Rabu, 10 Februari 2010

Ingatlah perintah2x ini...

Assalamualaikum Warahmatullah....

Ingatlah perintah2x ini...

1) Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka. Sebab itu maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada, oleh karena Allah telah memelihara (mereka)... AnNisa:4

2) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka. Al-Baqoroh:3

3) barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam. Ali Imran:97

4) Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya Al-Azhab:56

5) Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang yang ruku' Al-Baqoroh:43

6) Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa, Al-Baqoroh:183


Mari mulai sedikit demi sedikit gemari diri kita untuk saling memberikan masukan2x Rabbani dalam mengarungi kehidupan ini...

Dan barangsiapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui. 2:158

Allahu Akbar!!!

BIOGRAFI : Al Qosim bin Muhammad Tabi'in Amanah dari Madinah

Al-Qasim yang banyak meriwayatkan hadits dari ‘Aisyah, Ibnu ‘Abbas, Abu Hurairah dan Aslam -bekas budak Ibnu ‘Umar radhiallahu 'anhuma-, merupakan seorang tabi’in yang tsiqah (amanah). Wajar jika kemudian ‘Umar bin Abdul ‘Aziz yang dikenal sebagai khalifah kelima yang adil, tertarik akan keamanahannya. Ia berkata, “Seandainya aku punya sedikit kekuasaan, aku akan jadikan Al-Qasim sebagai khalifah.” Al-Qasim kecil sabar menjalani takdir Allah sebagai anak yatim dalam tarbiyah istri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, ‘Aisyah radhiallahu 'anha.

Al-Qasim, yang menurut Abdullah bin Az-Zubair radhiallahu 'anhuma adalah cucu Abu Bakar Ash Shiddiq radhiallahu 'anhu yang paling mirip dengan kakeknya ini, mengatakan: “‘Aisyah adalah seorang mufti wanita dari jaman Abu Bakar, ‘Umar, ‘Utsman dan seterusnya sampai ia meninggal. Aku senantiasa bersimpuh menimba ilmu darinya dan juga duduk belajar kepada Ibnu ‘Abbas, Abu Hurairah dan Ibnu ‘Umar”. Ini adalah ungkapan yang mengisyaratkan antusiasnya terhadap ilmu din (agama) meskipun menanggung beban hidup berat sebagai anak yatim.

Ayyub, salah seorang ulama hadits, berkata, “Aku tidak melihat seorang pun yang lebih utama darinya. Ia tidak mau mengambil uang yang halal untuknya senilai seratus ribu dinar”. Ini adalah ungkapan seorang alim yang menunjukkan sifat wara’ dan keutamaan Al-Qasim. Bahkan kehati-hatiannya dalam berfatwa, ia katakan sendiri, “Seseorang hidup dengan kebodohan setelah mengetahui hak Allah, lebih baik baginya daripada ia mengatakan apa-apa yang ia tidak mengetahuinya.”

Adapun ketinggian ilmunya dinyatakan oleh beberapa ulama, di antaranya:

Anaknya, Abdurrahman bin Al-Qasim, berkata, “Ia adalah manusia paling utama di jamannya.” Abdurrahman bin Abiz-Zinad berkata, “Aku tidak melihat seorang yang lebih tahu tentang As Sunnah daripada Al-Qasim bin Muhammad, dan seseorang tidak dianggap lelaki hingga ia mengetahui As Sunnah, tak seorang pun yang lebih jenius akalnya darinya.” Khalid bin Nazar (menceritakan, red) dari Ibnu ‘Uyainah, katanya: “Orang yang paling mengetahui hadits ‘Aisyah ada tiga: Al-Qasim bin Muhammad, ‘Urwah bin Az-Zubair, dan ‘Amrah binti ‘Abdirrahman.”

Ia pun memiliki banyak hikmah yang ia ucapkan. Al-Imam Malik berkata,

“Al-Qasim didatangi seorang penguasa Madinah yang akan menanyakan sesuatu, lalu Al-Qasim berkata, ‘Berkata dengan ilmu termasuk memuliakan diri sendiri’.” Al-Qasim juga berkata, “Allah menjadikan (bagi) kejujuran, (dengan) kebaikan yang akan datang sebagai ganti dari-Nya”.
Sebelum meninggal, Al-Qasim berwasiat kepada salah seorang anaknya, “Ratakanlah kuburku dan taburilah dengan tanah serta janganlah kamu menyebut-nyebut keadaanku demikian dan demikian.”

Al-Qasim, seorang tokoh tabi’in besar yang buta matanya di akhir kehidupannya, wafat pada masa kekhalifahan Yazid bin Abdil Malik bin Marwan, dalam usia 71 tahun. Tepatnya pada tahun 107 H, sewaktu menunaikan ibadah ‘umrah bersama Hisyam bin Abdil Malik di perbatasan antara kota Madinah dan Makkah.
Walllahu a’lam

JAGA 7 SUNNAH RASULULLAH S.A.W

"Cerdasnya orang yang beriman adalah, dia yang mampu mengolah hidupnya yang sesaat, yang sekejap untuk hidup yang panjang. Hidup bukan untuk hidup, tetapi hidup untuk Yang Maha Hidup. Hidup bukan untuk mati, tapi mati itulah untuk hidup.

