Rabu, 06 Januari 2010

INILAH NEGARA IRAN - KIBLAT KAUM SYIAH - (Siapkan stamina krn note ini cukup panjang) Bagikan

:: SURAT DARI IRAN

Oleh Zaynab Ismail, 21 Juni 2009

Mesin Media Barat telah masuk ke gigi lima. Mereka mengabarkan bahwa dunia telah diambang revolusi warna yang lain, dimana seorang diktator lagi akan dilemparkan kedalam keranjang sampah sejarah dan orang-orang yang mencintai kebebasan dapat mengharapkan dukungan moral dari Barat yang liberal.

Iran sekali lagi sedang menyaksikan demonstrasi massa dan orang-orang yang mencintai Ipod, rock and roll, suka berdansa, dan suka Twitter ingin membebaskan diri mereka dari belenggu kaum konservatif dari para orang tua yang terus memerintah negeri itu. Ini merupakan cerita saya yang dapatkan dan yang berkembang di Inggris tentang negara darimana orang tua saya berasal. Saya mendapat pelajaran di sekolah-sekolah Inggris bahwa Ayatollah Iran adalah tempat yang menyedihkan dimana terdapat kaum otoriter, otokratis, dan konservatif, dimana ’semua perempuan harus menutup auratnya’ dan di mana kaum perempuan diperlakukan sebagai warga kelas dua.

Kunjungan saya baru-baru ke Iran menunjukkan bahwa ada banyak hal yang tidak dimengerti Barat mengenai Iran dan mereka tidak mau mengerti.

Peristiwa-peristiwa yang terjadi belakangan di Iran telah menunjukkan terjadinya kerusuhan sipil terbesar sejak revolusi Islam pada tahun 1979. Sejauh ini kerusuhan itu telah menyebabkan meninggalnya 7 orang demonstran. Sementara persoalan yang dikemukakan adalah soal hasil pemilihan umum padahal ada beberapa masalah yang lebih dalam yang telah membuat panas selama beberapa decade yang saat ini mencapai titik didih.

Kerusuhan yang kami saksikan adalah merupakan suatu reaksi balik ketika kaum konservatif dan kaum reformis tidak mampu memecahkan sedemikian banyak permasalahan Iran khususnya masalah ekonomi. Tiga juta orang menganggur di Iran dan hal ini cenderung menaik.

Saat ini hanya 30% dari penduduk Iran yang menyaksikan revolusi Islam, sementara 70% orang Iran lahir setelah tahun 1979. Namun dalam perjalanan, saya menyadari bahwa orang-orang yang menyaksikan revolusi itu adalah termasuk keluarga saya yang memiliki pandangan yang beragam mengenai revolusi dan mengenai apa yang dicapai. Saya memiliki anggota keluarga yang merasakan baik masa pemerintahan Shah maupun masa pemerintahan revolusi Islam. Mohammad Reza Pahlavi terfokus pada modernisasi Iran atas nama kemajuan. Ini adalah modernisasi di berbagai bidang termasuk reformasi sosial.

Namun tidak ada yang benar-benar terlaksana. Selain dari adanya beberapa pabrik dan dibolehkannya kaum pekerja untuk memiliki saham dan dari sudut pandang ekonomi kemiskinan meningkat meskipun lebih banyak ladang minyak yang ditemukan di Teluk Persia. Shah ingin merubah struktur ekonomi yang ada yang dibangun di atas pertanian dan menjadikan kaum ulama sangat kaya. Selama tahun 1960an, Shah mengkonsentrasikan pada reformasi sosialnya itu, reformasi yang dibangun dengan meniru Barat dan melembagakan pakaian gaya barat, yang dilambangkan oleh istri dan anak-anak perempuannya. Tingkah laku seperti itu hanya membuat terasing kebanyakan penduduk Muslim dari penguasa dan hal ini yang menyebabkan Shah mengambil tindakan yang kejam. Seperti tahun di era 1970-an dimana banyak orang melihat Shah sebagai seorang penganiaya, dan perekonomian pun tidak menjadi modern seperti yang ia dijanjikan. Karena Shah menjadi lebih otoriter, kemudian banyak orang yang mulai melakukan demonstrasi atas apa yang mereka lihat sebagai ketidak adilan yang dilakukan oleh Shah. Kegagalan Shah untuk memecahkan masalah-masalah negaranya mengakibatkan banyak orang mencari berbagai alternatif.

Ayatollah Khomeini datang dengan melambangkan ‘perubahan’ dan banyak kelompok-kelompok yang bahkan tidak Islami sekalipun, termobilisasi bersama kelompok-kelompok lain dan menyebabkan negara itu menjadi lumpuh. Ketika Shah memerintahkan tentaranya untuk menembaki para demonstran – maka itulah akhir riwayatnya. Sebelum seseorang meneriakkan kata revolusi, Shah telah kabur dari negaranya.

Apa yang menyatukan rakyat Iran untuk melakukan revolusi adalah bahwa semua orang ingin perubahan, Shah belum memenuhi janji-janjinya dan sebagaimana banyak orang yang menjelaskan kepada saya, setiap orang bisa menjadi pemimpin, selama mereka mengutuk Shah.

Revolusi menandai perubahan dari satu ekstrim ke ekstrem lainnya. Hampir hanya dalam semalam kaum wanita yang tadinya bisa memakai pakaian gaya barat terbaru dipaksa untuk memakai cadar hitam atau pakaian panjang dan penutup kepala. Perubahan-perubahan besar ini terjadi tanpa melihat pandangan masyarakat, dan akibatnya orang-orang Iran masih memiliki pemikiran yang sekuler, sementara mereka dipaksa untuk bertingkah laku untuk lebih konservatif dalam masyarakat.

Segera setelah revolusi Islam berjalan, keretakan-keretakan mulai muncul ke permukaan dengan kelompok-kelompok yang membawa ke Khomeini ke tampuk kekuasaan. Seperti yang diceritakan oleh orang tua di keluarga saya bahwa apa yang dimulai sebagai revolusi pupuler yang otentik dan anti-diktator yang berlandaskan pada suatu koalisi yang luas dari semua kekuatan anti-Shah itu kemudian segera menjadi sebuah kekuatan yang mencengkram. Kecuali beberapa pendukung inti Khomeini, yakni para anggota koalisi menganggap Khomeini bermaksud untuk menjadi seorang pemimpin spiritual dibandingkan sebagai seorang penguasa. Namun para pendukung inti Khomeini, mengambil posisi-posisi di kantor-kantor yang penting, sementara banyak dari mereka yang telah mengorbankan diri untuk membawa Khomeini berkuasa menemukan bahwa mereka malah diasingkan, dipenjarakan atau disisihkan.

