai senang menempati pos ronda yang dibangunnya, alih-alih mengusir ia justru merawat orang gila tersebut.

Cap sebagai orang gila kemudian melekat pada Baba Gendu. Demi merawat orang gila, anaknya sendiri ia minta untuk menjemput orang gila agar dapat ia rawat. Tidak main-main, semua dilakukannya dengan biaya sendiri dari usaha delman yang dilakoninya. Bahkan anak-anak kecil yang biasa memperoleh jatah uang hasil usaha delman, harus bersaing dengan para penderita sakit jiwa yang sekarang memenuhi rumah Baba Gendu.

“Kalau pengen hidup lu enak, lu enakin dulu hidup orang lain,” itulah prinsip hidup yang selalu dipegangnya sehingga caci-maki, hinaan ataupun cap sebagai orang gila tak lagi dihiraukannya. Baba Gendu bahkan rela menjual kudanya satu persatu agar dapat terus merawat para orang gila tersebut.

Orang gila lainnya adalah Baba Akong. Saat semua orang bersikukuh untuk menanam kelapa atau mede daripada bakau, ia tetap pada pendiriannya untuk menanam bakau disepanjang pantai mencegah abrasi. Tragedi tsunami dan tewasnya salah seorang anak aki¬bat batu yang menggelinding dari atas bukit, membuat tekadnya semakin bulat untuk mena¬nam pohon bakau di Pantai Utara Maumere yang belum lama dihantam tsunami itu. Saat harta bendanya ludes akibat tsunami, mereka justru melakukan sesuatu yang sama sekali tidak menghasilkan. Bahkan sang istri harus rela menjual kalungnya agar dapat membeli polybag untuk menanam bibit bakau.

Pengabdian itu nafas, memberi dengan jiwa

Pengabdian pada seni tari tampaknya menjadi nafas bagi Didik Nini Thowok. Berawal dari pelajaran tari yang diperoleh dari tukang cukurnya, ia semakin jatuh hati pada seni tari. Tak pernah cukup untuk belajar. Menampilkan berbagai karyanya di luar negeri dan menjadi maestro tari. “Kakek saya pernah berpesan kalau maju ha¬rus bisa mbodo; jangan merasa sudah pintar dan tak mau belajar atau mendengar dari orang lain. Hati dan pikiran harus selalu terbuka menerima masukan,” kata-kata kakeknya inilah yang terus dipegang Didik dalam menekuni dunia tari. Didik pun meneguhkan tekadnya bukan hanya sebagai penari semata, tetapi juga aktif selaku pen¬cipta dan penata tari, serta pengelola sanggar tari. Didik benar-benar hidup dari dan untuk tari.

Sementara bagi Sugeng Siswoyudono, kehilangan satu kaki bukan berarti ia kehilangan masa depannya. Sebaliknya, ia justru menjadi seorang yang berlebih. Ia membuat kaki palsu yang nyaman dipakainya, dan juga membuatkannya untuk mereka yang membutuhkan. Ia kemudian mendirikan Bengkel Prothesa Than Must Soegenk (baca: Den Mas Su¬geng). Saat tampil dalam salah satu episode Kick Andy, begitu banyak respon positif yang diterima. Hingga kemudian lahirlah program 1000 kaki palsu yang hingga kini sudah memberikan lebih dari 700 buah kaki palsu.

Pengabdian Menembus Batas, Abnormalitas yang Menginspirasi

Begitu banyak orang gila yang dengan kegilaannya memberikan pengabdian diluar batas orang kebanyakan. Suster Rabiah rela menerjang ombak, terapung di laut bermalam-malam, demi mengunjungi pasiennya. Saat tugas dan perahu motor yang ditumpanginya hancur diterjang ombak, maka ia harus bersabar terdampar di pulau tidak berpenghuni hingga tujuh hari hingga ada yang menolong. Iapun kini lebih dikenal sebagai Suster Apung. Sementara sejawatnya di kota menikmati berbagai fasilitas penunjang kesehatan, Suster Apung masih sibuk berkutat dengan peralatan medis sederhana menjangkau pasien dalam wilayah kerjanya meliputi satu kelurahan dan empat desa yang tersebar di 25 pulau di perbatasan antara Laut Flores, Laut Jawa, dan Selat Makassar. Sejak 10 Agustus 1978 hingga sekarang, telah lebih dari tiga puluh tahun Suster Rabiah mengabdi sebagai perawat di pulau-pulau kecil di sekitar Laut Flores.

Sementara itu, Wanhar Umar menjadi guru sekaligus kepala sekolah seorang diri sejak usia 14 tahun. Ia hanya mengajar baca-tulis-hitung karena hanya kemampuan itu yang ia miliki, sebab pendidikannya pun hanya tamatan sekolah dasar. Bangunan sekolahnya hanya terdiri dari tiga ruang yang saling terhubung satu sama lain beratapkan seng bolong dengan dinding lapuk. Sekolah itu tak berpagar dan hanya berlantaikan ta¬nah. Hal ini dilakoninya sejak tahun 1985. Semuanya dilakukan dengan penuh keikhalasan akan sebentuk pengabdian.

Dalam salah satu bagian, Baba Gendu menceritakan keluhannya selama ini, “Sudah merdeka, kok masih banyak orang yang kesulitan dan sakit jiwa. Ada apa? Berarti nega¬ra ini masih belum merdeka.” Tanyakan pada hati anda masing-masing, sudahkah kita merdeka? Merdeka dari rasa sombong, merdeka dari rasa dengki dan keserakahan. Sudahkah kita memerdekakan diri kita hingga dapat melakukan sesuatu untuk lingkungan sekitar kita. Ataukah kita tidak cukup waras hingga mata hati kita tak lagi terbuka, nurani kita tak lagi tersentuh melihat ketakberdayaan disekitar kita. Apakah pahlawan-pahlawan sunyi itu masih dapat kita temukan? Ataukah para pahlawan sunyi itu tertutup oleh bisingnya teriakan mereka yang minta diakui dirinya sebagai pahlawan?.

Mama Ku Sayang...

Mama sayang,

Aku di surga sekarang, duduk di pangkuan Tuhan. Ia mengasihiku dan menangis bersamaku sebab pedih pilu hatiku. Begitu ingin aku menjadi putri mungil mu.

Tidak terlalu mengerti aku akan apa yang telah terjadi. Aku begitu bergairah ketika mulai
Menyadari keberadaanku. Aku ada di suatu tempat yang gelap, namun nyaman. Aku melihat aku punya jari-jari dan jempol. Aku cantik seturut perkembanganku, tapi belum siap meninggalkan tempatku.

Aku menghabiskan sebagian besar waktuku dengan berpikir atau tidur. Bahkan sejak hari-hari pertamaku, aku merasakan ikatan istimewa antara engkau dan aku.

Kadang aku mendengarmu menangis, dan aku menangis bersamamu. Kadang engkau berteriak dan memaki, lalu aku menangis. Aku dengar Papa memaki balik. Aku sedih dan berharap engkau akan segera baik kembali. Aku heran mengapa engkau begitu sering menangis. Suatu hari engkau menangis hampir sepanjang hari.

Pilu hatiku karenanya. Tak dapat kubayangkan mengapa engkau begitu berduka. Pada hari itu juga, hal yang paling mengerikan terjadi.

Suatu monster yang amat keji masuk ke tempat hangat dan nyaman di mana aku berada. Aku sangat takut, aku mulai menjerit, tapi tak sekalipun engkau berusaha menolong. Mungkin engkau tak pernah mendengarku........

Monster itu semakin lama semakin dekat sementara aku terus berteriak, "Mama, Mama, tolong aku....., Mama......tolong aku."

Suatu teror yang ngeri aku rasakan. Aku berteriak dan berteriak.......hingga tak sanggup lagi. Lalu monster itu mulai mencabik lenganku. Sungguh sakit rasanya, sakit yang tak kan pernah dapat kuungkapkan dengan kata. Monster itu tidak berhenti. Oh....bagaimana aku harus mohon agar ia berhenti. Aku menjerit sekuat tenaga sementara ia mencabik putus kakiku.

Sepenuhnya aku dalam kesakitan, aku sekarat. Aku tahu tak kan pernah aku melihat wajahmu atau mendengarmu membisikkan betapa engkau mengasihiku. Aku ingin menghapus butir-butir air matamu.

Aku punya begitu banyak rencana untuk membuatmu bahagia, Mama....Tapi aku tak dapat. Mimpi-mimpiku musnah sudah. Walau menanggung sakit tak terperi pedih dan pilunya hati kurasakan melampaui segalanya. Lebih dari segalanya aku ingin menjadi putrimu.

Tak ada gunanya sekarang, aku meregang nyawa dalam sengsara tak terkatakan. Hanya hal-hal buruk yang terlintas di benakku. Begitu ingin aku mengatakan bahwa aku mengasihimu, sebelum aku pergi. Tapi, aku tak tahu kata-kata yang dapat engkau mengerti.

Dan segera saja, aku tak lagi punya napas untuk mengatakannya; aku mati.

Aku merasa diriku terangkat, seorang malaikat besar membawaku ke suatu tempat yang besar dan indah. Aku masih menangis, tapi segala rasa sakit tubuhku sirna sudah. Malaikat membawaku kepada Tuhan dan membaringkanku dalam pelukan Nya. Tuhan mengatakan bahwa Ia mencintaiku. Lalu, aku merasa bahagia. Kutanya pada-Nya, apa itu yang membunuhku.

Jawab-Nya,
"Aborsi, Aku menyesal, karena Aku tahu bagaimana ngeri rasanya."

Aku tidak tahu apa itu aborsi; Aku pikir mungkin nama monster itu.

Aku menulis untuk mengatakan betapa aku mengasihimu......dan mengatakan padamu betapa ingin aku menjadi putri mungilmu.

Aku telah berjuang sehabis-habisnya untuk hidup, aku ingin hidup......! Kuat keinginanku, tapi aku tak mampu; monster itu terlalu kuat...Dicabik-cabiknya lengan dan kakiku dan akhirnya seluruh tubuhku.....

Tak mungkin bagiku untuk hidup. Aku hanya ingin engkau tahu bahwa aku berusaha tinggal bersamamu. Aku tidak mau mati! Juga Mama, berhati-hatilah terhadap monster bernama aborsi itu. Mama aku mengasihimu.....Aku sedih engkau harus menanggung rasa sakit seperti yang kualami.