Kita jangan takut mati, jangan mencari mati, jangan lupakan mati, tapi rindukan mati. Kerana, mati adalah pintu berjumpa dengan Allah SWT. Mati bukanlah cerita dalam akhir hidup, tapi mati adalah awal cerita sebenarnya, maka sambutlah kematian dengan penuh ketakwaan.

Hendaknya kita selalu menjaga tujuh sunnah Nabi setiap hari. Ketujuh sunnah Nabi SAW itu adalah:

Pertama: tahajjud, kerana kemuliaan seorang mukmin terletak pada tahajjudnya.

Kedua: membaca Al-Qur'an sebelum terbit matahari Alangkah baiknya sebelum mata melihat dunia, sebaiknya mata membaca Al-Qur'an terlebih dahulu dengan penuh pemahaman.

Ketiga: jangan tinggalkan masjid terutama di waktu shubuh. Sebelum melangkah kemana pun langkahkan kaki ke masjid, kerana masjid merupakan pusat keberkahan, bukan kerana panggilan muadzin tetapi panggilan Allah yang mencari orang beriman untuk memakmurkan masjid Allah.

Keempat: jaga solat dhuha, kerana kunci rezeki terletak pada solat dhuha.

Kelima: jaga sedekah setiap hari. Allah menyukai orang yang suka bersedekah, dan malaikat Allah selalu mendoakan kepada orang yang bersedekah setiap hari.

Keenam: jaga wudhu terus menerus kerana Allah menyayangi hamba yang berwudhu. Kata khalifah Ali bin Abu Thalib, "Orang yang selalu berwudhu senantiasa ia akan merasa selalu solat walau ia sedang tidak solat, dan dijaga oleh malaikat dengan dua doa, ampuni dosa dan sayangi dia ya Allah".

Ketujuh: amalkan istighfar setiap saat. Dengan istighfar masalah yang terjadi kerana dosa kita akan dijauhkan oleh Allah.

Zikir adalah bukti syukur kita kepada Allah. Bila kita kurang bersyukur, maka kita kurang berzikir pula, oleh kerana itu setiap waktu harus selalu ada penghayatan dalam melaksanakan ibadah ritual dan ibadah ajaran Islam lainnya. Zikir juga merupakan makanan rohani yang paling bergizi, dan dengan zikir berbagai kejahatan dapat ditangkal sehingga jauhlah umat manusia dari sifat-sifat yang berpangkal pada materialisme dan hedonisme.

subhanallah....
Manusia memang diciptakan oleh ALLAH sebagai Khalifah dimuka Bumi. mereka dinobatkan sebagai makhluk mulia, namun drajat kemuliaan setiap manusia adalah berbeda2. apabila perbedaan drajat kemuliaan manusia dikaitkan dg perbedaan drajat kaum wanita, maka masalahnya tdklah jauh berbeda karena wanita merupakan salah satu unsur dr maunusia itu sendiri.
Tetapi sayangnya, kaum lelaki dg sifatnya itu seringkali memandang rendah drajat kaum wanita. diantara mrk ada yg memperlakukan kaum wanita spt barang, bahkan ada diantara mrk yg menguasai & menjebakan wanita itu kedalam lembah kehinaan, sehingga drajat wanita itu dipandang rendah.
Oleh karena itu, sudah sepatutnya bagi kaum wanita utk lbh mengenali jati diri & kepribadian serta kedudukan mereka, agar segala perkara yg dapat menjadikan pribadi mrk itu bisa mencapai drajat yg tinggi & mulia..amiin..

Sabda Rasulullah saw sbb :

" Sebaik2 wanita adalah wanita yg menyenangkan bila dilihat, taat bila disuruh & tdk menghianati janji keluarga & hartanya atau menghianati sesuatu yg dibenci suaminya." ( HR Imam Ahmad, Nasai, & Hakim )

" Sebaik2 istri kalian adalah, istri yg suci & menggairahkan : Suci kemaluannya & menggairahkan bila bersetubuh." ( HR Al-Dailami )

Dari Ibn Abbas dikatakan : " Ada empat perkara, siapa saja yg mencapai & memenuhinya maka ia akan diberi kebaikan dunia & akhirat. empat perkara tsb adalah: Lisan yg selalu berzikir,hati yg selalu bersyukur, jiwa yg selalu sabar dlm menghadapi segala rintangan & cobaaan, serta istri sholeha yg tdk pernah menghianati suaminya, menjaga dirinya, & harta suaminya bahkan dpt menjaga agama salah satu di antara kamu sekalian." ( HR THABRANI & BAIHAQI )


" tdk ada keuntungan yg lbh baik bagi seorang mukmin yg bertaqwa kpd ALLAH melainkan memiliki seorang istri yg sholeha. jika disuruh, ia mentaati, jika dipandang, ia menyenangkan, jika disumpah, ia membahagiakan, dan jika tdk berada disampingnya, maka ia menjaga diri & harta suaminya." ( HR IBNU MAJJAH )


" Apabila seorang wanita telah menjalankan sholat lima waktu, berpuasa pd bln yg ditentukan ( bln Ramadhan ), menjaga kehormatan & mematuhi suaminya, maka dikatakan baginya: MASUKLAH ENGKAU KE SYURGA DR PINTU MANAPUN YG ENGKAU KEHENDAKI."