Delapan tahun perang dengan Irak berarti bahwa semua sumber produksi bangsa itu diarahkan pada upaya perang. Sekali lagi permasalahan ekonomi rakyat menjadi terabaikan. Gagasan akan Islam, pemerintahan Islam dll menurut orang-orang yang mengalami revolusi itu menjadi tidak terlihat. Islam tidak pernah diterapkan, walaupun Khomeini melakukan semuanya dengan merujuk kepada Al Qur’an atau Sunnah. Sebenarnya banyak orang yang melihat Khomeini yang berbeda pada saat dia berkuasa dibandingkan dengan saat dia sebelum revolusi. Khomeini telah berada dalam pengasingan selama lebih dari 10 tahun dan tidak memiliki pengalaman memerintah atau kepemimpinan, namun dia memerintah bangsa itu melalui pesona atau tipuan - kenyataannya adalah bahwa Khomeini tidak berbeda dengan Shah.

- Seperti halnya Shah, Khomeini tidak melakukan apa-apa untuk mengatasi masalah ekonomi bangsa. Banyak orang tua yang menganggap periode revolusi sebagai sebab dari banyak kesulitan-kesulitan Iran yang diderita pada hari ini. Kemalangan seperti ini ditunjukkan secara terbuka di jalan-jalan Teheran dan menjadi lebih parah lagi. Kekayaan tambang Iran tidak memberikan manfaat bagi kebanyakan masyarakat Iran. -

- Pada hari ini Iran menderita permasalahan besar masalah pelacuran. Menurut berbagai survei ada 500.000 orang perempuan Iran yang berusia di bawah 30 yang menjadikan prostitusi suatu masalah di Iran. Banyak dari wanita itu yang terpaksa melakukannya karena kemiskinan dan karena ketakutan akan perceraian, banyak dari gadis-gadis itu yang kabur ketika dipaksa untuk melakukan kawin kontrak. -

- Iran juga memiliki permasalah besar soal narkoba. Menurut pemerintah Iran, terdapat lebih dari 1,2 juta pecandu narkoba, dengan tingkat HIV yang naik. Alkohol tersedia secara luas dan jika seseorang tidak menjadi pecandu kokain maka dia kemungkinan besar ketagihan alkohol. Sepupu saya sendiri meninggal karena tabrakan mobil ketika dia menyetir sambil mabuk, sementara yang lainnya benar-benar menghasilkan alkohol. -

Pada saat saya di Iran menunjukkan bahwa rakyat Iran gagal terlalu sering gagal dikarenakan oleh pemerintahan mereka yang menjajikan dunia tapi tidak memberikannya. Saat ini, otoritas agama di Iran telah gagal baik secara sosial maupun ekonomi, suatu permasalahan revolusi yang gagal untuk diperbaiki, dan pada saat ini telah diadopsi oleh para reformis.

Kemenangan yang besar oleh Mohammed Khatami, pada tahun 1997 adalah yang yang pertama kali terjadi dimana kaum reformis mampu mencapai kekuasaan. Sejak itu sangat aktif pendukung perubahan gerakan telah memperoleh momentum dan digunakan slogan reformasi untuk panggilan untuk terlibat dengan Barat dan nilai-nilai Barat dalam bentuk kebebasan dan demokrasi. Agama pemisahan agama dari kehidupan publik yang lebih besar dalam permintaan dari reformists yang bekerja keras untuk mempromosikan ide-ide mereka melalui berbagai jenis media seperti internet blog dan surat kabar.

Banyak pemuda yang dilahirkan setelah 1979 menyaksikan kegagalan revolusi dalam usaha balas dendam melawan pemerintahan ‘Islam’ yang opresif dan berpaling ke Barat untuk mencapai kemajuan dan solusi, di mana mereka merasa bahwa penegakkan Islam dan bahkan Islam itu sendiri dalam beberapa hal, telah membuat mereka gagal.

- Iran tidak mewakili Islam, dalam perjalanan saya menemukan bahwa menjadi percampuran beragam hal, sementara masyarakat Iran tenggelam dalam lautan kokain dan alkohol. Saya tidak terkejut ketika demonstrasi besar-besaran mengguncang Teheran ketika hasil pemilu diumumkan. Mahmoud Ahmadinejad melambangkan kegagalan kaum konservatif yang tidak dapat membangun perekonomian. Masyarakat Iran menjadi terpolarisasi, dimana kaum kelas menengah yang berpendidikan memuja Barat, sementara kaum miskin walaupun mereka Islami tapi tidak dapat memahami bagaimana teks-teks Islam mampu menangani masalah-masalah modern. Kebingungan ini menyebabkan banyak orang menyimpulkan bahwa Islam adalah sumber masalah. -

Dalam beberapa hal, Iran tidak selaras dengan kenyataan dalam masyarakat muslimi yang lebih luas, sementara sebagian besar dunia muslim kembali ke Islam, dan berusaha untuk memahami solusi-solusinya dan seruan bagi penegakkan kembali Khilafah dan penyatuan kembali dengan negara-negara Muslim lainnya. Banyak orang Iran yang percaya bahwa mereka hidup di bawah Islam dan hal ini merupakan suatu kegagalan besar. Namun dalam kenyataannya selain dalam beberapa aturan, Islam tidak pernah diterapkan. Yang sebenarnya terjadi adalah Retorika Islam Iran, kenyataan dari pemerintahan, ekonomi dan dan kehakiman tidaklah Islami sama sekali. Ayatollah Khomeini wilayat al Faqhi tetap sebagaimana tertulis dalam buku-buku dan politik pragmatis adalah aturan dari revolusi nya.


:: IRAN & AMERIKA JADI JALUR SINDIKAT NARKOBA

== Delapan Wanita Iran Jadi Kurir Narkoba, Shabu Senilai Ratusan Miliar Disita ==

SURYA, 22 Oktober 2009

Sindikat narkoba Internasional di Indonesia tidak lagi memanfaatkan jasa kurir asal Nigeria dan Africa. Mereka kini memakai jasa kurir dari negara lain seperti Iran dan Amerika.