Berhati-hatilah,

Peluk cium,
Bayi Perempuanmu.........

~~~

Sahabat, saya sangat sedih ketika membaca cerita ini. Saya yakin andapun juga.

Saya memiliki data, walaupun data lama, yakni ”Setiap tahunnya sekitar 150 ribu anak di bawah 18 tahun terjebak jadi pelacur. Dan, 4% kasus kehamilan remaja lebih banyak terjadi pada remaja putri di bawah 18 tahun dan 7% pada remaja putri di bawah 16 tahun. Sementara sebanyak 43,1% gadis berusia di bawah 18 tahun melakukan aborsi” (Guntoro Utamadi, staf Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) di harian Kompas 1997)

Itu tahun 1997, Entahlah apakah dari tahun ke tahun semakin naik ataukah semakin turun. Tapi hati kecilku mengatakan semakin naik. Ah, semoga itu hanya prasangkaku belaka.

Tak ada kata lain sahabat. Mari kita bersatu padu untuk mencegah terjadinya praktek pembunuhan janin ini. Saya lebih suka menyebut pembunuh, daripada sekedar pelaku aborsi. Yuk, paling tidak mulai dari diri kita sendiri. Hindarilah, dan jauhilah dari perbuatan zina. Karena zina memang menjadi biangkerok pembunuhan itu.

Maaf, kalau kata-kata saya pada kali ini terasa emosional. Tapi memang itulah kenyataannya. Tidak terbayang, sebuah kekejian orang tua kepada anak kandungnya sendiri. Na’udzubillahimindzalik....

Terimakasih telah membaca, sahabatku...

Bertemu Gunung-gunung

Beberapa tahun silam saya bertemu dengan seorang fotografer ternama dunia, Peter Sanders di Jakarta. Dia seorang Muslim, keluarganya, anak dan istri juga Muslim. Sehari-hari dia berpakaian panjang, mirip jubah dengan peci bulat di kepalanya. Dalam pertemuan itu dia bercerita tentang proyek yang sedang digarapnya. Sebuah buku fotografi, tentang dunia Islam, tepatnya tentang tokoh-tokoh dalam dunia Islam di seluruh dunia. Mulai dari Maroko sampai Malaka. Mulai dari Sudan, Aljazair dan Mesir.

Rencananya, proyek besar itu ia beri nama Meeting with the Mountain. Karena memang, yang ditemuinya adalah tokoh-tokoh dalam dunia Islam yang bak gunung, besar dan mengagumkan, dari sisi kharisma, ilmu, pengikut atau pengaruh. Beberapa waktu setelah itu, saya bertemu lagi dengan Peter Sanders dalam sebuah acara shalat Jumat di salah satu bangunan di areal Cambridge University. Sebagai salah satu bahan obrolan, saya tanya tentang progress proyek besarnya, Meeting with the Mountain. Dia bilang, belum selesai karena memang gunung-gunung yang ditemuinya sangatlah besar untuk diterjemahkan dalam bentuk gambar dan kata.

Saya dikenalkan pada istrinya, yang kala itu datang menemani. Saya bilang padanya, sepertinya saya tak asing dengan wajah istri Peter Sanders. Kemudian Peter mengatakan, tentu tak asing, karena wajahnya ada dalam foto yang ada dalam buku yang dihadiahkannya dalam pertemuan di Jakarta waktu itu. Saya ingat. Dan barangkali dia salah satu gunung dalam sejarah umat Islam dunia, kita tidak pernah tahu.

Gunung-gunung, terlalu banyak dalam sejarah hidup kita. Tokoh-tokoh besar dalam agama ini, namanya menghiasi sejarah dan kisah-kisah. Bahkan kita tak mengenal semuanya. Kita tak pernah tahu seluruhnya. Kita tak pernah selesai mengeja, peran apa yang dimainkannya.

Pernah dikisahkan tentang perselisihan antara dua orang ahli hadits. Seorang ahli hadits mengucapkan dan mengutip sebuah hadits. Dan seorang ahli yang lainnya, menyangga hadits yang dibacakan. ”Hadits apa ini? Darimana Anda mendapatkan hadits ini? Anda berdusta atas nama Rasulullah?” katanya bertanya dengan nada menuntut.

Yang ditanya menjawab dengan nada yang tak jelas, ”Ini hadits shahih!”

”Tidak! Kami tidak pernah mendengar hadits yang semacam ini! Kami tidak pernah menghafal hadits seperti ini!” Begitulah, perbedaan semakin meruncing, yang satu menyerang, yang lain membela diri. Yang satu memberi hujjah, yang lain berusaha menyanggah, juga dengan hujjah.

Lalu seorang datang menengahi keduanya dan bertanya, ”Syaikh, apakah Anda menghafal semua hadits Rasulullah saw?”

”Tidak,” jawabnya.

”Apakah Anda menghafal setengah dari semua hadits yang ada?”

”Mungkin,” katanya melanjutkan.

Lalu lelaki yang menengahi itu berkata, ”Anggaplah hadits ini sebagai salah satu hadits yang belum Anda hapal dan belum Anda pelajari.”

Ada banyak gunung dalam sejarah agama ini. Teramat banyak, terlalu banyak untuk kita ketahui sendiri. Buku-buku tak akan pernah cukup menampung namanya. Kertas-kertas tak akan pernah selesai dituliskan tentang kisah dan sejarah mereka. Bahkan lebih banyak lagi di antara gunung-gunung itu yang tak tercatat namanya, yang tak terekam sejarahnya, atau bahkan yang terlupakan oleh ingatan manusia.

Ada di antara kita yang diberi kelebihan Allah untuk menjadi ahli dalam membaca al Qur’an, yang lain lagi diberikan kemampuan untuk menafsirkan dan mengajarkan pengertiannya. Ada di antara kita yang diberi kelebihkan Allah untuk menjadi ahli hadits, yang lain lagi diberi kemampuan untuk mengingat sirah dan sejarah. Ada yang memiliki kemampuan untuk memberi sedekah dengan jumlah yang besar dan mengajak orang lain melakukan hal yang demikian. Dan ada pula dengan cara sederhana, memiliki kesabaran yang luar biasa untuk saling mengingatkan di jalan kebenaran dan menegakkan sunnah.

Ada yang mendapat kemuliaan dengan cara menghiasai pipinya dengan air mata karena rasa takut dan syukur kepada-Nya. Ada yang diberi keberanian menghiasi tubuhnya dengan debu dan darah di jalan jihad membela agama-Nya. Ada yang diberi kemampuan untuk menuntut ilmu sedemikian rupa, luas, dalam, tinggi menjulang. Dan ada yang dianugerahi kekuatan untuk mendirikan shalat malam dengan rakaat-rakaat yang panjang.

Masing-masing kita sesungguhnya seperti pemegang puzzle-puzzle yang harus di satukan. Agar gambar dan rangkaian cerita bisa berdiri utuh, saling melengkapi dan mengisi. Jangan sampai ada seseorang dari kita, atau sebagian dari kita, yang memegang potongan puzzle, tapi menyangka dirinya telah memiliki gambar yang utuh. Karenanya dengan mudah dia menganggap potongan puzzle yang di bawah oleh saudaranya yang lain, adalah gambar lain yang sepenuhnya berbeda.

Tidak, kita tidak sedang memegang gambar yang berbeda. Kita memenang gambar yang sama, dan akan menjadi utuh dengan menyatukannya. Kita harus saling melengkapi, merangkai gambar dan menjadikannya sebagai cerita yang sempurna. Kita sama-sama sedang mengerjakan sesuatu, yang berpangkal dari dan berujung dengan kebaikan. Semua memiliki landasan yang sama, tauhid yang benar, serta sunnah Rasul teladan.

Memang berbeda, ada yang kecil perannya, ada yang besar porsinya. Pasti tidak sama, dan tidak akan pernah sama. Karena memang tidak harus sama. Tentu saja ada batas dan garis merahnya, tentu saja ada cerita dan gambar besarnya, dan itulah yang harus kita pegang bersama dan berusaha untuk mewujudkannya.

Mari melapangkan dada, meluaskan cakrawala sudut pandang, mencari titik temu, bersikap sabar, lemah lembut dan saling mengasihi sesama saudara seiman. Sebab, ajarannya selalu sama, bersikap lemah lembut pada saudara seiman harus didahulukan.

(Fiqih) Hukum Memotong Jenggot

Pertanyaan:
Apa hukum mencukur jenggot sampai habis atau memotong sebagiannya?


Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i rahimahullah menjawab:
Orang yang mencukur jenggotnya sampai habis tergolong orang yang fasiq, karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
احْفُوا الشَّوَارِبَ وَأعْفُوا اللِّحَى
“Potonglah kumis kalian dan biarkan jenggot kalian.”


dan beliau Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pula:
وَفِّرُوا اللِّحَى
“Biarkanlah jenggot kalian menjadi banyak.”
Juga:
أَكْرِمُوا اللِّحَى
“Muliakanlah jenggot kalian.”
Juga:
ارْخُوا اللِّحَى
“Panjangkan jenggot kalian.”
Juga:
قَصُّوا الشَّوَارِبَ وَأَعْفُوا اللِّحَى
“Potonglah kumis kalian dan biarkanlah jenggot kalian.”
Banyak sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang memerintahkan untuk membiarkan jenggot, dan tidak pernah disebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam mencukur habis jenggotnya, bahkan jenggot beliau menutupi dada beliau. Dan tidak didapatkan pula adanya riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah melihat seorang muslim yang mencukur jenggotnya lalu Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam menyetujuinya. Bahkan mencukur jenggot tergolong perbuatan tasyabbuh (menyerupai) musuh-musuh Islam dan perbuatan tasyabbuh (menyerupai) wanita.
Oleh karena itu, wajib bagi setiap muslim untuk menjaga penampilan Islami di mana pun dia berada, sehingga dia tidak kehilangan jati diri muslim sebagaimana orang lain kehilangan jati diri muslimnya. Wallahul musta’an.