Al-Hariri dlm sebuah khtbahnya mengatakan: " Istri yg sholeha adalah istri yg mengatur rumahmu, memenuhi panggilanmu, menutup kedipan matamu, dan memperbaiki keturunanmu. jika engkau disampingnya, engkau merasa disamping kekasih hatimu, membuat wangi hidungmu, membahagiakan hatimu, dan mengabdikan kerinduanmu."


Rasulullah saw bersabda: " Saya telah mengetahui kemewahan syurga & saya melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum fakir. dan saya mengetahui keazaban neraka & saya melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita & orang2 kaya."
( HR ABDULLAH BIN AHMAD BIN HANBAL )


Jadi, jalan yg manakah hendak kau pilih wahai kaum wanita (khususnya kaum istri) ??

Kisah Penuh Hikmah :"BERKAH KALUNG FATIMAH"

Suatu ketika Rasulullah SAW kedatangan tamu seorang 'ibnu sabil' yang telah kehabisan bekal. karena di rumah beliau tidak ada sesuatu yang layak diberikan, maka beliau minta tolong sahabat Bilal agar mengantar tamu itu kerumah Fatimah.
Dirumah Fatimah, rupanya juga tidak ada sesuatu yang layak dimakan. maka dengan senang hati, tulus dan ikhlas, Fatimah memberinya kalung hadiah pernikahannya dengan Ali. "Ambillah kalung ini dan juallah, mudah-mudahan harganya cukup untuk memenuhi keperluanmu" kata Fatimah.
Oleh si tamu, kalung itu dijual ke Ammar bin Yasir, salah seorang sahabat Nabi. "Berapa hendak kamu jual kalung itu?" tanya Ammar bin yasir. "aku akan menjualnya dengan roti dan daging sekadar untuk mengenyangkan perutku, sebuah baju penutup tubuhku, dan uang satu dinar untuk menemui istriku" kata si tamu.
Ammar berkata, "Baiklah, aku membeli kalung itu dengan harga 20 dinar, ditambah 200 dirham, ditambah sebuah baju, serta seekor unta agar engkau dapat menemui istrimu".
Setelah itu Ammar berkata pada budaknya, Asham. "Wahai Asham, pergilah sekarang menghadap Rasulullah. katakan bahwa aku menghadiahkan kalung ini dan juga engkau kepadanya. jadi mulai hari ini kamu bukan budakku lagi tetap budak Rasulullah".
Ternyata, Rasulullah pun berbuat sebagaimana Ammar. Ia menghadiahkan kalung itu dan juga Asham kepada Fatimah.
Fatimah sangat bahagia menerima hadiah dari ayahandanya, sekalipun dia tahu bahwa kalung ini semula memang miliknya. Dia sadar, ternyata kebaikannya yang hanya sekedar memberi kalung mendapat balasan berlebih dari ALLAH SWT, yaitu dengan ditambah seorang budak.
Lalu Fatimah berkata kepada Asham, "Wahai Asham, engkau sekarang bebas dari perbudakan dan menjadi manusia merdeka, aku melakukan semua ini karena ALLAH SWT semata".
Mendengar perkataan Fatimah, Asham tertawa. Fatimah pun menjadi heran dan bertanya; " Wahai Asham, mengapa engkau tertawa seperti itu?"
"Aku tertawa karena kagum dan takjub akan berkah kalung itu. Ia telah mengenyangkan orang yang lapar, Ia telah menutup tubuh orang yang telanjang, Ia telah memenuhi hajat seorang yang fakir dan akhirnya ia telah membebaskan seorang budak", jawab Asham
Mudah-mudahan kisah ini bisa menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk kita semua, Amin.

*Disadur dari Kisah-Kisah Islami Pilihan Penggugah jiwa, pencerah hati

Kisah Penuh Himah : Balasan Meninggalkan Shalat

Diriwayatkan bahawa pada suatu hari Rasulullah s.a.w. sedang duduk bersama para sahabat, kemudian datang pemuda Arab masuk ke dalam masjid dengan menangis. Apabila Rasulullah s.a.w. melihat pemuda itu menangis maka baginda pun berkata, "Wahai orang muda kenapa kamu menangis?" Maka berkata orang muda itu, "Ya Rasulullah s.a.w., ayah saya telah meninggal dunia dan tidak ada kain kafan dan tidak ada orang yang hendak memandikannya." Lalu Rasulullah s.a.w. memerintahkan Abu Bakar r.a. dan Umar r.a. ikut orang muda itu untuk melihat masalahnya. Setelah mengikut orang itu, maka Abu Bakar r.a dan Umar r.a. mendapati ayah orang mudah itu telah bertukar rupa menjadi babi hitam, maka mereka pun kembali dan memberitahu kepada Rasulullah s.a.w., "Ya Rasulullah, kami lihat mayat ayah orang ini bertukar menjadi babi hutan yang hitam."

Kemudian Rasulullah s.a.w. dan para sahabat pun pergi ke rumah orang muda dan Baginda s.a.w. pun berdoa kepada Allah s.w.t., kemudian mayat itu pun bertukar kepada bentuk manusia semula. Lalu Rasulullah s.a.w. dan para sahabat menyembahyangkan mayat tersebut. Apabila mayat itu hendak dikebumikan, maka sekali lagi mayat itu berubah menjadi seperti babi hutan yang hitam, maka Rasulullah s.a.w. pun bertanya kepada pemuda itu, "Wahai orang muda, apakah yang telah dilakukan oleh ayahmu sewaktu dia di dunia dulu?"