Terungkapnya jaringan baru ini setelah pihak Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba dan Kejahatan Terorganisir Bareskrim Polri Badan Narkotika Nasional (BNN) dan pihak Bea dan Cukai Bandara Soekarno Hatta secara terpisah membekuk sejumlah warga asing, kebanyakan dari Iran dengan barang bukti psikotropika golongan I jenis shabu-shabu.

Dari sejumlah warga asing yang ditangkap itu, delapan orang diantaranya wanita berkerudung asal Iran. Para wanita Iran ini diciduk tak lama setelah turun dari pesawat di Bandara Soekarno Hatta.
Kedelapan wanita Iran itu diantaranya Khosravian Zohdeh Sadat (49), Rani Delkesh (40), Joudi Mitra Sadat (24), Karimpov Rardestani Roushani (55), Maryam Babei Sayad (35), dan Fatemeh Arabali Dousti binti Hasan (45).

- “Kami melihat ada perubahan yang signifikan. Kurir Afrika dan Nigeria sekarang sudah banyak yang tertangkap. Sindikat sudah tidak menggunakan lagi orang-orang mereka. Yang jelas ini menjadi perhatian serius kami,” ucap Irjen Pol Dikdik Mulyana Arif, Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal Mabes Polri dalam jumpa pers di Gedung BNN Jakarta Timur, Rabu (21/10) siang. -

Penangkapan delapan wanita Iran ini berawal dari tertangkapnya tiga warga Iran, dua diantaranya wanita, masing-masing Moradiojagh Shazdeh dan Kaheh Mahnaz Sadat, serta seorang pria Mohammad Reza Nezafat. Ketiganya sebagai penumpang Malaysia Air Service dengan penerbangan MH-721, Senin (19/10) sekitar pukul 15.30.

Ketiganya kedapatan membawa dua koper berisi shabu-shabu. Masing-masing sembilan bungkus seberat 5.832 gram dan enam bungkus shabu seberat 4.040 gram. Setengah jam kemudian, jam 16.00, petugas menangkap kembali empat wanita Iran dengan barang bukti yang sama.
Keempat wanita itu Khosravian Zohdeh, Rani, Joudi, dan Karimpov.

Mereka penumpang Emirates Air Lines dengan nomor penerbangan EK-356. Barang bukti yang disita empat koper berisi shabu-shabu dengan berat total 16.920 gram. Sejam kemudian dua wanita Iran lainnya yakni Maryam dan Fatemeh dibekuk. Kedua penumpang Qatar Air Lines ini membawa cairan dala botol yang diduga shabu cair.

Jumlah barang bukti yang disita di bandara Soekarno Hatta sebanyak 32.909 gram shabu-shabu dan 17.400 mililiter shabu cair. Jika dinilai dalam rupiah, maka barang bukti yang disita senilai Rp 49 miliar lebih. Dari tertangkapnya delapan wanita yang tergabung dalam jaringan kurir shabu-shabu, maka dapat diselamatkan calon pengguna sebanyak 131.636 orang.

- Dibekuk di Apartemen -

Sementara itu pihak Direktorat IV Tindak Pidana Narkoba dan Kejahatan Terorganisir Bareskrim Polri meringkus dua pria warga asing masing-masing Frank Amado (35), warga Amerika, dan Peyman bin Azizallah alias Sorena (40), warga negara Iran. Dari keduanya polisi menyita barang bukti 5.668 gram shabu-shabu.

Dikatakan Dikdik, keduanya sudah beberapa kali memasukan shabu-shabu ke Indonesia. Upah yang mereka terima untuk sekali antar sebesar 5.000 dolar Amerika. Supaya tidak terendus polisi, keduanya menggunakan cara unik, misalnya bergaya dengan bercelana pendek supaya disangka turis.

“Kami hitung dalam gram. Jika satu gram shabu-shabu itu dijual Rp 1,7 juta berarti nilai rupiah dari barang bukti yang kami sita mencapai Rp 9,5 miliar. Bila dibandingkan dengan resiko yang terjadi, maka setiap gram shabu-shabu bisa meracuni lima orang pengguna. Nah, dengan kami menyita 5.668 gram shabu-shabu itu, maka kami berhasil menyelamatkan 28.400 orang pengguna narkoba,” papar Dikdik.

Kepada polisi, Peyman mengaku sudah enam kali memasukan shabu-shabu ke Indonesia. Barang menyesatkan itu diakui Peyman berasal dari Thailand. Agar tidak terendus incaran polisi, tersangka yang mengaku bekerja di web design dan guru ini selalu berpindah-pindah tempat tinggalnya.

Dikdik mengatakan pihaknya masih menyelidiki apakah delapan wanita Iran yang ditangkap di Bandara Soekarno Hatta ini satu kelompok dengan dua tersangka warga asing yang ditangkap di Apartemen Park Royal kamar 0331 Jakarta Pusat. “Untuk saat ini kami belum melihat adanya link diantara mereka…kami masih menyelidikinya,” tutur Dikdik. (ded)


== 10 WN Iran selundupkan Sabu2 senilai Rp 184 Miliar ==

INILAH.COM, 18 November 2009

Jakarta – Petugas pengawasan dan pelayanan bea cukai di tipe madya Bandara Soekarno Hatta dalam dua hari mengagalkan penyelundupan narkoba berjenis sabu senilai 184, 121 miliar.

Kepala Kantor PPBC, Bahaduri Wijayanta, Rabu (21/10), mengatakan pihaknya mengamankan 10 tersangka yang berwarga negaraan Iran. 8 diantaranya adalah wanita. Ironisnya lagi, enam diantara 8 wanita tersebut mengenakan jilbab.

Dijelaskannya, awalnya Senin 19 Oktober 2009 sekitar pukul 15.05 WIB petugas mengamankan 3 WN Iran, masing-masing berinisial MRN, KMS, dan MS yang tiba dengan pesawat Malaysia Airlines MH 721. Dari tangan ketiganya, ditemukan 15 bungkus sabu dengan berat 9872 gram yang disembunyi dalam 15 bungkus di kemasan makanan jadi. “Estimasinya senilai 21, 718 miliar,” ujarnya.

Hanya berselang 3 menit kemudian, petugas kembali 4 warga negara Iran yang berinisial KZS, KR, JMS, ID. Keempatnya tiba di Jakarta dengan pesawat Emirat Air EK 356 tujuan Damaskus, Dubai, dan Jakarta.