Jenggot merupakan perhiasan bagi seorang lelaki. Meskipun engkau melihat adanya sebagian orang alim yang fasiq memotongnya, ini bukanlah suatu hujjah. Juga meskipun engkau melihat di antara para raja dan pimpinan yang memotong jenggotnya, ini bukanlah hujjah. Yang dinamakan hujjah adalah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Bila engkau melihat orang-orang alim yang memotong jenggot mereka atau para raja dan pimpinan, niscaya engkau dapati mereka terpengaruh oleh musuh-musuh Islam. Sama saja mereka terpengaruh dengan belajar kepada musuh-musuh Islam ataupun belajar kepada orang yang belajar kepada musuh-musuh Islam, ataupun terpengaruh oleh orang yang terpengaruh musuh-musuh Islam. Tidak boleh bagi seorang pun untuk mengambil teladan dari salah seorang dari mereka, bahkan As Sunnah yang wajib untuk diikuti.
Demikian pula memotong sebagian jenggot dan membiarkan sebagiannya, ini juga tidak diperbolehkan karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: أعفوا, maknanya adalah biarkanlah sebagaimana diciptakan Allah. Juga sabda beliau وَفِّرُوا, dan ارخوا

.
Adapun riwayat dari Abdullah ibnu ‘Umar radhiallahu 'anhuma bahwa bila melaksanakan haji atau umrah beliau radhiallahu 'anhuma mengambil (memotong) jenggot yang melebihi ukuran genggaman tangan, ini bukanlah hujjah, karena yang dinamakan hujjah adalah Kitabullah dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Bila engkau katakan: Terkadang saya diperintah untuk memotong jenggot karena saya seorang tentara? Jawabannya: Tidak boleh bagimu untuk menaati perintah itu, karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوْفِ
“Hanyalah ketaatan tersebut dalam hal yang baik.”
kecuali bila engkau khawatir akan disiksa dengan siksaan yang tidak bisa engkau pikul, wallahul musta’an.
Bila engkau katakan: Terkadang saya masuk ke suatu negeri atau saya kembali ke negeri saya, sedangkan penduduk negeri tersebut memaksa dan memasukkan setiap orang yang memelihara jenggotnya ke dalam penjara, dan juga dikhawatirkan akan dibunuh.
Maka bila engkau takut bahwa dirimu akan disiksa, atau diambil hartamu, atau kehormatanmu dengan sesuatu yang tidak bisa engkau pikul, maka diperbolehkan bagimu untuk memotong jenggot. Adapun tanpa ada sesuatu lalu engkau memotong jenggot dan menyerupai musuh-musuh Islam, atau hanya karena mengikuti perintah orang-orang yang menyimpang maka tidak boleh bagimu (untuk memotong jenggot), karena Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوْفِ
“Hanyalah ketaatan itu dalam hal yang baik.”
Betapa banyak orang shalih yang pergi ke negeri musuh-musuh Islam dimana mereka (musuh-musuh Islam) melihat orang-orang shalih yang berpegang teguh dengan agama secara benar, justru musuh-musuh Islam itu mencintai orang-orang shalih tersebut, memuliakan mereka, mempercayai keamanahan mereka. Adapun jenggot, maka tidaklah jenggot itu yang bersalah (yang menyebabkan kebencian orang-orang kafir membenci Islam). Bila engkau lihat seorang yang memelihara jenggotnya pendusta, atau berkhianat, atau mencuri, maka yang salah bukanlah jenggotnya namun orangnya. Adapun jenggot termasuk sifat yang fithrah dan termasuk Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam yang beliau perintahkan dan beliau wajibkan. Saya maksudkan keterangan ini agar tidak menjadi alasan bagimu untuk mencukur jenggot bila engkau melihat di antara orang yang memelihara jenggot ada yang tidak istiqamah atau tidak amanah. Wallahul musta’an.
(diterjemahkan dari Ijabatus Sail, hal. 221-222)

SALAH SENDIRI

Takdir yang menimpa diri kita di dunia ini tidak bisa dijadikan ALASAN untuk membela diri di hadapan ALLAH kelak! Salah kita sendiri!

kenapa pada saat itu,kita tidak minta tolong kepada ALLAh tapi malah merasa mampu mengatasinya sendiri alias sombong.

ATAU kenapa meminta tolong pada ALLAH tapi meragukannya,kurang yakin dgn kemampuan ALLAH? kita saja tersinggung diperlakukan begitu.

ATAU hanya berdoa tapi tak ada usaha,Allah juga tidak suka yg begini.

ATAU lebih yakin mencari jalan keluarnya dengan cara,jalan selain Allah.

Ketahuilah,bukan kita saja yg BERTAKDIR seperti itu,jutaan orang mengalami hal sama.Jika ingin sukses melewatinya,sikapi semuanya dengan cara ALLAH.

Menjaga pandangan

kawan aku baru sadar ternyata kejahatan itu kebanyakan berasal dari penglihatan, wajarlah kalau kita disuruh untuk menjaga pangan, bukan kepada lawan jenis saja tetapi kepada semua yang bukan hak kita, misalnya mobil milik orang lain, catatan pribadi orang lain dan sebagainya,

coba renungkan apa ada pencuri yang buta ? tentatu semua pencuri itu beraksi karena peglihatannya.

akankah kita menjadikan mata ini sebagai alat kejahatan ?

kawan marilah kita berusaha sekuat tenaga untuk menjaga mata ini melakukan tugasnya dengan penuh kebaikan
Entah bagaimana caranya, selalu saja ada jalan kemudahan yang diberikan oleh Allah. Jalan yang tak terduga-duga. Sehingga saya seringkali merasa menjadi manusia yang sangat beruntung. Saya di kampus, bukan kategori “manusia pintar”, bukan pula masasiswa yang telaten atau rajin dan beretika baik, punya relationship yang mantap, punya kekayaan segudang. Nggak! Tapi entah kenapa saya merasa begitu dimudahkan….

“beruntung!” itu yang disematkan oleh kawan-kawan kepada nasib yang saya jalani.
… kebetulankah? Nggak, saya yakin ini adalah sebuah nikmat dari Allah. Dan saya yakin ini adalah bagian nikmat dari dakwah…. Yah, meski dengan dakwah yang terlampau ecek-ecek… namun Allah memang Maha Kasih dan Maha Sayang. Di ke’ecek-ecek’an itu Allah sudah memberi ganjaran yang luar biasa.

Dan saya termasuk orang yang percaya seseorang diberi ganjaran sesuai apa yang dikerjakannya.

Bayangkan seandainya saya melakukan lebih semangat lagi.. bukan ecek-ecek lagi? Wuahhh… ini aja sudah enak banget. Apalagi bila dakwahnya lebih mantap, keberuntungannya jauh lebih mantap lagi. Pastinya!
***

“Yakin, keberuntunganmu selama ini karena dakwah?” Tanya seorang teman

“Jelas yakin dong! Jelas saya beruntung bukan karena saya lahir bulan Desember dan dinaungi bintang sagitarius, dibayang-bayangi shio tikus, dan secara feng shui susunan nama saya dan apa yang saya lakoni sudah tepat….”

“… bila bukan karena hal-hal ‘najis’ di atas, maka harus ada variabel yang menjadi penyebab keberuntungan tadi. Maka izinkan saya mengutipnya langsung dari kalam suci Allah di QS Ali Imran ayat 104:

"Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar. Merekalah orang-orang yang beruntung (QS. Ali Imron: 104).

“Disini sudah jelas! Dakwah adalah sebuah variabel utama penentu keberuntungan seseorang!”

Sehingga, tegas saya seraya berseloroh, ketika ada orang mencari peruntungan atau minta diramalkan peruntungannya maka kita sudah bisa mengasih ramalannya…

“Mbah, tolong ramalkan keberuntungan saya di tahun ini…… saya scorpio mbah, shio kuda.. kira-kira jenis usaha apa yang cocok supaya saya bisa untung di tahun babi ini mbah?”
“Hmmm… hmmmm… “ si mbah berdehem
“Gimana kalau dagang emas mbah?”
“Nggak?”
“Buat showroom mobil?”
“Nggak bikin untung”
“makelar tanah?”
“nggak juga”
“lalu apa mbah?”

“Dakwah! Karena berdasarkan Quran surah AliImran 104, dengan dakwahlah kamu bisa beruntung… bukan yang lain…!”
Hehehehe…..

Cintai Dunia?

Kehidupan dunia, dipandang berbeda-beda oleh setiap orang. Ada yg berkata, dunia itu indah, ada yg berkata, ah, dunia tidak lain hanya tempat godaan setan.

Wah. Dari dua pendapat diatas, banyak Brader & Sista yg bingung harus bersikap bagaimana ttg dunia dan kehidupannya? Membencinya, atau mencintainya?

Hm, Brader & Sista, sikap yg seharusnya, adalah mencintainya sekaligus membencinya. Tak usah bingung, lah. Hal ini, karena mempunyai tiga sisi, tiga segi pandangan yg berbeda-beda, yg menuntut Brader & Sista untuk mencintai sekaligus membencinya.

Sisi pertama: Dunia sebagai potret Kebesaran, Kemuliaan, Kekuasaan dan Keesaan Allah. Seperti yg difirmankan dalam Alquran yg artinya, 'Dan dari tanda2 kebesaranNya adalah penciptaan bumi dan langit,' (Arrum: 22) atau ayat-ayat lainnya. Dari segi ini, tentu menuntut Brader & Sista untuk mencintai dunia, agar bisa memahami Kebesaran, Kemuliaan, Keesaan dan Kekuasaan Allah. Bukan membencinya.

Sisi kedua: Dunia sebagai tempat kita memperbanyak amalan untuk mempersiapkan diri menghadapi hari akhir. Atau dg kata lain: Melihat dunia sebagai tempat 'menanam' amalan agar 'memanen hasilnya' kelak diakhirat. Segi ini, pun menuntut Brader & Sista untuk mencintai dunia, agar semangat beramal.

Sisi ketiga: Dunia sebagai tempat pelampiasan hawa nafsu manusia, sebagai tempat permainan orang2 yg lupa akan Keagungan Allah. Tentu saja, segi ini menuntut Brader & Sista untuk membenci dunia, karena hal ini suatu yg fana, remeh dan tipuan setan.

Nah, Brader & Sista sanggup, kan, untuk mencintai sekaligus membenci dunia?

Bismillah!

BUKTIKAN SENDIRI

Musuh-musuh Islam dari zaman nabi sampai saat ini,dengan berbagai upaya MENCARI CELA KESALAHAN dari ajaran Islam,tapi tak pernah menemukannya!Malah yang terjadi justru sebaliknya,ajaran islam semakin TERUNGKAP KEBENARANNYA,satu demi satu.

Allah didalam Al-Qur`an banyak bersumpah,banyak berjanji, banyak bercerita,banyak memastikan sesuatu!tentang segala hal,dalam rentang waktu yg tak terbatas! JIKA TAK TERBUKTI GIMANA?JIKA SALAH GIMANA? SUBHANALLAH,SEMUANYA TERBUKTI DAN SEMAKIN TERUNGKAP KEBENARAN ALLAH ITU.