Berkata orang muda itu, "Sebenarnya ayahku ini tidak mahu mengerjakan solat." Kemudian Rasulullah s.a.w. bersabda, "Wahai para sahabatku, lihatlah keadaan orang yang meninggalkan sembahyang. Di hari kiamat nanti akan dibangkitkan oleh Allah s.w.t. seperti babi hutan yang hitam." Di zaman Abu Bakar r.a ada seorang lelaki yang meninggal dunia dan sewaktu mereka menyembahyanginya tiba-tiba kain kafan itu bergerak. Apabila mereka membuka kain kafan itu mereka melihat ada seekor ular sedang membelit leher mayat tersebut serta memakan daging dan menghisap darah mayat. Lalu mereka cuba membunuh ular itu.

Apabila mereka cuba untuk membunuh ular itu, maka berkata ular tersebut, "Laa ilaaha illallahu Muhammadu Rasulullah, mengapakah kamu semua hendak membunuh aku? Aku tidak berdosa dan aku tidak bersalah. Allah s.w.t. yang memerintahkan kepadaku supaya menyeksanya sehingga sampai hari kiamat."
Lalu para sahabat bertanya, "Apakah kesalahan yang telah dilakukan oleh mayat ini?"
Berkata ular, "Dia telah melakukan tiga kesalahan, di antaranya :"
1. Apabila dia mendengar azan, dia tidak mahu datang untuk sembahyang berjamaah.
2.Dia tidak mahu keluarkan zakat hartanya.
3.Dia tidak mahu mendengar nasihat para ulama.
Maka inilah balasannya.

"Pesankan Saya tempat Di Neraka"

assalamu'alaikum..
sebuah renungan tuk kita semua,mudah-mudahan kita bisa mengambil ibroh(pelajaran) dari sepercik air di lautan samudra..

ORANG-ORANG Mesir sangat gandrung sama al-Quran. Kemanapun mereka pergi, mereka tidak lupa untuk membawa mushaf. Tidak heran bila hampir semua orang (apapun tugas, karir dan jabatannya) terlihat membaca Quran di sela-sela waktu senggang atau ba'da shalat. Begitu juga pemilik toko, penjaganya, para karyawan, satpam, sopir taksi, bos-bos kantoran, selalu terlihat membaca al-Quran. Kalau tidak dibaca, Al-Quran mereka letakkan dengan rapih di atas mejanya, atau ditenteng dan disimpan dalam tas jika bepergian.

Ayat al-Quran juga sering diperdengarkan dari rumah-rumah sederhana hingga hotel berbintang lima, dari warung-warung kecil hingga shopping center mewah, dari sarana transportasi butut hingga pesawat terbang.

Nyaris di semua tempat selalu ada yang membaca al-Quran. Begitupun di dalam taksi, mikrolet, bus kota, kereta api, tram kota, senantiasa para pemuda, bapak-bapk dan kaum hawa senantiasa khusyu membaca Quran sambil mengusir suara bising obrolan dan deru knalpot.

Secara umum, ayat-ayat al-Quran yang "distel" di dalam kendaraan sangat bempengaruhi "karakteristik" pendengarnya. Normalnya, para penumpang malu untuk berbuat hal-hal yang tidak senonoh.

Kendati begitu, tetap saja ada saja pemandangan yang di luar dugaan. Misalnya, gara-gara ada copet akhirnya copot seluruh isi dompet. Atau ada saja yang berbuat ricuh di dalam bus lantaran rebutan tempat duduk, tak setuju tarif, perempuan disenggol laki-laki nakal, dsb. Sementara pembaca al-Quran tetap anteng dan adem ayem.

Pemandangan lain (yang di luar dugaan) juga terjadi di musim panas tahun 2002, dalam perjalanan menuju Alexandria , kota pantai yang bersejarah itu. Ada seorang gadis yang berpakaian sangat minim, bahkan tipis dan tembus pandang. Semula dia tidak kebagian tempat duduk, akhirnya berdiri, dan "terlihat" oleh semua penumpang (jangan lupa lho, gadis-gadis Mesir kebanyakan montok-montok atawa 'berisi'). Kebetulan Seorang syekh mencoba mengingatkan, tapi tidak digubris. Selengkapnya ditulis oleh kolumnis majalah Almannar (bukan Almannar yang dulu dikelola syekh Muhammad Rasyid Ridho yang kemudian menulis tafsir Almannar itu, melainkan Almannar Aljadid/neo-Almannar) berikut ini:

***

Musim panas merupakan ujian yang cukup berat. Terutama bagi Muslimah, untuk tetap mempertahankan pakaian kesopanannnya. Gerah dan panas tak lantas menjadikannya menggadaikan etika. Berbeda dengan musim dingin, dengan menutup telinga dan leher kehangatan badan bisa terjaga. Jilbab memang memiliki multifungsi.