Dari keempat tersangka tersebut ditemukan 16.980 gram sabu berbentuk kristal dengan perkiraan nilai Rp 37, 356 miliar. serupa dengan kelompok pertama, keempat tersangka menyembunyikan barang haram tersebut ke dalam kemasan makanan jadi.

Sekitar pukul 16.39 WIB, lagi-lagi petugas menangkap 2 warga negara Iran berinisial PAD, MBB, yang baru saja turun dari Qatar Airlines QR 638. Berbeda dengan kelompok sebelumnya, barang bukti sabu cair seberat 17.500 mililiter dengan nilai 33 miliar disembunyi dalam kemasan sampo.

Keesokan harinya, Selasa 20 Oktober 2009, tepatnya sekitar pukul 16.39 WIB, seorang WN Iran berinisal JV dibekuk petugas, berikut barang bukti 26.852 gram sabu berbentuk kristal dan 17.500 mililiter sabu cair, dengan perkiraan nilai jual 92,47 miliar.

Para tersangka yang kedapat psikotropika golongan II tersebut dijerat UU no 5 tahun 1997 tentang psikotropika dengan ancaman 10 tahun penjara dan denda 300 juta rupiah. “Mereka akan diserahkan ke Badan Narkotika Nasional Mabes Polri,” ujar Anwar.

Sementara Humas Bea Cukai R Evi Suhartianto mengatakan kelompok ini berbeda jaringan. Petugas sedang mendalami kemungkinan mereka saling berkaitan. [bar]


== 7 WN Iran Penyelundup 476 Kapsul Sabu-sabu Diancam Hukuman Mati ==

Gede Suardana - detikNews (detik.com), 12 Desember 2009

Jakarta - Sebanyak tujuh tersangka WN Iran penyelundup 476 kapsul sabu-sabu yang disimpan di dalam perut diancam hukuman mati. Para tersangka dijerat pasal 112 ayat 1 dan pasal 113 ayat 2 UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman hukuman mati.

Demikian disampaikan Kapolda Bali Irjen Polisi Sutisna kepada wartawan di Mapolda Bali, Jumat (11/12/2009) malam.

Sebelumnya, Polda Bali berhasil mengeluarkan sebanyak 476 kapsul sabu-sabu dari semua tersangka. Hasil uji laboratorium menyebutkan serbuk yang ada dalam kapsul mengandung 99 persen zat metamphetamine.

Sutisna mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan badan antinarkotika AS atau DEA (Drug Enforcement Administration) untuk turut membantu mengungkap sindikat kejahatan transnasional tersebut. Sebelumnya, Polda Bali kembali berhasil mengeluarkan 105 butir kapsul dari perut tiga tersangka, yaitu Masoud Soltani Nabizadeh, Saeid Soltani Nabizadeh dan Mohsen Mohammad Argasi. Namun, polisi kesulitan melakukan penyidikan karena tersangka hanya bisa berbahasa Persia.

Penerjemah bahasa Arab tak mampu membantu upaya interogasi para tersangka. Para tersangka diciduk saat tiba di Bandara Ngurah Rai dengan pesawat Qatar Airways nomor penerbangan QR-624. (gds/ape)


== 580 Kapsul Sabu Milik 7 WN Iran Mencapai 4,5 Kg ==

Gede Suardana - detikNews (detik.com), 16 Desember 2009

Jakarta - Tujuh WN Iran menyelundupkan 580 butir sabu-sabu kemasan kapsul ke Bali. Narkoba yang disimpan di dalam perut itu beratnya mencapai 4,5 kg.

"Jumlahnya tidak akan bertambah lagi karena sudah tidak ditemukan kapsul dalam masing-masing perut tersangka," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Polisi Gde Sugianyar kepada wartawan di Mapolda Bali, Jalan WR Supratman, Rabu(16/12/2009).

Namun, Polda Bali masih akan melakukan pemindaian untuk memastikan perut para tersangka telah kosong. Para tersangka yang bekerja sebagai sopir taxi di Iran ini adalah Daryoush Omid Ali, Bahman Mirzaei, Mehdi Alinejad Golestan, Alireza
Safarkhanloo, Saeid Soltani Nabizadeh, Masoud Soltani
Nabizadeh dan Mohsen Mohammad Argasi.

Mereka tertarik menjadi kurir sabu-sabu ke Indonesia karena tergiur upah sebesar 1.300 dollar AS per orang.

Untuk memperlancar proses penyidikan, Polda Bali mendatangkan penerjemah bahasa Persia. Polda Bali juga dibantu oleh badan anti narkotika AS atau DEA (Drug Enforcement Administration). Penyidikan oleh DEA bertujuan mengidentifikasi asal obat-obatan terlarang serta proses penyelundupannya.

"DEA berusaha mencari keterkaitan tersangka WN Iran yang dibekuk di Bali dengan yang tertangkap Jakarta dari bahan baku sabu-sabu tersebut," ujarnya.

Diketahui, tersangka dibekuk petugas bea cukai saat mendarat dengan pesawat Qatar Airways di Bandara Ngurah Rai pada pekan lalu. Mereka dijerat dengan hukuman mati. (gds/gus)



:: IRAN TENGGELAM DALAM LAUTAN NARKOBA



== 130 Ribu Warga Iran Pecandu Obat Bius ==

Kapanlagi.com, 16 November 2009

Sekitar 130.000 orang di Iran menjadi pecandu obat bius tiap tahun, kata kepala polisi Iran, yang mengakui skala masalahnya bagi negara di rute penting perdagangan gelap heroin itu.

Dalam komentar yang dipublikasikan Ahad, Esmail Ahmadi-Moghaddam, yang juga kepala badan anti-narkotika Iran, menyatakan sekitar 930.000 orang di negara dari 70 juta orang itu kecanduan heroin dan opium, jumlah tersebut akan meningkat menjadi 1 juta jika obat bius lainnya dimasukkan.

Iran berada di rute transit penting bagi narkotika yang diselundupkan dari tetangganya Afghanistan, yang memproduksi lebih dari 90% dari pasokan opium dunia, ke Barat dan tempat lainnya.