KINI GILIRAN DIRI KITA SENDIRI YANG MEMBUKTIKANNYA! untuk apa,sudah terbukti kok?apa masih belum percaya?
Bukan begitu maksudnya! Tapi agar KITA TIDAK SEKEDAR TAHU DENGAN SEMUA BUKTI ALLAH ITU, agar kita BENAR-BENAR MERASAKAN RASANYA,MANFAATNYA.Contoh, ALLAH Berjanji, BERLAKU JUJURLAH MAKA ENGKAU AKAN BERUNTUNG dll! Coba buktikan! Dan yang lebih penting lagi, dengan membuktikannya berarti kita MELAKSANAKAN ajaran ALLAH.Dan itu WAJIB.
BUKTIKANLAH AJARAN ISLAM ITU DENGAN SEGENAP KEMAMPUAN KITA

Jumat, 30 April 2010

Kepahlawanan Para Shahabat Pada PERANG YARMUK

Sejarah kejayaan Islam tak lepas dari amalan jihad yang diperani oleh para pendahulu umat ini. Jihad memiliki kedudukan mulia di dalam Islam. Tentunya, diatas ketentuan yang telah digariskan Allah dan Rasul-Nya . Bukan aksi teror yang muncul dari semangat tanpa ilmu. Tulisan berikut ini adalah memaparkan gambaran jihad fii sabilillaah di masa Khalifah Abu Bakr Ash-Shiddiq .

Seusai memulihkan kondisi jazirah ’Arab, dengan memerangi kaum murtad dan orang-orang yang menolak membayar zakat, Abu Bakr berusaha keras memobilisasi pasukan Islam dalam upaya menaklukkan negeri Syam yang termasuk daerah teritorial kerajaan Romawi.

Keadaan Romawi sebelum Peperangan

Ketika pasukan Islam bergerak menuju Syam, tentara Romawi merasa terkejut dan sangat takut. Dengan serta-merta mereka mengirimkan surat yang memberitahukan akan hal tersebut kepada Heraklius, raja Romawi yang berada di Himsh (sekarang dikenal dengan Homs –red). Dia pun melayangkan surat balasan yang berbunyi, ”Celaka kalian! Sesungguhnya mereka adalah pemeluk agama baru. Tidak ada yang bisa mengalahkan mereka. Patuhilah aku, dan berdamailah dengan menyerahkan setengah penghasilan bumi Syam! Bukankah kalian masih memiliki pegunungan Romawi?! Jika kalian tidak mematuhi perintahku, niscaya mereka akan merampas negeri Syam dan akan memojokkan kalian hingga terjepit di pegunungan Romawi.”

Tatkala telah mendapatkan surat balasan seperti ini, mereka (tentara Romawi) tidak mau menerima saran tersebut. Akhirnya, mau tidak mau Raja Heraklius mengirim pasukan dalam jumlah yang besar. Pasukan Romawi mulai bergerak, dan berhenti di lembah Al-Waqusah, di samping sungai Yarmuk yang berdataran rendah dan memiliki banyak jurang.

Kedatangan Khalid bin Al-Walid dari ‘Iraq

Pasukan Islam yang berada di Syam segera meminta bantuan. Maka Abu Bakr Ash-Shiddiq memerintahkan Khalid bin Al-Walid agar menarik diri dari ’Iraq untuk kemudian menuju Syam bersama bala tentaranya. Dengan segera Khalid menunjuk Al-Mutsanna bin Haritsah v sebagai penggantinya di ’Iraq. Kemudian beliau bergerak cepat dengan membawa 9.500 personel pasukan menuju Syam. Mereka melalui jalan-jalan yang tidak pernah dilalui seorang pun sebelumnya, dengan menyeberangi padang pasir, mendaki gunung, serta melewati lembah-lembah yang sangat gersang.

Persiapan Pasukan Islam

Abu Sufyan mengusulkan, layaknya ahli strategi perang, agar pasukan dibagi menjadi tiga formasi. Sepertiga bersiap-siap di depan pasukan Romawi, sepertiga lainnya yang terdiri dari bagian perbekalan dan para wanita agar berjalan, dan sepertiga yang tersisa dipimpin oleh Khalid di posisi belakang. Jika musuh telah mencapai perkemahan wanita dan perbekalan, Khalid akan berpindah ke depan kaum wanita, sehingga mereka dapat menyelamatkan diri di belakang pasukan Khalid bin Al-Walid .

Maka mereka pun segera merealisasikan usulan itu. Pasukan Islam mulai berkumpul dan berhadapan dengan musuh pada awal bulan Jumadil Akhir tahun 13 H.

Strategi Pasukan Islam

Pasukan Islam kala itu jumlahnya berkisar antara 36 ribu sampai dengan 40 ribu personel tentara. Didalamnya terdapat seribu orang shahabat Nabi . Seratus orang dari mereka adalah para veteran perang Badar. Abu ’Ubaidah ibnul Jarrah (namanya Hanzholah bin Ath-Thufail) memimpin posisi tengah pasukan. ’Amru bin Al-’Ash dan Syarahbil bin Hasanah memimpin sayap kanan pasukan. Sedangkan pemimpin sayap kiri pasukan adalah Yazid bin Abi Sufyan (dia dikenal dengan sebutan Yazid Al-Khoir).

Khalid membawa kudanya ke arah Abu ’Ubaidah dan berkata, ”Aku akan memberikan usul.” Abu ’Ubaidah menjawab, ”Katakanlah, aku akan mendengar dan mematuhinya.” Khalid kembali berkata, ”Musuh pasti menyiapkan pasukan besar untuk membobol pertahanan pasukan kita. Aku khawatir pertahanan sayap kiri dan kanan akan kebobolan. Menurutku, pasukan berkuda harus dibagi menjadi dua kelompok. Satu pasukan ditempatkan di belakang sayap kanan, dan yang lain ditempatkan di belakang sayap kiri. Apabila musuh berhasil menembus pertahanan sayap kiri atau kanan, para pasukan berkuda berperan membantu mereka. Lalu kita datang menyerbu dari belakang.” Abu ’Ubaidah berkomentar, ”Alangkah jitu usulmu itu!”

Khalid bin Al-Walid pun memerintahkan agar Abu ’Ubaidah ibnul Jarrah pindah ke posisi belakang. Hal ini agar jika ada tentara Islam berlari mundur, ia akan malu saat melihatnya kemudian kembali ke kancah pertempuran. Kemudian Khalid menginstruksikan agar para wanita bersiap-siap dengan pedang, pisau belati, dan tongkat. Khalid berkata, ”Siapa saja yang kalian jumpai melarikan diri dari medan pertempuran, bunuh dia!”

Strategi Pasukan Romawi

Setelah menerima bantuan personel dari pusat, pasukan Romawi maju dengan kesombongan membawa 240 ribu personel. 80 ribu pasukan pejalan kaki, 80 ribu pasukan berkuda, dan 80 ribu pasukan yang diikat dengan rantai besi (setiap sepuluh tentara diikat menjadi satu agar tidak lari dari peperangan).

Mereka bergerak hingga menutupi seluruh tempat yang ada seakan-akan mereka adalah awan hitam. Mereka berteriak-teriak, mengangkat suara tinggi-tinggi, sementara para pendeta, uskup, maupun pihak gereja mengelilingi pasukan membacakan Injil sambil memotivasi mereka agar gigih dalam berperang.

Pasukan lini depan dipimpin oleh Jarajah (George), sayap kiri dan kanan dipimpin oleh Mahan dan Ad-Daraqus. Pasukan penyerang dipimpin oleh Al-Qolqolan, menantu Heraklius. Adapun pimpinan tertinggi pasukan ini adalah saudara kandung Heraklius yang bernama Tadzariq.

Perundingan sebelum meletusnya Pertempuran

Abu ’Ubaidah dan Yazid bin Abi Sufyan maju ke arah pasukan Romawi dengan membawa Dhirar bin Al-Azur, Al-Harits bin Hisyam dan Abu Jandal bin Suhail untuk bertemu dengan Tadzariq yang tengah duduk di dalam tenda yang terbuat dari sutera.

Para shahabat berkata, ”Kami tidak dihalalkan memasuki tenda ini.” Maka dibentangkanlah karpet dari sutera dan mereka dipersilahkan untuk duduk di atasnya. Para shahabat berkata, ”Kami tidak diperbolehkan duduk di atasnya.” Akhirnya Tadzariq duduk di tempat yang mereka inginkan. Para shahabat mendakwahinya agar masuk Islam, namun perundingan ini berakhir tanpa hasil. Akhinya mereka pun kembali ke barisan pasukan. Pemimpin sayap kiri Romawi yang bernama Mahan ingin bertemu dengan Khalid bin Al-Walid di antara dua pasukan yang saling berhadapan. Mahan berkata, ”Kami mengetahui bahwa kemiskinan dan kelaparanlah yang mengeluarkan kalian dari negeri kalian. Maukah kalian jika aku beri sepuluh dinar untuk setiap tentara beserta makanan dan pakaian, lalu kalian pulang ke negeri kalian? Dan pada tahun depan aku akan memberikan jatah yang serupa?”

Khalid bin Al-Walid menjawab, ”Sesungguhnya, bukanlah yang mengeluarkan kami dari negeri kami apa yang engkau sebutkan tadi. Tetapi sebenarnya kami adalah sekelompok manusia peminum darah. Dan telah sampai berita kepada kami bahwa tidak ada darah yang lebih segar daripada darah kalian, bangsa Romawi. Untuk itulah kami datang kesini!” Mendengar jawaban itu para sahabat Mahan berucap, ”Demi Allah, ucapan tersebut baru pertama kali kita dengar dari bangsa ’Arab.”

Jalannya Pertempuran

Pasukan Romawi pada perang ini keluar dalam jumlah besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Khalid juga membawa pasukan besar yang tidak pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah ’Arab. Tatkala persiapan sudah matang, Khalid memerintahkan untuk memulai dengan perang tanding. Mulailah para jagoan Islam di tiap pasukan maju hingga membuat suasana memanas. Sementara Khalid berdiri menyaksikan laga tersebut.

Ditengah suasana yang sudah memanas, pemimpin pasukan lini depan Romawi yang bernama Jarajah ingin bertemu dengan Khalid di tengah dua pasukan. Ia bertanya mengenai agama Islam, maka Khalid memberitahukan dakwah Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad. Akhirnya, Jarajah masuk Islam, membalikkan sisi perisainya dan masuk ke dalam barisan pasukan Islam.

Melihat pembelotan Jarajah, pasukan Romawi menyerbu ke barisan kaum muslimin. Mahan memerintahkan pasukan sayap kanan menyerang menerobos pertahanan sayap kanan pasukan Islam. Kaum muslimin tetap tegar berjuang di bawah panji-panji mereka, hingga berhasil membendung serangan musuh.