Dalam sebuah perjalanan yang cukup panjang, dari Kairo ke Alexandria; di sebuah mikrobus, ada seorang perempuan muda berpakaian kurang layak untuk dideskripsikan sebagai penutup aurat, karena menantang kesopanan. Ia duduk diujung kursi dekat pintu keluar. Tentu saja dengan cara pakaian seperti itu mengundang 'perhatian' kalau bisa dibahasakan sebagai keprihatinan sosial.

Seorang bapak setengah baya yang kebetulan duduk disampingnya mengingatkan bahwa pakaian yang dikenakannya bisa mengakibatkan sesuatu yang tak baik bagi dirinya sendiri. Disamping itu, pakaian tersebut juga melanggar aturan agama dan norma kesopanan. Orang tua itu bicara agak hati-hati, pelan-pelan, sebagaimana seorang bapak terhadap anaknya.

Apa respon perempuan muda tersebut? Rupanya dia tersinggung, lalu ia ekspresikan kemarahannya karena merasa hak privasinya terusik. Hak berpakaian menurutnya adalah hak prerogatif seseorang!

"Jika memang bapak mau, ini ponsel saya. Tolong pesankan saya, tempat di neraka Tuhan Anda!"

Sebuah respon yang sangat frontal. Orang tua berjanggut itu hanya beristighfar. Ia terus menggumamkan kalimat-kalimat Allah. Penumpang lain yang mendengar kemarahan si wanita ikut kaget, lalu terdiam.

Detik-detik berikutnya, suasana begitu senyap. Beberapa orang terlihat kelelahan dan terlelap dalam mimpi, tak terkecuali perempuan muda itu.

Lalu sampailah perjalanan di penghujung tujuan, di terminal terakhir mikrobus Alexandria . Kini semua penumpang bersiap-siap untuk turun, tapi mereka terhalangi oleh perempuan muda tersebut yang masih terlihat tidur, karena posisi tidurnya berada dekat pintu keluar.

"Bangunkan saja!" kata seorang penumpang.
"Iya, bangunkan saja!" teriak yang lainnya.

Gadis itu tetap bungkam, tiada bergeming.

Salah seorang mencoba penumpang lain yang tadi duduk di dekatnya mendekati si wanita, dan menggerak-gerakkan tubuh si gadis agar posisinya berpindah. Namun, astaghfirullah! Apakah yang terjadi? Perempuan muda tersebut benar-benar tidak bangun lagi. Ia menemui ajalnya dalam keadaan memesan neraka!
Kontan seisi mikrobus berucap istighfar, kalimat tauhid serta menggumamkan kalimat Allah sebagaimana yang dilakukan bapak tua yang duduk di sampingnya. Ada pula yang histeris meneriakkan Allahu Akbar dengan linangan air mata.

Sebuah akhir yang menakutkan. Mati dalam keadaan menantang Tuhan.
Seandainya tiap orang mengetahui akhir hidupnya....
Seandainya tiap orang menyadari hidupnya bisa berakhir setiap saat...
Seandainya tiap orang takut bertemu dengan Tuhannya dalam keadaan yang buruk...
Seandainya tiap orang tahu bagaimana kemurkaan Allah...
Sungguh Allah masih menyayangi kita yang masih terus dibimbing-Nya.
Allah akan semakin mendekatkan orang-orang yang dekat dengan-NYA semakin dekat.

Dan mereka yang terlena seharusnya segera sadar...
mumpung kesempatan itu masih ada!

Apakah booking tempatnya terpenuhi di alam sana? Wallahu a'lam.




Ditulis dalam majalah Almannar (bukan Almannar yang dulu dikelola syekh Muhammad Rasyid Ridho yang kemudian menulis tafsir Almannar itu, melainkan Almannar Aljadid/neo-Almannar)

Mencari Sosok Pejuang Islam Sejati (Sepenggal Pelajaran Dari Surat At Taubah: 92)

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman dalam Surat At Taubah: 92
dan tiada (pula dosa) atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu, lalu mereka kembali, sedang mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan. (QS. At Taubah: 92)
Mari kita renungkan, tentang perkara apakah ayat ini berbicara. Para ulama kita menyebutkan bahwa ayat ini bercerita tentang sebuah peperangan di musim paceklik. Sebagian para sahabat mendatangi Rasulullah meminta untuk diikutsertakan dalam peperangan itu. Diantara mereka adalah Ulbah ibn Zaid dan beberapa sahabat Anshar (dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa jumlah mereka 7 orang). Mereka datang untuk mendaftarkan dirinya ikut dalam peperangan demi mendapatkan keridhoan Allah. Mengorbankan jiwa di jalan Allah. Lalu Rasulullah menyampaikan bahwa Beliau tidak bisa mengikutsertakan mereka dalam peperangan itu dikarenakan sedikitnya perbekalan, persenjataan dan kendaraan.
Singkat cerita, mereka terpaksa berbalik. Apa yang terjadi pada mereka? Baca Firman Allah di atas. Bukankah Allah mempersaksikan mereka dalam firmannya:
dan tiada (pula dosa) atas orang-orang yang apabila mereka datang kepadamu, supaya kamu memberi mereka kendaraan, lalu kamu berkata: Aku tidak memperoleh kendaraan untuk membawamu, lalu mereka kembali, sedang mereka bercucuran air mata karena kesedihan, lantaran mereka tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan. (QS. At Taubah: 92)
Mereka pulang bukan dengan kebanggaan dan mengatakan: Kita kan mendapatkan Rukhshoh untuk tidak ikut berperang dari Rasulullah. Lihatlah dalam ayat itu. Mereka berpaling, sedang mata mereka meneteskan air mata. Air mata kesedihan karena tidak bisa memberikan apa-apa untuk Agama ini pada saat itu. Merekalah yang termasuk orang-orang yang disebutkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam dalam hadits yang diriwayatkan oleh Al Imam Bukhari:
“Sesungghnya orang-orang yang kita tinggalkan di madinah, tidaklah kita melewati jalan-jalan di gunung dan di lembah, kecuali mereka bersama-sama dengan kita, mereka terhalang (tidak ikut perang) karena udzur.” (HR Bukhari)
Dan dalam riwayat dari Imam Muslim disebutkan: "Melainkan mereka bersekutu dgn kalian dalam pahala”
Itulah air mata seorang pejuang. Air mata pejuang sejati. Air mata orang-orang yang merindukan kejayaan ummat Islam.