Bulan lalu, laporan PBB mengatakan pohon opium yang ditanam di Afghanistan memanaskan pasar heroin dan opium senilai 65 miliar dolar yang memulai 15 juta pecandu, dengan Eropa, Rusia dan Iran mengkonsumsi separuh dari pasokan itu.

"Berdasarkan pada perkiraan kami, rata-rata 130.000 orang baru masuk putaran kecanduan obat bius setiap tahun berdasar basis permanen dan temporer," kata Ahmadi-Moghaddam seperti yang dikutip oleh surat kabar Hambastegi.

Ahmadi-Moghaddam juga memperkirakan bahwa sekitar 500.000 orang telah dirawat dan direhabilitasi selama periode enam tahun.

Pengadilan Iran telah meningkatkan perjuangannya melawan perdagangan obat bius tapi sebagian besar dari "mafia narkotika" bermarkas di luar negara itu, ia menambahkan.

"Para raja obat bius itu menjalankan urusan bisnis mereka tiap hari melalui para anggota geng rendahan obat bius dari luar negeri," ujar Ahamdi-Moghaddam, yang berbicara pada konferensi perawatan kecanduan obat bius.

Iran memperoleh pujian dari badan kriminal PBB karena upayanya untuk mengekang penyelundupan heroin dan menjauhkannya dari jalanan Barat. Pada 1990-an, Iran mulai membangun rintangan fisik untuk membuat lebih sulit masuknya narkotika ke negara itu.

Lebih dari 3.700 personil keamanan Iran telah tewas dalam memerangi penyelundup obat bius sejak revolusi Iran 1979. Pelaku perdagangan gelap obat bius dapat dihukum mati di negara Islam itu (ant/bee)


== Jumlah Pecandu Narkoba Iran Meningkat ==

INILAH.COM, 16 November 2009

Meski negara Islam, bukan berarti Iran tak punya masalah dengan pecandu narkoba. Laporan terakhir bahkan menyebutkan ada 130 ribu pecandu baru setiap tahunnya. Wew!

“Sekitar 130 ribu orang di Iran menjadi pecandu obat bius setiap tahunnya. Sebanyak 930 ribu dari 70 juta penduduk kecanduan heroin dan opium. Jumlah tersebut akan meningkat jadi 1 juta jika obat bius lainnya dimasukkan,” papar Kepala Kepolisian Iran, Esmail Ahmadi-Moghaddam, seperti dikutip Reuters, Senin (16/11).

Iran berada di rute transit penting narkotika yang diselundupkan dari tetangganya, Afghanistan, yang memproduksi lebih dari 90% pasokan opium dunia, ke Barat dan tempat lainnya. Bulan lalu, laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan pohon-pohon opium Afghanistan menghasilkan 65 miliar dolar yang cukup untuk 15 juta pecandu.

Eropa, Rusia dan Iran mengkonsumsi separuh dari pasokan itu. Ahmadi-Moghaddam juga memperkirakan bahwa sekitar 500.000 orang telah dirawat dan direhabilitasi selama periode enam tahun. Meski pengadilan Iran meningkatkan perjuangannya, sebagian besar mafia narkotika bermarkas di luar negari.

“Para raja obat bius menjalankan urusan bisnis mereka tiap hari melalui para anggota geng rendahan obat bius dari luar negeri,” lanjutnya.

Iran memperoleh pujian dari badan kriminal PBB karena upayanya untuk mengekang penyelundupan heroin dan menjauhkannya dari jalanan Barat. Pada 1990-an, Iran mulai membangun rintangan fisik untuk membuat lebih sulit masuknya narkotika ke negara itu.

Lebih dari 3.700 personil keamanan Iran telah tewas dalam memerangi penyelundup obat bius sejak revolusi Iran 1979. Pelaku perdagangan gelap obat bius dapat dihukum mati di negara Islam itu. [*/vin]


:: IRAN BERGELUT DENGAN AIDS



Wakil menteri kesehatan Iran, Ali Sayyari mengatakan bahwa jumlah penderita virus HIV di Iran saat ini lebih dari 15.000 orang, enam kali lebih besar dibanding jumlah penderita HIV lima tahun lalu. Sayyari mengatakan pada BBC bahwa legalisasi nikah mut'ah mempersulit pemberantasan HIV karena Undang-undang yang memperbolehkan laki-laki untuk berganti ganti pasangan telah berperan serta dalam penyebaran penyakit kelamin, termasuk AIDS.

Jumlah warga yang meninggal akibat retrovirus yang menyerang kekebalan tubuh tersebut mencapai 1.700 orang. Menurut deputi Menkes Moayed Alavian, penyebab tertinggi HIV/AIDS itu adalah Narkoba. "Jika tidak segera diambil langkah nyata, retrovirus mematikan itu akan menyebar dengan sangat cepat di Iran. Mungkin, pada akhir tahun Iran, Maret 2008 nanti, jumlah pengidapnya telah mencapai angka 100.000," katanya


== Kasus dokter Iran bersaudara ==

Iran telah memvonis 15 tahun penjara terhadap seorang aktivis yang mengetuai suatu perhimpunan akademisi, media massa setempat melaporkan, Selasa.

"Mostafa Alavi divonis 15 tahun penjara, tulis surat kabar Kargozaran tanpa menjelaskan tentang tuduhan atau peradilannya.

Menurut beberapa pemberitaan di laman internet, Alavi adalah seorang doktor dan peneliti, yang mengetuai sebuah organisasi non-pemerintah bernama "Perhimpunan Elit Iran" yang berupaya memperkuat interaksi antara pusat-pusat pendidikan Iran dan akademi global.

Ia dilaporkan ditangkap sejak Maret 2007 dan mulai dihadapkan ke pengadilan pada Januari 2008, ketika ia dihukum dua tahun penjara karena mendirikan kelompok ilegal.

Iran pada Juni menangkap dua doktor, yang diketahui memfokuskan penelitian mereka mengenai HIV/AIDS, karena dituduh bersekongkol melakukan "revolusi beludru."

Perancis selaku presiden Eropa telah menyerukan Iran untuk membebaskan dua bersaudara itu, Arash and Kamiar Alaei, yang telah bekerja beberapa tahun untuk pencegahan dan pengobatan HIV/AIDS di Iran dan internasional.

- Penundaan Keputusan Pengadilan terhadap Dokter yang Bekerja untuk Mengatasi HIV-AIDS -

Iran pada hari Rabu menunda keputusan pengadilan terhadap kakak beradik Arash Alaei dan Kamiar Alaei, 2 dokter iran yang melaksanakan program pencegahan dan pengobatan HIV pertama di Iran.