Setelah itu, pasukan besar Romawi datang lagi bak gunung besar yang berhasil memporak-porandakan pasukan sayap kanan, hingga pasukan Islam beralih ke tengah. Tak lama kemudian, mereka saling memanggil agar kembali ke medan laga hingga berhasil memukul mundur kembali. Adapun para wanita, tatkala melihat ada tentara Islam yang lari mundur, mereka segera memukulinya dengan kayu, atau melemparinya dengan batu sehingga tentara tersebut kembali ke kancah peperangan.

Kemudian Khalid beserta pasukannya yang berada di sayap kiri menerobos ke sayap kanan yang kebobolan diserang musuh, hingga berhasil membunuh enam ribu tentara Romawi. Lalu Khalid membawa seratus pasukan berkuda menghadapi seratus ribu tentara Romawi hingga berhasil meluluhlantakkan pasukan musuh.

Pada hari itu, begitu terlihat kegigihan, kesabaran, dan kepahlawanan tentara-tentara Islam hingga pasukan Romawi berputar-putar seperti penumbuk gandum. Mereka tidak melihat, pada perang itu, melainkan kepala-kepala yang berterbangan, tangan-tangan maupun jari-jari yang terpotong, serta semburan darah yang membasahi medan laga.

Ketika itulah, seluruh pasukan Islam menyerbu dengan serentak, untuk kemudian dengan leluasa menghabisi musuh tanpa ada perlawanan sedikit pun. Jarajah pun akhirnya terluka parah dan meninggal dunia. Padahal beliau belum pernah shalat sekalipun, kecuali dua raka’at yang dikerjakan (diajarkan) oleh Khalid ketika baru/awal masuk Islam.

Peperangan ini berawal dari siang hingga malam, sampai kemenangan diraih oleh Islam dan kaum muslimin. Malam itu, pasukan Romawi berlari dalam kegelapan. Adapun pasukan Romawi yang diikat rantai besi, jika salah seorang dari mereka terjatuh, maka terjatuhlah seluruhnya. Malam itu, Khalid bermalam di kemah Tadzariq, pimpinan tertinggi pasukan Romawi.

Pasukan berkuda berkumpul di sekitar kemah Khalid menunggu tentara Romawi yang lewat untuk dibunuh hingga waktu pagi tiba. Tadzariq pun terbunuh. Telah terbunuh pada hari itu 120.000 lebih pasukan Romawi. Adapun tentara Islam yang gugur di medan perang sebanyak tiga ribu pasukan. Kaum muslimin mendapat harta pampasan yang begitu banyak pada perang ini.

Demikianlah, kejayaan yang diraih oleh umat Islam tatkala mereka kokoh diatas kemurnian ibadah kepada Allah dan berpegang teguh kepada sunnah (ajaran) Rasul-Nya . Sebagaimana firman Allah (yang artinya):


”Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal sholih bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (An-Nur: 55)

untuk hari seperti ini ya Ikhwati.....,

Diriwayatkan dari Al Bara’ Bin Azib Radhiyallahu Anhu berkata,” Ketika kami bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam, kami melihat para shahabat yang sedang berkerumun."

Beliau bertanya,” Ada apa gerangan mereka berkerumun ?”

Kemudian ada yang menjawab,” Mereka tengah menggali kubur."

Bara’ melanjutkan,” Rasulullah Shallallahu alaihi wa Sallam terkejut bercampur takut, beliaupun segera menuju ke kerumunan manusia. Setelah sampai beliau berlutut. Akupun maju untuk melihat apa yang beliau lakukan. Rasulullah Shallahu alaihi wa Sallam menangis hingga airmatanya membasahi tanah dan berpaling kepada kami dan bersabda,” Wahai saudaraku! Bersiaplah menghadapi hari semacam ini."


Li mitsli hadza, fal ya'malil amilun, Untuk menghadapi hari seperti inilah, hendaknya seseorang beramal.


[[ Hadits ini diriwayatkan Ahmad dan Ibnu Majah. Dihasankan Al Albani dalam Shahih Jami’ Shaghier no” 2656. dan Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah no:1751. ]]

Kamis, 29 April 2010

HATI KITA

Murid disebut pintar ataupun berhasil jika LULUS UJIAN. Bukan sudah berapa banyak PR yg telah dikerjakan, sudah berapa kali masuk kelas atau sudah berapa lama sekolah. Ukurannya adalah HASIL UJIAN, LULUS ATAU TIDAK. Semua menjadi percuma jika tidak lulus .
Tidak jauh berbeda, dalam kehidupan kita sehari-hari pun demikian! kita perlu mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan dari setiap aspek kehidupan kita.Termasuk IBADAH!
Bagaimana caranya kita mengetahui tingkat keberhasilan IBADAH atau PENGABDIAN kita KEPADA ALLAH ? Apa harus menunggu selesaikan hidup dulu alias mati? atau ALLAH sajalah nanti yg menilai? Sudah tentu terlambat!
Lalu bagaimana? HATI KITA LAH ALAT UKURNYA.itulah fungsi utamanya Allah bekali HATI! Tanyakan pada hati kita yg paling dalam! APAKAH KITA MERASA SEMAKIN DEKAT DGN ALLAH, SEMAKIN MENCINTAI ALLAH? SEHINGGA HATI PUN SELALU MERASA TENANG ,TIDAK GELISAH,apapun keadaannya? Jika hati anda MENGIYAKANNYA, MENG AMINI NYA maka Insyallah anda dinyatakan LULUS! DAN BERHAK MENDAPATKAN MEDALI SURGA!

Hati-hati, Minuman Soda Bisa Memicu Penuaan Dini

Menikmati minuman bersoda dikala cuaca panas begitu menyejukkan. Sayangnya, ketika sudah menjadi kebiasaan akan berdampak negatif bagi kesehatan.

Hasil penelitian menunjukan kandungan fosfat pada minuman mempercepat proses penuaan. Itu dikarenakan fosfat merusak jaringan kulit dan otot. Lebih jauh, kandungan fosfat juga merusak jantung dan ginjal.

Salah seorang peneliti dari Harvard University seperti yang dipublikasikan jurnal penelitian FASEB mengatakan soda adalah medium pengantar kafein kepada jutaan orang di seluruh dunia. Namun, tanpa disadari senyawa fosfor turut pula menumpang."Riset ini menunjukkan keseimbangan fosfor pada tubuh mempengaruhi proses penuaan," ujarnya seperti dikutip dailymail, Kamis (30/4).

Riset ini bukanlah yang pertama membahas tentang keamanan mengkonsumsi minuman bersoda dan jus kemasan yang dinikmati hampir semilyar orang di dunia. Hampir keseluruhan riset mencatat efek negatif dari konsumsi minuman ringan seperti tulang keropos, kanker pankreas, rusaknya jaringan otot dan kelumpuhan. Riset sebelumnya juga mencatat sekalipun hanya dikonsumsi dua kaleng perminggu resiko gangguan kesehatan tetaplah tinggi.

Pada riset terbaru, Dr M. Shawkat Razzaque, Harvard’s dentistry school, melihat pengaruh fosfat pada tiga kelompok tikus. Kelompok pertama memiliki gen hasil rekayasa genetika memiliki disebut klotho. Gen ini yang menyebabkan kadar fosfat lebih tinggi dari normal. Umumnya, tikus hidup antara delapan dan 15 minggu dan menderita berbagai masalah kesehatan termasuk penuaan dini.

Kelompok kedua tidak memiliki klotho dimana tingkat fosfat mereka lebih dekat dengan normal. Mereka hidup selama 20 minggu. Kelompok terakhir, seperti kelompok kedua. Namun, mereka diberi makan dengan kandungan fosfat terhitung tinggi. Semua tikus mati dalam waktu 15 minggu. Kasusnya mirip seperti kelompok pertama.

Terkait hasil riset, peneliti menduga kandungan fosfat berlebih pada minuman atau makanan memiliki efek berbahaya bagi kesehatan. Mereka memperingatkan fosfat mungkin memicu atau memperburuk kelenturan kulit, otot dan memperburuk ginjal dan masalah jantung.

"Manusia memerlukan diet yang sehat, dan menjaga keseimbangan fosfat dalam makanan sangat penting untuk mencapai kehidupan yang sehat dan berumur panjang. Hindari racun yang disebabkan fosfat dan nikmati hidup yang sehat," tegasnya.

Awal tahun ini, riset di AS mencatat mengkonsumsi dua atau lebih minuman ringan selama seminggu bisa dua kali lipat kemungkinan terserang kanker pankreas.

Secara terpisah sejumlah produsen mempertanyakan hasil riset tersebut. Mereka melihat riset tidak melihat secara khusus kandungan dan bahan-bahan yang digunakan dalam proses pembuatan minuman ringan.

Richard Laming, dari British Association Soft drinks menyatakan hanya 3 persen kandungan fosfor secara keseluruhan yang berasal dari minuman ringan. "Masyarakat bisa terus menikmati minuman ringan sebagai bagian dari keseimbangan diet," pungkasnya.

Keutamaan Menghafal Al-Qur'an

Banyak hadits Rasulullah saw yang mendorong untuk menghafal Al Qur'an atau membacanya di luar kepala, sehingga hati seorang individu muslim tidak kosong dari sesuatu bagian dari kitab Allah swt. Seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, "Orang yang tidak mempunyai hafalan Al Qur'an sedikit pun adalah seperti rumah kumuh yang mau runtuh." (HR. Tirmidzi)

Berikut adalah Fadhail Hifzhul Qur'an (Keutamaan menghafal Qur'an) yang dijelaskan Allah dan Rasul-Nya, agar kita lebih terangsang dan bergairah dalam berinteraksi dengan Al Qur'an khususnya menghafal.

Fadhail Dunia

1. Hifzhul Qur'an merupakan nikmat rabbani yang datang dari Allah

Bahkan Allah membolehkan seseorang memiliki rasa iri terhadap para ahlul Qur'an,
"Tidak boleh seseorang berkeinginan kecuali dalam dua perkara, menginginkan seseorang yang diajarkan oleh Allah kepadanya Al Qur'an kemudian ia membacanya sepanjang malam dan siang, sehingga tetangganya mendengar bacaannya, kemudian ia berkata, 'Andaikan aku diberi sebagaimana si fulan diberi, sehingga aku dapat berbuat sebagaimana si fulan berbuat'" (HR. Bukhari)

Bahkan nikmat mampu menghafal Al Qur'an sama dengan nikmat kenabian, bedanya ia tidak mendapatkan wahyu,
"Barangsiapa yang membaca (hafal) Al Qur'an, maka sungguh dirinya telah menaiki derajat kenabian, hanya saja tidak diwahyukan kepadanya." (HR. Hakim)

2. Al Qur'an menjanjikan kebaikan, berkah, dan kenikmatan bagi penghafalnya

"Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al Qur'an dan mengajarkannya" (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Seorang hafizh Al Qur'an adalah orang yang mendapatkan Tasyrif nabawi (penghargaan khusus dari Nabi SAW)

Di antara penghargaan yang pernah diberikan Nabi SAW kepada para sahabat penghafal Al Qur'an adalah perhatian yang khusus kepada para syuhada Uhud yang hafizh Al Qur'an. Rasul mendahulukan pemakamannya.

"Adalah nabi mengumpulkan di antara dua orang syuhada Uhud kemudian beliau bersabda, "Manakah di antara keduanya yang lebih banyak hafal Al Qur'an, ketika ditunjuk kepada salah satunya, maka beliau mendahulukan pemakamannya di liang lahat." (HR. Bukhari)

Pada kesempatan lain, Nabi SAW memberikan amanat pada para hafizh dengan mengangkatnya sebagai pemimpin delegasi.

Dari Abu Hurairah ia berkata, "Telah mengutus Rasulullah SAW sebuah delegasi yang banyak jumlahnya, kemudian Rasul mengetes hafalan mereka, kemudian satu per satu disuruh membaca apa yang sudah dihafal, maka sampailah pada Shahabi yang paling muda usianya, beliau bertanya, "Surat apa yang kau hafal? Ia menjawab,"Aku hafal surat ini.. surat ini.. dan surat Al Baqarah." Benarkah kamu hafal surat Al Baqarah?" Tanya Nabi lagi. Shahabi menjawab, "Benar." Nabi bersabda, "Berangkatlah kamu dan kamulah pemimpin delegasi." (HR. At-Turmudzi dan An-Nasa'i)

Kepada hafizh Al Qur'an, Rasul SAW menetapkan berhak menjadi imam shalat berjama'ah. Rasulullah SAW bersabda,
"Yang menjadi imam suatu kaum adalah yang paling banyak hafalannya." (HR. Muslim)

4. Hifzhul Qur'an merupakan ciri orang yang diberi ilmu

"Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim." (QS Al-Ankabuut 29:49)

5. Hafizh Qur'an adalah keluarga Allah yang berada di atas bumi

"Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, "Siapakah mereka ya Rasulullah?" Rasul menjawab, "Para ahli Al Qur'an. Merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya." (HR. Ahmad)

6. Menghormati seorang hafizh Al Qur'an berarti mengagungkan Allah

"Sesungguhnya termasuk mengagungkan Allah menghormati orang tua yang muslim, penghafal Al Qur'an yang tidak melampaui batas (di dalam mengamalkan dan memahaminya) dan tidak menjauhinya (enggan membaca dan mengamalkannya) dan Penguasa yang adil." (HR. Abu Daud)


Fadhail Akhirat

1. Al Qur'an akan menjadi penolong (syafa'at) bagi penghafal

Dari Abi Umamah ra. ia berkata, "Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Bacalah olehmu Al Qur'an, sesungguhnya ia akan menjadi pemberi syafa'at pada hari kiamat bagi para pembacanya (penghafalnya)."" (HR. Muslim)

2. Hifzhul Qur'an akan meninggikan derajat manusia di surga

Dari Abdillah bin Amr bin 'Ash dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Akan dikatakan kepada shahib Al Qur'an, "Bacalah dan naiklah serta tartilkan sebagaimana engkau dulu mentartilkan Al Qur'an di dunia, sesungguhnya kedudukanmu di akhir ayat yang kau baca." (HR. Abu Daud dan Turmudzi)

Para ulama menjelaskan arti shahib Al Qur'an adalah orang yang hafal semuanya atau sebagiannya, selalu membaca dan mentadabur serta mengamalkan isinya dan berakhlak sesuai dengan tuntunannya.

3. Para penghafal Al Qur'an bersama para malaikat yang mulia dan taat

"Dan perumpamaan orang yang membaca Al Qur'an sedangkan ia hafal ayat-ayatnya bersama para malaikat yang mulia dan taat." (Muttafaqun ?alaih)

4. Bagi para penghafal kehormatan berupa tajul karamah (mahkota kemuliaan)

Mereka akan dipanggil, "Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca kitabku?" Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan, diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan dan kekekalan dengan tangan kirinya. (HR. At-Tabrani)

5. Kedua orang tua penghafal Al Qur'an mendapat kemuliaan

Siapa yang membaca Al Qur'an, mempelajarinya, dan mengamalkannya, maka dipakaikan mahkota dari cahaya pada hari kiamat. Cahayanya seperti cahaya matahari dan kedua orang tuanya dipakaiakan dua jubah (kemuliaan) yang tidak pernah didapatkan di dunia. Keduanya bertanya, "Mengapa kami dipakaikan jubah ini?" Dijawab,"Karena kalian berdua memerintahkan anak kalian untuk mempelajari Al Qur'an." (HR. Al-Hakim)

6. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang paling banyak mendapatkan pahala dari Al Qur'an

Untuk sampai tingkat hafal terus menerus tanpa ada yang lupa, seseorang memerlukan pengulangan yang banyak, baik ketika sedang atau selesai menghafal. Dan begitulah sepanjang hayatnya sampai bertemu dengan Allah. Sedangkan pahala yang dijanjikan Allah adalah dari setiap hurufnya.

"Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al Qur'an maka baginya satu hasanah, dan hasanah itu akan dilipatgandakan sepuluh kali. Aku tidak mengatakan Alif Lam Mim itu satu huruf, namun Alif itu satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf." (HR. At-Turmudzi)

7. Penghafal Al Qur'an adalah orang yang akan mendapatkan untung dalam perdagangannya dan tidak akan merugi

"Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri." (QS Faathir 35:29-30)

Adapun fadilah-fadilah lain seperti penghafal Al Qur'an tidak akan pikun, akalnya selalu sehat, akan dapat memberi syafa'at kepada sepuluh orang dari keluarganya, serta orang yang paling kaya, do'anya selalu dikabulkan dan pembawa panji-panji Islam, semuanya tersebut dalam hadits yang dhaif.

"Ya Allah, jadikan kami, anak-anak kami, dan keluarga kami sebagai penghafal Al Qur'an, jadikan kami orang-orang yang mampu mengambil manfaat dari Al Qur'an dan kelezatan mendengar ucapan-Nya, tunduk kepada perintah-perintah dan larangan-larangan yang ada di dalamnya, dan jadikan kami orang-orang yang beruntung ketika selesai khatam Al Qur'an. Allahumma amin" (dian)

Maraji':
Abdul Aziz Abdur Rauf, Lc. Kiat Sukses Menjadi Hafizh Qur'an Da'iyah.
Dr. Yusuf Qardhawi. Berinteraksi dengan Al Qur?an
_______________________________________________

Mengaku Cinta Bumi? Perhatikanlah Makananmu!

Tanggal 22 April 2010 lalu diperingati sebagai hari Bumi. Berbagai kalangan tampaknya tidak mau melewati momen ini untuk menunjukan bahwa mereka peduli dengan bumi. Namun, sebenarnya tak perlu capek-capek menyelenggarakan berbagai kegiatan besar untuk menunjukan bahwa kita cinta bumi. Cukup lihat apa yang kita makan. Karena itulah wujud cinta kita sesungguhnya pada bumi.

Beberapa pembaca mungkin akan bertanya-tanya, apa hubungan antara makan dan bumi?

Bagaimana pun, aktivitas manusia sekecil apa pun, berdampak serius pada bumi. Salah satunya adalah makan. Karena, untuk memenuhi kebutuhan makannya sehari-hari, manusia tidak segan-segan merusak bumi. Hal ini termanivestasikan dalam beragam bentuk aktivitas manusia, seperti: merusak hutan, mencemari air, membunuh satwa liar, dan menangkap ikan berlebihan.

Dalam skala kecil, mungkin tidak akan berpengaruh terhadap bumi. Tapi, jumlah manusia sudah sedemikian banyaknya, 6 Milyar orang. Hal ini diperparah dengan sifat manusia yang cenderung mengabaikan keberlangsungan ekologi. Sehingga, ketika aktivitasnya telah berlebih, bumi tidak mampu lagi untuk meregenerasi tubuhnya yang rusak.
Foto: timeinc.net

Foto: Timeinc.net

Kembali ke persoalan makan. Memperhatikan makanan kita bukan hanya mengenai apa yang kita makan, tetapi juga mengenai alat yang kita gunakan untuk makan. Apakah yang kita gunakan untuk makan adalah peralatan yang ramah lingkungan atau tidak?

Bila kita mencintai bumi, seharusnya kita menggunakan peralatan makan yang ramah lingkungan, atau setidaknya bisa dengan mudah diuraikan oleh alam. Hindari peralatan makan yang sekali buang dan sulit diuraikan oleh tanah seperti stereofoam, plastik, dan kertas.

Sebaiknya tetap menggunakan peralatan yang bisa digunakan secara berulang-ulang seperti piring dan gelas yang terbuat dari kaca. Hal ini tidak hanya mampu mengurangi sampah, tapi juga mengurangi resiko terkena kanker bila dibandingkan menggunakan peralatan makan yang terbuat dari stereofoam, plastik, dan kertas.

Akan lebih baik lagi, bila kita meminimalisir penggunaan peralatan makan kita menggunakan apa yang dianugerahkan Tuhan kepada kita. Contohnya, untuk makanan tanpa kuah, sebaiknya menggunakan tangan daripada menggunakan sendok.

Tentunya dengan kita menggunakan tangan, kita tidak perlu mencuci sendok. Bukan hanya lebih hemat air, tapi mencuci tangan setidaknya membuat air tidak terlalu banyak tercemar deterjen dibandingkan dengan mencuci sendok. Tangan sudah cukup bersih bila dicuci menggunakan air saja, tanpa sabun. Tapi sendok, tentunya harus menggunakan deterjen pencuci piring, dan tentunya ini menambah pencemaran air di bumi.

Selain berkaitan dengan alat yang digunakan untuk makan, kita juga harus memperhatikan besarnya energi dalam membuat makanan dan mendistribusikannya.
Foto: Sterlingtrucks.com

Foto: Sterlingtrucks.com

Dalam hal distribusi, tentunya semakin jauh jarak antara produsen dan konsumen, semakin besar pula energi yang dibutuhkan untuk mengirimkan makanan. Contohnya saja dengan buah yang kebunnya berjarak hanya 1 Kilometer dari tempat tinggal kita. Distribusinya mungkin bisa dengan menggunakan sepeda atau sepeda motor. Untuk sepeda motor, energi yang dibutuhkan relatif sangat kecil dan tidak akan menghabiskan 1 liter bahan bakar premium.