Renungan Berharga:
Mereka wahai saudaraku, meneteskan air mata karena tidak diikutkan untuk berperang, karena pada saat itu mereka tidak bisa menyumbangkan apa-apa bagi perjuangan.
Di manakah air mata Ulbah bin Zaid. Air mata inilah yang hilang dari kita. Air mata kesedihan melihat kondisi ummat ini. Hari ini, tidaklah air mata kaum muslimin keluar melainkan karena dunia yang luput dari tangan mereka. Tidaklah air mata ini meneres melainkan karena kesenangan pribadi yang tidak tercapai.

Kita mencari sosok Ulbah bin Zaid di abad ini. Sosok pejuang Islam sejati yang rindu dengan kejayaan ummat ini. Biarkan mereka menangisi dunianya, katakan di hadapan para pecinta dunia itu: "Aku telah mewaqafkan diriku untuk agama dan perjuangan ini dan cukuplah keridhaan Allah sebagai hartaku yang paling berharga yang akan aku tangisi jika dia terlepas dari tanganku".

Semoga Allah menjadikan kita pejuang-pejuang agamaNya.

SEBAB-SEBAB KEMENANGAN PASUKAN MUSLIMIN

Umar ra. telah melantik Atbah bin Ghazwan sebagai panglima perang pasukan Muslimin di dalam peperangan melawan Parsi. Pada ketika itu beliau telah memberikan perintah.
"Senantiasalah menjaga ketaqwaan sedapat-dapatnya. Berhati-hatilah menjalankan keadilan apabila memberi keputusan. Kerjakan sholat pada waktu yang ditentukan dan berzikirlah memuji Allah sebanyak-banyaknya dan selalu".
Satu ketika terdapat seorang tawanan Romawi di dalam penjagaan orang-orang Islam. Terjadi satu keadaan dimana dia telah dapat meloloskan diri dan lari. Raja Heraklius bertanya kepadanya mengenai keadaan orang-orang Islam dengan mendalamnya supaya seluruh kehidupan mereka nampak jelas dihadapannya. tawanan ini juga melaporkan perkara yang sama dan menerangkan bahwa orang-orang itu adalah ahli ibadat diwaktu malam dan kesatria (da'i) disiang harinya. Orang-orang Islam itu juga tidak mengambil sesuatu walaupun daripada Dhimmi (orang-orang kafir yang dibawah lindungan mereka) tanpa membayar harganya dan apabila mereka berjumpa, mereka memberi dan menjawab salam. Heraklius menjawab dengan cepat dan tajam bahwasanya jikalau laporan itu benar dan tepat, maka mereka akan menjadi raja-raja bagi kerajaan Heraklius.
Heraklius mempunyai jumlah tentera yang sangat banyak sedangkan jumlah orang-orang Islam sangat terbatas. Amr bin al-'As ra. memberitahu Abu Bakar Siddiq ra. mengenai keadaan tersebut. Sebagai jawabannya Abu Bakar ra. menulis:
"Kamu orang-orang Islam tidak akan dapat dikalahkan karena jumlah yang kecil. Kamu pasti dapat dikalahkan walaupun mempunyai jumlah yang banyak melebihi jumlah musuh jikalau kamu terlibat didalam dosa-dosa".