Kakak beradik tersebut ditahan di penjara ibukota Tehran sejak juni 2008 dengan tuduhan konspirasi menggulingkan pemerintahan.

Pihak Prosekutor menutup kasus terhadap para dokter ini mengikuti persidangan 1-hari di Pengadilan Revolusioner Tehran pada 31 Desember 2008.

Dalam pernyataan bulan Agustus 2008 dikatakan bahwa kakak beradik Alaei berusaha merekrut dan melatih orang untuk menjatuhkan pemerintah Iran.

Kakak beradik Alaei terlibat dalam perkumpulan organisasi HIV yang telah mendapat perhatian dari LSM-LSM domestik dan internasional, selain itu mereka melakukan perekrutan orang-orang untuk bepergian keluar negeri dengan tujuan melatih mereka merobohkan sistem.

Organisasi telah mengatakan bahwa tuduhan tersebut salah, bermotif politik dan berdasarkan kehadiran mereka pada konferensi-konferensi HIV-AIDS internasional.

Lebih dari 4,000 orang dari 85 negara telah menandatangani petisi online untuk kebebasaan Alaei bersaudara di iranfreethedocs.org.

:: OPERASI GANTI KELAMIN LEGAL????

== Operasi Ganti Kelamin Mengubah Nasib Mereka ==

Kompas, 26 Februari 2008

HUBUNGAN asmara antarsesama jenis kelamin (homoseks) merupakan hal yang sangat dilarang di Iran, namun negara ini tidak mengharamkan operasi ganti kelamin. Alhasil, praktik operasi ganti kelamin pun banyak dijalani para pria untuk mengubah nasib mereka.

Salah satu yang bersikeras memilih jalan itu adalah Ali Askar (24). Meskipun mendapat ancaman pembunuhan dari ayahnya, Askar tetap pada keputusannya mengganti status menjadi seorang perempuan.

¨Ayah mau membunuh saya. Ia tetap meminta saya untuk pulang, dengan begitu ia bisa membunuh saya. Ia menyimpan racun tikus pada teh yang akan saya minum," ujarnya.

Askar, yang kini telah berganti nama menjadi Negar, mengatakan bahwa ia sebenarnya tak mau dioperasi jika saja tidak hidup di Iran.

¨Jika tak harus dioperasi, saya tidak akan melakukannya. Saya tak mau menyentuh apa yang telah diciptakan Tuhan," ungkap Negar.

Namun dalam kehidupannya sebagai pria bernama Ali, Negar mengaku tidak memiliki identitas. Ia tak bisa bekerja sama dengan sesama pria karena mereka kerap melakukan pelecehan dan seringkali memperolok di depan umum. Sementara itu, Negar pun belum bisa bergaul dengan para wanita karena secara resmi a bukanlah kaum Hawa.

¨Saya adalah warga Iran, saya ingin hidup di sini dan masyarakat di sini mengatakan Anda harus memilih antara pria atau wanita,' ungkapnya.

-- Di Iran sendiri, perubahan jenis kelamin dizinkan sejak Ayatollah Khomeini, pemimpin spritual revolusi Islam pada 1979, mengeluarkan sebuah fatwa sejak 25 tahun lalu khusus bagi mereka yang didiagnosa atau dinyatakan sebagai transseksual atau banci.--

-- Di masa sekarang, Iran tercatat sebagai salah satu negara yang paling banyak melakukan praktik operasi ganti kelamin setelah Thailand. --

-- Pemerintah bahkan menyediakan bantuan finansial yang mencapai setengah dari biaya operasi bagi mereka yang membutuhkan. Prosedur ganti kelamin ini bisa dilakukan jika warga memiliki akte kelahiran yang menyatakan status transseksual. --

¨Islam punya obat untuk mereka yang menderita kelainan ini. Jika mereka ingin mengubah jenis kelaminnya. jalannya terbuka,¨ ungkap Hajatol Islam Muhammad Mehdi Kariminia, ulama yang bertanggung jawab atas penetapan kembali status gender.

Ia mengatakan, sebuah tindakan operasi tidak lebih dari sekedar dosa seperti halnya mengubah gandum menjadi terigu kemudian menjadi roti.
Namun operasi lain halnya dengan homoseksualitas, yang jelas-jelas akan diganjar dengan hukuman mati.

¨Diskusi ini secara fundamental terpisah dari diskusi mengenai homoseksual. Sama sekali tidak berhubungan. Homoseks adalah melakukan sesuatu yang tidak alami dan melawan agama,"ungkap Kariminia.

¨Sudah jelas disebutkan dalam hukum Islam bahwa perilaku seperti itu tidak diperkenankan sebab mengganggu kehidupan sosial," tegasnya.

- Operasi Ganti Kelamin -

Salah seorang dokter ahli yang terkemuka dalam hal operasi kelamin di Iran adalah Dr Mir-Jalali. Dokter lulusan Prancis itu mengklaim telah melakukan operasi ganti kelamin sebanyak 450 kali dalam 12 tahun terakhir.

Banyak dari pasien Mir-Jalali yang sebelum dioperasi merasa kebingungan karena mereka tidak cocok dengan kehidupannya. Lalu mereka melihat Dr Mir-Jalali sebagai penyelamat.

¨Para transseksual merasa bahwa tubuh mereka tak cocok dengan apa yang mereka rasakan. Apapun yang mereka lakukan, konsultasi psikiater, obat-obatan, penjara, hukumn, tidak ada yang bisa menolong,"ujarnya.

Salah seorang pasien lain, Anoosh (21) sebelum dioperasi mengaku sangat tidak bahagia. Ia merasa tertekan untuk meninggalkan sekolah karena sifat dan perilaku feminin-nya yang menonjol.

¨Saya ingin hidup seperti kebanyakan orang, seperti laki-laki lain atau wanita lain. Tujuan saya sangat sederhana yakni mencari identitas diri saya," terangnya.

Seperti kebanyakan remaja pria di Iran, Anoosh harus menerima identitasnya sesuai dengan keinginan keluarga, komunitas dan budaya. Dia mengaku berulangkali mendapat pelecehan , penangkapan dan ancaman dari Polisi Moral Iran sebelum berganti kelamin.