Tapi bagaimana dengan buah-buahan yang kita impor dari negara yang jaraknya ribuan Kilometer dari tempat kita? Berapa banyak energi yang dibutuhkan untuk menghadirkan buah-buahan dari negara asalnya ke hadapan kita? Tentunya, semakin banyak energi, semakin banyak buangan yang dihasilkan, dan semakin besar dampaknya bagi bumi kita.

Pun buah-buahan itu tidak hanya sekali angkut dalam setahun. Tapi puluhan, ratusan, bahkan ribuan kali angkut dalam setahun. Saya tidak memiliki data angka mengenai banyaknya bahan bakar yang digunakan. Namun, andaikata dibutuhkan seratus ribu liter bahan bakar untuk sekali mengantarkan barang dari negara yang satu ke negara lain yang jaraknya seribu Kilometer, berarti dibutuhkan seratus juta liter bahan bakar dalam setahun bila ada seribu kali angkut. Lalu, berapa banyak jumlah polusi yang dilepaskan ke udara?
Foto: arizonafoothillsmagazine.com

Foto: Arizonafoothillsmagazine.com

Itu baru dari sisi distribusi makanan. Belum lagi dari proses pembuatan makanan. Ketika kita membeli nasi di warung padang, kita bisa lihat mereka memasak menggunakan kompor minyak atau gas. Energi yang dibutuhkan pun relatif lebih kecil. Namun tidak dengan ketika kita membeli di restoran cepat saji. Nasi di sana dimasak dengan menggunakan peralatan yang serba modern dan membutuhkan energi yang jauh lebih banyak.

Barangnya sama-sama nasi, tapi proses pembuatannya beda, dan salah satunya lebih boros energi. Pertanyaannya, kenapa juga kita harus mendapatkan makanan yang bentuknya sama, tetapi energi yang diperlukan untuk memasaknya sangat jauh berbeda dan berdampak signifikan terhadap kerusakan bumi kita?

Sebagai catatan, semakin banyak energi yang dibutuhkan sebuah alat untuk memproduksi sesuatu, semakin banyak juga kebutuhan akan bahan bakar dan listrik, dan semakin banyak juga jumlah emisi yang disumbangkan aktivitas manusia untuk bumi.

Selain dari proses memasak dan distribusi, kita juga harus peduli bagaimana makanan yang kita makan di produksi. Apakah makanan yang kita konsumsi dihasilkan dari merusak bumi atau tidak?
Foto: healthierusveterans.va.gov

Foto: Healthierusveterans.va.gov

Misalnya, ketika kita memakan sayuran. Apakah sayuran yang kita makan adalah sayuran yang disemprot dengan pestisida dan menggunakan pupuk buatan? Bila disemprot dengan pestisida, berapa banyak spesies yang mati dan air yang tercemar oleh pestisida?

Selain energi yang dibutuhkan untuk membuat pestisida dan pupuk buatan cukup besar, pestisida juga berdampak langsung terhadap rantai makanan alami di alam. Ulat yang mati karena pestisida, akan dimakan oleh burung dan bisa berdampak pada matinya spesies burung pemakan ulat lantaran terkena racun pestisida.

Dalam jangka panjang, rantai makanan bisa hilang. Predator yang lebih tinggi dari burung pemakan ulat, tidak memiliki asupan makanan sehingga bisa mati kelaparan. Hal ini biasanya menyebabkan melonjaknya jumlah spesies tingkat pertama. Sehingga bisa menyebabkan serangan hama dengan jumlah yang tak terkendali. Misalnya saja dengan fenomena jutaan belalang yang menghabiskan tanaman siap panen di banyak negara di dunia, termasuk di Indonesia.

Contoh lainnya, tentang tempat sayuran ditanam. Apakah di lahan yang diperuntukan untuk hutan atau memang di lahan yang peruntukannya untuk kebun? Bila di lahan yang peruntukannya untuk hutan, kembali lagi, kita telah menyumbang kerusakan bagi bumi ini.
Foto: Wondercliparts.com

Foto: Wondercliparts.com

Jadi, ketika kita makan, kita harus bertanya dalam diri kita tentang asal makanan, proses memasaknya, dan cara menghasilkannya. Apakah untuk memenuhi konsumsi kita, makanan tersebut berlebih-lebihan dalam menggunakan energi? Apakah makanan yang kita makan, ramah lingkungan?

Ribet memang. Namun, kondisi ini akibat budaya kita yang tidak peduli dengan bumi dan menganggap tanggung jawab merawat bumi bisa dengan mudah digantikan dengan menyumbang kepada Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bidang konservasi alam.

Jadi, merasa cinta dengan bumi? Perhatikanlah cara makan kita agar lebih ramah lingkungan. Bagaimana pun, itulah salah satu bukti cinta kita terhadap bumi.

dalil maulid singkat

1)Al-Quran

1. Al-A'raf ayat 157 bermaksud:

"Maka orang-orang yang beriman dengannya, memuliakannya dan menolongnya serta mengikut nur (cahaya) yang diturunkan kepadanya (al-Quran), mereka itulah orang yang berjaya."

Merayakan maulid Nabi termasuk dalam rangka memuliakan Rasulullah SAW dan biberikan pahala oleh Allah. Begitu juga menyambut hari kebesaran lain.

2.Al-Haj ayat 32:

"Dan sesiapa yang memuliakan syiar (tanda-tanda) Tuhan, sesungguhnya ia adalah manifestasi dari hati yang bertaqwa kepada Allah"

Nabi SAW merupakan syiar atau tanda kebesaran Allah kerana dengan kemunculan Rasulullah SAW, dunia mengetahui tentang keesaan Allah.

3.Al-Ahzab ayat 56:

"Sesungguhnya Allah dan para malaikat berselawat ke atas Nabi. Wahai orang beriman, hendaklah kalian berselawat baginya dan mengucapkan salam penghormatan kepadanya."

Islam memberikan ganjaran yang lumayan kepada orang yang banyak mengucapkan selawat ke atas Nabi SAW seperti dalam majlis maulid.

2) Hadis

1. al-Hafiz Syamsuddin ibn al-Jazari dalam kitab 'Urfal Ta'rif bi Maulid al Syarif yang bermaksud:

"Bahawa Sayyidina Abbas ra bermimpi melihat Abu Lahab selepas kematiannya. Maka dia bertanya keadaannya? Abu Lahab menjawab: Aku berada di dalam neraka tetapi diringankan azabku setiap malam Isnin dan aku menghisap air di antara dua jariku sekadar ini (sambilmenunjukkan hujung jarinya). Yang demikian itu adalah kerana aku membebaskan Thuwaibah (hamba perempuan Abu Lahab) ketika dia mengkhabarkan kepadaku tentangberita gembira mengenai kelahiran Nabi SAW dan kerana aku telah menyuruhnya menyusukan Muhammad SAW"

Imam Bukhari menyebut perkara ini dalam kitab sohihnya pada kitab Nikah jilid 3 H:243 dan Fathul Bari jilid 10 H:175.

2. Diriwayatkan oleh Muslim di dalam Sohihnya daripada Abu Qatadah al-Ansari berkata: Rasulullah SAW ditanya oleh sahabat tentang kelazimannya berpuasa pada setiap hari Isnin. Maka jawabnya "Padanya aku dilahirkan dan padanya wahyu pertama diturunkan kepadaku".Dr. Abdullah al-Himyari menyatakan, nas ini menunjukkan dengan jelas tentang keharusan menyambut hari lahir Baginda SAW dan hadis ini tidak ada ihtimal (andaian) yg lain.Beliau berkata, melalui hadis di atas saya tidak mendapati sebarang jawapan yg menyokong pendapat golongan pembangkang yang menolak keharusan sambutan Maulid Nabi SAW ini. Malah sekiranya mereka berpegang bahawa sambutan Maulid Nabi SAW hanya dibolehkandengan melakukan ibadah puasa dan tidak boleh dilakukan dengan ibadah yg lain seperti membaca selawat, sirah Nabi SAW, sedekah dan sebagainya maka golongan ini termasuk di dalam golongan Ahli Zahir yang hanya mengikut buta zahir hadis tanpa merujuk kepada kaedah usul dan mereka mengkhususkan hadis ini tanpa ada dalil yang mentakhsiskannya (mengkhususkannya).

Namun demikian apa yang pasti golongan ini telah sependapat dengan kami di atas pensyariatan menyambut Maulid Nabi SAW.

3) Ijma'

Ulama telah sepakat memandang baik amalan menyambut maulid Nabi SAW.Ramai dari kalangan ahli hadis yg memandang baik terhadap majlis maulid Nabi SAW. Imam Mujtahid Abu Syamah al-Maqdisi menyatakan dalam kitab al Bai'th 'ala Inkar al Bida' wa al Hawadith:

Di antara perkara baik yg dilakukan pada zaman ini ialah perkara-perkara yang diadakan bersempena hari Maulid seperti bersedekah, melakukan perkara2 baik dan melahirkan perasaan gembira. Di dalam mengadakan majlis seumpama ini, di samping melakukan kebaikan kepada faqir miskin, ia melahirkan kecintaan terhadap Baginda SAW.

Pandangan baik ulama' terhadap amalan maulid ini merupakan ijma' sukuti ke atas pensyariatannya.

Hati merupakan tempat pandangan Allah. Hati diibaratkan sebagai pakaian yang kita gunakan. Kita akan selalu membersihkan pakaian yang kita gunakan lan

Hati merupakan tempat pandangan Allah. Hati diibaratkan sebagai pakaian yang kita gunakan. Kita akan selalu membersihkan pakaian yang kita gunakan lantaran akan dilihat oleh orang lain. Bagaimana pun juga, orang akan menilai kita dari pakaian yang kita gunakan.

Begitu pun dengan hati. Allah akan melihat siapa kita melalui hati. Untuk itu, senantiasalah menjaga hati agar selalu bersih seperti kita menjaga pakaian kita agar selalu indah dipandang orang lain.

Demikian disampaikan oleh Syekh Khaleel Lafi Al-Harbi, ulama besar Madinah, disela-sela kunjungannya ke Masjid Salman ITB pada hari Rabu, 1 Juli 2009 lalu. Didampingi oleh Syekh Ibrahim Mohammad yang berasal dari Makkah, Syekh Khaleel berkesempatan memberikan tausiah kepada jamaah Salman tentang pentingnya menjaga hati.