Al-Baihaqy mentakhrijkan dari jalan Al-Waqidy, dari Abu-Hurairah ra., dia berkata, "Aku ikut dalam perang Mu'tah. Ketika jarak antara kami dan orang-orang musyrik semakin dekat, kami bisa melihat jumlah pasukan yang amat banyak, membawa persenjataan lengkap, tameng, mengenakan pakaian sutra dan perhiasan emas.
Tsabit bin Arqam ra. berkata saat melihatku membelalakkan mata, "Wahai Abu Hurairah, sepertinya engkau sedang melihat pasukan yang besar."
"Benar", jawabku.
Dia berkata, "Engkau tidak bergabung bersama kami di Badr. Kami menang saat itu bukan karena jumlah kami yang banyak".
(Al-Bidayah 4:244, Al-Ishabah 1:190)
Ahmad bin Marwan bin Maliky di dalam Al-Mujalasah, dari Abu Ishaq, dia berkata, "Tidak ada musuh yang bertahan lama jika berperang melawan para sahabat.
Ketika Heraklius tiba di Anthokia setelah pasukan Romawi dikalahkan pasukan Muslimin, dia bertanya, "Beritahukan kepadaku tentang orang-orang yang menjadi lawan kalian dalam peperangan. Bukankah mereka manusia seperti kalian?"
Mereka menjawab, "Ya".
"Apakah kalian yang lebih banyak jumlahnya ataukah mereka?"
"Kamilah yang lebih banyak jumlahnya dimanapun kami saling berhadapan".
"Lalu mengapa kalian bisa dikalahkan?"
Seseorang yang dianggap paling tua menjawab, "Karena mereka biasa shalat di malam hari, berpuasa di siang hari, menepati janji, menyuruh kepada kebajikan, mencegah dari kemungkaran dan saling berbuat adil di antara sesamanya. Sementara kami suka minum arak, berzina, melakukan hal-hal yang haram, melanggar janji, suka marah, berbuat semena-mena, menyuruh kepada kebencian, melarang hal-hal yang diridhai Allah dan berbuat kerusakan di bumi".
Heraklius berkata, "Engkau membuatku percaya".
(Al-Bidayah 7:15, Ibnu Asakir 1:143)

IMAN DAN TAQWA MENJADI KUNCI PEMBUKA NUSROTULLOH SEHINGGA ALLAH MEMBERIKAN KEMENANGAN ATAS KAUM MUSLIMIN.
JIKA HARI INI MUSLIMIN DIINJAK-INJAK OLEH KAFIRIN MAKA INTROSPEKSI DIRI DENGAN KEADAAN KEIMANAN DAN KETAQWAAN KITA KEPADA ALLAH.
APAKAH AGAMA SUDAH MENJADI JALAN HIDUP KITA????
ATAUKAH DUNIA YANG MENJADI JALAN HIDUP KITA DAN MENJADI KEYAKINAN KITA, SEHINGGA KEBAHAGIAAN, KEJAYAAN DUNIA AKHERAT TERLETAK PADA HARTA DAN TAHTA???

KETIKA SANG WALIKOTA AS MENEMUKAN ISLAM

Ketika Sang Wali Kota AS Menemukan Islam. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, ''Tidak ada agama tanpa akal.'' Hadis ini secara tersirat menegaskan bahwa suatu agama, terlebih agama Islam, harus dipahami inti sari ajarannya dengan cara berpikir. Segala sesuatu yang ada di alam ini merupakan buah karya Allah SWT, sang pencipta alam semesta. Keberadaan alam ini pun adalah wujud dari keberadaan-Nya.

Tak salah bila kemudian banyak orang yang berusaha mempelajari agama dengan sungguh-sungguh karena mereka akan menemukan hakikat jati dirinya dan Tuhan sang Pencipta. Ini pulalah yang dialami dan dilakukan mantan wali kota Macon, sebuah negara bagian di Georgia, Amerika Serikat, Clarence Jack Ellis. Ia menemukan jati diri yang sesungguhnya setelah benar-benar mempelajari agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

''Mengapa seseorang beragama Kristen? Itu karena Anda merasa melakukan sesuatu yang benar. Bagi saya, hal itu bukan persoalan besar. Namun, banyak orang yang ingin tahu apa yang Anda yakini. Bagi saya, Islam adalah agama yang cocok buat saya. Saya seperti kembali ke akar saya setelah bertahun-tahun melakukan perenungan,'' kata Ellis kepada surat kabar Boston Herald saat ditanya mengapa ia memilih pindah ke agama Islam, sebagaimana dikutip Islamonline .

Ellis mengatakan, ia mempelajari Alquran selama bertahun-tahun. Dan, ia menemukan tujuan hidupnya dalam Islam. Terlebih lagi setelah ia berkunjung ke Senegal. Menurut Ellis, nenek-nenek moyangnya sudah memeluk agama Islam sebelum mereka dibawa ke Amerika Utara sebagai budak.

Ellis mengaku jiwanya terasa tenteram dan damai setelah masuk Islam. Ia juga merasa tidak perlu menyembunyikan keislamannya dari publik yang telah memilihnya sebagai wali kota Macon walaupun keputusan memeluk Islam adalah keputusan yang sangat pribadi sifatnya.

Pria kelahiran Macon, 6 Januari 1946, ini masuk Islam pada Desember 2007 lalu. Sebagai seorang pejabat negara, keislaman Ellis mengundang perhatian publik Amerika. Namun demikian, ia sudah bulat pada keputusannya.

''Ini adalah keputusan yang sangat personal, tapi saya juga memahami bahwa saya seorang publik figur. Sebagai wali kota, saya pikir masyarakat berhak tahu apa yang saya yakini sebagai orang yang beriman. Iman yang saya yakini sekarang adalan Islam,'' jelas Ellis.

Ellis yang semula menganut agama Kristen hijrah menjadi seorang Muslim menjelang akhir kepemimpinannya. Ia mengucapkan dua kalimat syahadat dalam sebuah upacara kecil di Senegal, Afrika Barat. Setelah masuk Islam, Ellis mengurus status hukum perubahan namanya dari Clarence Jack Ellis menjadi Hakim Mansour Ellis. Ia tetap menggunakan nama keluarganya atas permintaan kedua putrinya.