Pacar laki-lakinya juga mendorong Anoosh untuk melakukan operasi kelamin karena 90 persen orang yang ditemui di jalan kerap memaki-makinya dengan kata-kata menyakitkan.

¨Ketika ia berjalan dengan pakaian wanita dan berpenampilan wanita, akan mudah bagi saya untuk menganggapnya sebagai wanita. Itu membuat hubungan kami menjadi lebih baik.

Sementara itu Ibu Anoosh, Shahin, mendukung apa yang telah dilakukan anaknya. Ia menggantungkan harapan yang besar pada anaknya.

¨Anakku adalah bintang dalam keluarga, saya memperhitungkan dia menjadi sesuatu yang lain daripada ini,"terang Shahin.

Sementara itu, pembuat film dokumenter Tanaz Eshagian yang menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk merekam fenomena Anoosh, Ali dan transseksual lainnya di Iran, mengatakan bahwa salah satu faktor yang memicu banyaknya pria menjalani operasi kelamin adalah upaya untuk menghindari rasa malu.

¨Jika Anda seorang pria yang cenderungan kewanitaan, masyarakat tidak melihat itu sebagai suatu hal yang alami atau genetik, namun melihatnya sebagai seseorang yang secara sadar berperilaku kotor,¨ ujaar Tanaz.

Padahal ketika seseorang didiagnosa sebagai transeksual, maka itu bisa dijelaskan dari sisi medis bukannya moral. Ketika seorang dokter membuat diagnosa dan sebuah operasi dalam saluran, pasien transseksual juga bisa memperoleh izin dari pejabat pemerintah lokal untuk mengganti penampilannya termasuk jenis pakaian.

Ali Askar, yang kini berubah nama menjadi Negar, mengaku sempat mengalami depresi pada awal-awal setelah operasi. ¨Namun sekarang saya seperti dilahirkan kembali dan berada di dunia baru,"ujarnya.

Sementara itu Anoosh, yang mengganti namanya menjadi Anahita, melihat sisi yang lebih positif dari apa yang telah ditempuhnya.

¨Sekarang ketika seseorang tertarik pada saya, ini karena menganggap saya sebagai perempuan," ungkap Anoosh yang sudah bertunangan dengan pacarnya.

¨Seorang laki-laki selalu menikah dan meninggalkan ibunya, namun seorang perempuan selalu tinggal, perempuan selalu menjadi milik keluarga dan tak pernah pergi. Sekarang saya tidak akan mengalami kesedihan yang terjadi ketika seorang lelaki pergi. Saya selalu ingin menjadi anak perempuan dan saya kira inilah hadiah yang diberikan Tuhan yang akhirnya saya dapatkan,"tutur Anoosh alias Anahita.


:: SIAPAKAH KHOMEINI



Di sini kita hanya melihat sisi-sisi seorang Khomeini dari sejumlah pandangan, sikapnya, dan juga tulisan-tulisannya. Inilah di antaranya:

== Menindas Ayatollah Hasan Thabathab ==

Khomeini merupakan tokoh pencetus teori “walayatul faqih” di mana banyak orang beranggapan teori ini berasal dari Syiah Imamiyah, suatu aliran Syiah yang dipegang mayoritas rakyat Iran. Namun sesungguhnya teori ini tidak sama dengan aliran Syiah Imamiyah. Karena menentang teori ini, maka Ayatollah Hasan Thabathab yang tinggal di Qum diperangi oleh Khomeini, seperti dilarang menggunakan pesawat telepon, dilarang menemui sahabatnya, saluran air dan listrik ke rumahnya di putus, juga tidak boleh menjalani pengobatan di rumah sakit jika dia menderita sakit.

Hasan Thabathab menentang teori “Khomeinism” ini yang dianggapnya dapat menjadikan Khomeini seorang diktatur, sebagai wali Allah. Saya tidak dapat menerima hal itu. Itu merupakan penunggangan aliran Syiah dan kediktatoran tidak ada dalam agama ini. ”

“Saya berpesan kepada semua ulama dan para cendekiawan bahwa segala apa yang terjadi di Iran dengan ‘Revolusi Islam’nya sebenarnya tidak ada kaitannya dengan agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, dan malah banyak bertentangan dengan nash-nash Qur’an yang sampai pada kita. Apa yang diperbuat Khomeini dengan pejabat-pejabatnya sebenarnya tidak ada hubungannya dengan Islam, ” tandas Ayatollah Hasan Thabathab (Naqdu Walayatil Faqih-Muhammad Maalullah, hal 27 & 28, 30 & 31)

== Dikecam Dr. Musa Al-Musavi ==

Teori ‘Khomeinisme” atau “Walayatul faqih” juga mendapat kecaman dari Dr. Musa Al-Musavi, seorang cendekiawan Syiah Iran. Musavi berpendapat, “Walayatul faqih adalah satu bid’ah yang meyakini bahwa penguasa-penguasa merupakan wakil-wakil Imam Mahdi di zaman Ghaibah Kubra (Keghaiban Besar). Ide ini sesungguhnya berasal dari pemikiran huluhiyyah (inkarnasi) yang terdapat dalam dogma Kristiani yang meyakini bahwa Allah telah menjelma di dalam diri Al-Masih dan Al-Masih pula telah menjelma di dalam Paus. ”

Dr. Musavi juga mengatakan, “Konsep walayatul faqih bertentangan dengan nash al-Quran dan barangsiapa secara sengaja dan jelas menentang nash Allah, maka dia telah keluar dari Islam. ” (hal 73)

== Membunuh Gurunya sendiri ==

Sementara Ayatollah Syariat Madari, guru Khomeini yang telah menganugerahkan istilah “Ayatollah” kepada Khomeini, di mana beliau juga seorang tokoh ulama Syiah yang ternama, ternyata juga menentang konsep yang diusung Khomeini. Akibatnya, setelah berkuasa, Khomeini mengirimkan 10. 000 tentaranya (!) untuk menyerang dan membunuh gurunya ini. Ayatollah Syariat Madari sependapat dengan ulama Syiah Iran lainnya yang membatasi kekuasaan faqih dalam bidang-bidang tertentu saja dan sama sekali tidak bisa mengklaim sebagai wakil dari Ratu Adil atau Imam Mahdi. (Dr. Musa Al-Musavi-At Tsauratuu Al-Baaisah, hal. 51),