Lebih lanjut, Syekh Khaleel mengatakan bahwa hati orang yang bersih, tercermin dari bersihnya jasad. Bagaimana pun juga, di dalam tubuh setiap manusia, terdapat segumpalan daging yang bernama hati. Bersih atau kotornya hati, menentukan sifat manusia yang memilikinya.

Untuk meyakinkan perihal hati yang bersih, Syekh Khaleel mengajak jamaah Salman untuk mempertanyakan mengenai hati dan hidup di dunia. Beliau mempertanyakan tentang definisi kehidupan yang berkaitan dengan hati. “Bila hati kita hidup tetapi jasad kita diam, apakah itu kehidupan atau kematian? Bila hati kita mati tetapi jasad kita bergerak, apakah itu kehidupan atau kematian?” tegas Syekh Khaleel .

Bagaimana pun juga, lanjut Syekh Khaleel , kehidupan kita ditentukan oleh kualitas hati kita masing-masing. Beliau mengilustrasikan dengan menceritakan perihal temannya yang dirawat di rumah sakit di Madinah. Sang teman selalu mengeluh setiap waktu.

Namun, di tengah keluhan temannya, seseorang di kamar lainnya, tengah bersyukur dengan mengucapkan kalimat dzikir. Ketika ditengok, ternyata orang tersebut tidak memiliki kaki dan tangan. “Apakah ini kehidupan atau kematian?” tanya Syekh Khaleel kepada jamaah

Cara Menjaga Hati

Sebelum mengakhiri tausiahnya, Syekh Khaleel berpesan kepada jamaah Salman untuk senantiasa menjaga kebersihan hati. Pesan yang pertama, adalah bersihkan hati dari syirik. Hal ini bisa dilakukan dengan menguatkan ketauhidan. Caranya pun cukup mudah, yaitu dengan menundukan hawa nafsu.

Pesan yang kedua adalah membersihkan hati dari kesombongan. Hal ini bisa dilakukan dengan mencoba bersikap rendah hati dan tidak melihat dirinya lebih baik dari orang lain. Dalam hal ini, Syekh Khaleel mengajak jamaah untuk memohon kepada Allah agar menumbangkan pohon kesombongan yang tumbuh dalam hati.

Pesan yang ketiga, Syekh Khaleel juga mengajak peserta untuk membersihkan hati dari iri dan dengki. Meskipun begitu, iri dan dengki diperbolehkan asal digunakan dalam kebaikan.

Selain ketiga pesan tersebut, Syekh Khaleel juga menegaskan jamaah untuk senantiasa memeriksa hatinya masing-masing. Selain itu, dirinya juga menekankan kepada jamaah untuk senantiasa berdoa dengan penuh pengharapan kepada Allah agar hati kita dibersihkan oleh-Nya. Bersungguh-sungguh untuk membersihkan hati dan bersahabat dengan orang-orang yang baik, juga menjadi dua hal yang harus dilakukan manusia agar hatinya bisa tetap bersih.
Alloh menciptakan kita sebagai manusia yang berakal. Namun Alloh tidak memerintahkan kita untuk tetap menjadi manusia, bahkan Alloh memerintahkan kita untuk menjadi seorang hamba. Artinya, dalam setiap apa yang kita lakukan haruslah selalu berjalan sesuai dengan aturan Allah dan beribadah kepadaNya. Jika kita belum bisa menjadi hamba, maka kita belum bisa masuk surgaNya. Alloh berfirman:
((فادخلى فى عبادي. وادخلي جنتي))
“Maka masuklah kedalam jama’ah hamba-hambaKu. Dan masuklah kedalam surgaKu.” Q.S Al-Fajr/89: 29-30
Karena itu, apabila kita ingin masuk surga, maka kita harus bisa menjadi hamba terlebih dahulu. Dengan membuat keseharian kita menjadi ibadah kepada Alloh.
Wabillahittaufiq.

OASE IMAN : Memuliakan Wanita

Rabi’ bin Khaitsam adalah seorang pemuda yang terkenal ahli ibadah dan tidak mau mendekati tempat maksiat sedikit pun. Jika berjalan pandangannya teduh tertunduk. Meskipun masih muda, kesungguhan Rabi’ dalam beribadah telah diakui oleh banyak ulama dan ditulis dalam banyak kitab. Imam Abdurrahman bin Ajlan meriwayatkan bahwa Rabi’ bin Khaitsam pernah shalat tahajjud dengan membaca surat Al Jatsiyah. Ketika sampai pada ayat keduapuluh satu, ia menangis. Ayat itu artinya, ” Apakah orang-orang yang membuat kejahatan (dosa) itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka sama dengan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh, yaitu sama antara kehidupan dan kematian mereka. Amat buruklah apa yang mereka sangka itu! “

Seluruh jiwa Rabi’ larut dalam penghayatan ayat itu. Kehidupan dan kematian orang berbuat maksiat dengan orang yang mengerjakan amal shaleh itu tidak sama! Rabi’ terus menangis sesenggukan dalam shalatnya. Ia mengulang-ngulang ayat itu sampai terbit fajar.

Kesalehan Rabi’ sering dijadikan teladan. Ibu-ibu dan orang tua sering menjadikan Rabi’ sebagai profil pemuda alim yang harus dicontoh oleh anak-anak mereka. Memang selain ahli ibadah, Rabi’ juga ramah. Wajahnya tenang dan murah senyum kepada sesama.

Namun tidak semua orang suka dengan Rabi’. Ada sekelompok orang ahli maksiat yang tidak suka dengan kezuhudan Rabi’. Sekelompok orang itu ingin menghancurkan Rabi’. Mereka ingin mempermalukan Rabi’ dalam lembah kenistaan. Mereka tidak menempuh jalur kekerasan, tapi dengan cara yang halus dan licik. Ada lagi sekelompok orang yang ingin menguji sampai sejauh mana ketangguhan iman Rabi’.

Dua kelompok orang itu bersekutu. Mereka menyewa seorang wanita yang sangat cantik rupanya. Warna kulit dan bentuk tubuhnya mempesona. Mereka memerintahkan wanita itu untuk menggoda Rabi’ agar bisa jatuh dalam lembah kenistaan. Jika wanita cantik itu bisa menaklukkan Rabi’, maka ia akan mendapatkan upah yang sangat tinggi, sampai seribu dirham. Wanita itu begitu bersemangat dan yakin akan bisa membuat Rabi’ takluk pada pesona kecantikannya.

Tatkala malam datang, rencana jahat itu benar-benar dilaksanakan. Wanita itu berdandan sesempurna mungkin. Bulu-bulu matanya dibuat sedemikian lentiknya. Bibirnya merah basah. Ia memilih pakaian sutera yang terindah dan memakai wewangian yang merangsang. Setelah dirasa siap, ia mendatangi rumah Rabi’ bin Khaitsam. Ia duduk di depan pintu rumah menunggu Rabi’ bin Khaitsam datang dari masjid.

Suasana begitu sepi dan lenggang. Tak lama kemudian Rabi’ datang. Wanita itu sudah siap dengan tipu dayanya. Mula-mula ia menutupi wajahnya dan keindahan pakaiannya dengan kain hitam. Ia menyapa Rabi’,

” Assalaamu’alaikum, apakah Anda punya setetes air penawar dahaga? ” ” Wa’alaikumussalam. Insya Allah ada. Tunggu sebentar.” Jawab Rabi’ tenang sambil membuka pintu rumahnya. Ia lalu bergegas ke belakang mengambil air. Sejurus kemudian ia telah kembali dengan membawa secangkir air dan memberikannya pada wanita bercadar hitam.

” Bolehkah aku masuk dan duduk sebentar untuk minum. Aku tak terbiasa minum dengan berdiri.” Kata wanita itu sambil memegang cangkir. Rabi’ agak ragu, namun mempersilahkan juga setelah membuka jendela dan pintu lebar-lebar. Wanita itu lalu duduk dan minum. Usai minum wanita itu berdiri. Ia beranjak ke pintu dan menutup pintu. Sambil menyandarkan tubuhnya ke daun pintu ia membuka cadar dan kain hitam yang menutupi tubuhnya. Ia lalu merayu Rabi’ dengan kecantikannya.

Rabi’ bin Khaitsam terkejut, namun itu tak berlangsung lama. Dengan tenang dan suara berwibawa ia berkata kepada wanita itu, ” Wahai saudari, Allah berfirman, ” Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya. ” Allah yang Maha pemurah telah menciptakan dirimu dalam bentuk yang terbaik. Apakah setelah itu kau ingin Dia melemparkanmu ke tempat yang paling rendah dan hina, yaitu neraka?!

” Saudariku, seandainya saat ini Allah menurunkan penyakit kusta padamu. Kulit dan tubuhmu penuh borok busuk. Kecantikanmu hilang. Orang-orang jijik melihatmu. Apakah kau juga masih berani bertingkah seperti ini ?!

” Saudariku, seandainya saat ini malaikat maut datang menjemputmu, apakah kau sudah siap? Apakah kau rela pada dirimu sendiri menghadap Allah dengan keadaanmu seperti ini? Apa yang akan kau katakan kepada malakaikat munkar dan nakir di kubur? Apakah kau yakin kau bisa mempertanggungjawabkan apa
yang kau lakukan saat ini pada Allah di padang mahsyar kelak?! “

Suara Rabi’ yang mengalir di relung jiwa yang penuh cahaya iman itu menembus hati dan nurani wanita itu. Mendengar perkataan Rabi’ mukanya menjadi pucat pasi. Tubuhnya bergetar hebat. Air matanya meleleh. Ia langsung memakai kembali kain hitam dan cadarnya. Lalu keluar dari rumah Rabi’ dipenuhi rasa takut kepada Allah swt. Perkataan Rabi’ itu terus terngiang di telinganya dan menggedor dinding batinnya, sampai akhirnya jatuh pingsan di tengah jalan. Sejak itu ia bertobat dan berubah menjadi wanita ahli ibadah.

Orang-orang yang hendak memfitnah dan mempermalukan Rabi’ kaget mendengar wanita itu bertobat. Mereka mengatakan, ” Malaikat apa yang menemani Rabi’. Kita ingin menyeret Rabi’ berbuat maksiat dengan wanita cantik itu, ternyata justru Rabi’ yang membuat wanita itu bertobat! “

Rasa takut kepada Allah yang tertancap dalam hati wanita itu sedemikian dahsyatnya. Berbulan-bulan ia terus beribadah dan mengiba ampunan dan belas kasih Allah swt. Ia tidak memikirkan apa-apa kecuali nasibnya di akhirat. Ia terus shalat, bertasbih, berzikir dan puasa. Hingga akhirnya wanita itu wafat dalam keadaan sujud menghadap kiblat. Tubuhnya kurus kering kerontang seperti batang korma terbakar di tengah padang pasir.

Sumber : Buku ” Di Atas Sajadah Cinta. Kisah-Kisah Teladan Islami Peneguh Iman dan Penenteram Jiwa – Habiburrahman El Shirazy “

dakwah

mari bersama mengembalikan kehidupan Islam.