Walayatul faqih secara ringkas berarti bahwa seorang penguasa yang faqih bertindak sebagai wakil dari Imam Mahdi dalam memerintah rakyatnya yang sudah putus asa karena Imam Mahdi yang sejati tidak dating-datang juga. Jadi menurut konsep yang juga dikenal sebagai ‘Khomeinisme’ ini, seorang penguasa merupakan seorang ‘pejabat pelaksana’ Imam Mahdi (Khomeini, Al-Hukumah Al-Islamiyah, hal 74).
Konsep inilah yang ditentang banyak ulama Syiah Iran sendiri. Menurut Syiah, setiap negara yang ditegakkan sebelum kemunculan Imam Mahdi adalah tidak sah walau pemimpinnya berada di atas jalan yang benar. Al-Kulaini meriwayatkan dari Abi Bashir dari Abi Abdillah (Jaafar Shadiq) bahawa beliau berkata, “Setiap orang yang menjulang bendera sebelum Qaaim (Al-Mahdi) adalah taghut yang disembah selain dari Allah SWT. ” (Ar Raudhah Min Al-Kafi, hal 295). Jadi, menurut ulama Syiah ini, Khomeini adalah thagut.

Ini dkuatkan oleh pensyarah kitab Al-Kafi, Maula Muhammad Soleh Al-Maazan Daraani (wafat 1080 H) di dalam syarahnya terhadap kitab Al-Kafi yang dianggap sebagai syarah Al-Kafi yang muktamad menyebutkan bahawa, “walaupun orang yang memimpinnya itu menyeru kepada kebenaran” (Syarah Al-Kafi, jilid 2, hal 371)

== Khomeinisme ==

Ajaran dan`trend’ yang dibawa Khomeini merupakan satu pecahan baru dari aliran Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah. Sebab itu dinamakan “Khomeinism”. Namun walau demikian, secara keseluruhan, Khomeini tetap berpegang teguh dengan aqidah dan ajaran Syiah yang diterima di kalangan Syiah Imamiyyah Itsna Asyariyyah secara turun temurun. Tidak ada perbedaan aqidah dan ajaran Syiah antara Khomeini dengan yang lainnya. Hanya saja, Khomeini telah membawa konsep taqqiyah (berbohong demi kepentingannya) dengan seluas-luasnya sampai ke peringkat negara dan politik internasional.

Selain taqiyyah, Syiah Imamiyah juga meyakini secara akidah bahwa para Imam Dua Belas itu manusia yang maksum (terpelihara dari dosa besar dan kecil), sederajat dengan Rasulullah SAW. Khomeini berkata, ” Kita tidak dapat menggambarkan para Imam itu lupa dan lalai. ” (Al-hukumah Al-Islamiyyah, hal 91)

Syiah juga percaya bahwa al-Quran yang ada sekarang ini telah diselewengkan oleh para Shahabat Nabi selain Imam Ali r. A.). Ni`matullah Al-Jazaairi di dalam kitabnya Al-Anwar An Nu`maniyyah mengatakan “Sesungguhnya Al-Quran sebagaimana telah diturunkan tidaklah ditulis kecuali oleh Amirul Mukminin (Alia. A. S.) dengan wasiat daripada Nabi s. A. W. Maka selepas kewafatan Rasulullah s. A. W. Sayyidina Ali sibuk mengumpulkannya selama enam bulan. Setelah dia mengumpulkannya seperti ia diturunkan (kepada Rasulullah s. A. W.) dia lalu membawa Al-Quran itu kepada orang-orang yang telah berlaku curang setelah kewafatan Rasulullah s. A. W. (maksudnya Abu Bakar r. A., Umar r. A., dan Ustman r. A. (Al-Anwar An Nu’maniyyah jilid 2, hal 360).

Dalam bukunya “Kasyful Asrar” (hal 114) Khomeini secara implisit mengatakan bahwa al-Qur’an yang ada sekarang telah diselewengkan karena tidak memuat nama para Imam Dua Belas. “Abu Bakar dan Umar telah banyak menyalahi hukum-hukum Allah. Mereka berdua telah banyak mempermainkan hukum-hukum Tuhan. Mereka telah menghalalkan dan mengharamkan dari pihak diri-sendiri. Mereka berdua telah melakukan kezaliman terhadap Fatimah dan anak cucunya” (Kasyful Asrar, hal 110).

Khomeini juga merupakan salah satu dari enam ulama Syiah yang telah mensahkan dan merestui kitab “Tuhfatul Awam” yang mengandungi doa supaya Allah melaknat Sayyidina Abu Bakar, Sayyidina Umar, dan pengikut-pengikutnya. Doa itu antara lain berbunyi: “Ya Allah! Laknatilah dua berhala quraisy, dua jiblnya, dua taghutnya, dua orang yang malang dari kalangan mereka, dan dua orang anak perempuan mereka. Mereka berdua telah melanggar perintahMu, mengingkari wahyuMu, menolak kurniaanMu, dan durhaka kepada RasulMu. Mereka berdua telah mengubah agamaMU dan menyelewengkan KitabMu, mereka berdua telah menyintai musuh-musuhMu, menolak nikmat-nikmatMu dan telah menghentikan hukum-hukumMu ……. ”dan seterusnya. Dua orang itu adalah Abu Bakar dan Umar bin Khattab.

Tentang Mut’ah, nikah sementara, Khomeini menulis bahwa Mut’ah boleh dilakukan dengan perempuan Yahudi, Nasrani, Majusi, juga dengan para pelacur (Khomeini, Tahrirul Wasilah, jilid 2 hal. 292).

Inilah sebagian pemaparan tentang Khomeini dan Syiahnya. Adalah ironis, Imam Jaafar As Shiddiq sendiri yang dianggap oleh golongan Syiah sebagai Imam Maksum mereka yang keenam pernah berkata, dan dikutip kata-katanya itu tokoh ulama Syiah, Syeikh At Thusi di dalam kitabnya “Ikhtiar Ma’rifati Ar Rijal” (sebuah kitab Syiah) yang menyatakan, ” Tidak ada satu pun ayat yang diturunkan oleh Allah tentang golongan munafiqin melainkan kandungan ayat itu pasti ada pada orang yang menganut faham Syiah. ” (Ikhtiar Ma’rifati Ar Rijal, hal. 1).

Tidak ada komentar:

mari bersama mengembalikan kehidupan Islam.