Keislaman Ellis menghiasi berbagai media massa di AS dan sejumlah media internasional. Tak heran bila keputusannya itu menjadi buah bibir. Karena, sejak memutuskan masuk Islam, ia masih menjabat sebagai wali kota Macon.

Setelah menjadi seorang Muslim, ayah dari lima anak itu mulai membiasakan diri untuk menunaikan shalat lima waktu dan secara rutin berkunjung ke Islamic Center di Bloomfield Road. Ellis mengaku bangga dengan kebebasan beragama di AS. ''Kami meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai nabi terakhir, seperti kami meyakini Musa sebagai seorang nabi,'' ujar Ellis.

Biodata:

Nama Lengkap: Clarence Jack Ellis
Nama Muslim: Hakim Mansour Ellis
TTL: Macon, 6 Januari 1946
Masuk Islam: Desember 2007
Jabatan: Mantan Wali Kota Macon, AS (1999-2007)
Penghargaan: Bronze Star, Medali Army Commendation for Valor and Heroism, Purple Heart , dan Duta Kehormatan Uganda
( republika )

Syaikh Rabi' al-Madkhali Mengisahkan Pengalaman Dakwah Beliau di Negeri Sudan

Sesampainya saya di bandara Sudan, saya disambut oleh para pemuda Jama'ah Anshar as-Sunah. Mereka memberi masukan, "Ya Syaikh, bolehkah kami menyampaikan beberapa saran kepada anda?".

"Silahkan" kataku.Mereka berkata, "Wahai Syaikh, silahkan anda berceramah sekehendak anda dengan (mengutip) firman Allah dan sabda Nabi-Nya shallallahu 'alaihi wasallam, tidak mengapa engkau sebutkan berbagai jenis bid'ah dan kesesatannya, baik kaitannya dengan doa kepada selain Allah, menyembelih, nadzar atau istighatsah kepada selain-Nya. Namun sebaiknya engkau tidak menyinggung tarekat tertentu atau syaikh fulan! Jangan sampai engkau mengatakan bahwa tarekat Tijaniyah atau Bathiniyyah sesat. Jangan pula engkau mencaci tokoh-tokohnya. Cukup engkau sebutkan perkara-perkara akidah (secara umum), niscaya engkau akan dapati mereka menerima al-haq yang engkau sampaikan".

Saya katakan padanya, "Baiklah". Akhirnya saya ikuti anjuran mereka. Ternyata saya menyaksikan sambutan yang sangat besar dari kaum muslimin terhadap dakwah ini…

Demi Allah, tidaklah aku masuk suatu masjid melainkan aku melihat wajah mereka berseri-seri, sehingga aku tidak bisa keluar dari kerumunan masa yang berebut berjabat tangan serta mendoakan kebaikan untukku.

Ternyata para pentolan tarekat sufi melihat cara dakwah yang saya tempuh sebagai suatu ancaman yang berbahaya. Akhirnya tokoh-tokoh tersebut berkumpul dan berunding untuk merumuskan bantahan-bantahan terhadap ceramah saya.

Mereka memintaku untuk memberikan ceramah di suatu lapangan. Maka saya penuhi permintaan mereka. Akupun ceramah hingga selesai. Giliran pembesar mereka bangkit (setelahku) dan mengomentari ceramahku tadi. Mulailah orang ini mengutarakan pendapatnya tentang bolehnya beristighatsah kepada selain Allah, bertawassul dengan mayit, mengingkari sifat-sifat Allah dan ucapan-ucapan batil lainnya. Mereka kemas semua ucapan batil itu dengan takwil-takwil yang menyimpang dan keji.

Usai dia berbicara -namun ia tidak menyertakan dasar dalilnya, yang ada hanyalah hadits-hadits dha'if dan palsu atau nukilan dari ucapan Socrattes- maka aku katakana kepada hadirin, "Apakah hadirin sekalian telah mendengar ceramahku? Bukankah yang aku sampaikan adalah semata-mata firman Allah dan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam? Tapi lihatlah orang ini! Yang ia sebutkan adalah hadits-hadits palsu belaka. Padahal al-Qur'an lebih berhak untuk disebutkan di sini. Pernahkah kalian mendengar firman Allah yang membolehkan istighatsah kepada selain-Nya?! Bolehnya tawassul (dengan mayit)?! Atau pernahkah kalian mendengar ucapan para imam terkemuka dalam hal ini semua?! Tidak sama sekali tidak! Kalian hanya mendengar hadits-hadits palsu dan dha'if atau tak lebih dari sekedar omongan segelintir manusia yang sangat masyhur di antara kalian sebagai pengusung khurafat?!"

Tidak lama kemudian orang tersebut bangkit sambil memaki-maki. Namun aku hanya tersenyum dan sama sekali tidak menanggapi caciannya. Aku hanya mengucapkan, "Jazakallahu khairan, barakallah fik, barakallah fik, jazakallah khairan!" Tidak lebih dari itu.

Bubarlah acara tersebut. Maka demi Allah, ternyata keesokan harinya banyak orang yang memperbincangkan kejadian ini baik di masjid-masjid maupun di pasar-pasar. Mereka berkomentar bahwa orang-orang Sufi telah kalah…

Kemudian kami melanjutkan perjalanan ke Kasala, masih wilayah Sudan. MasyaAllah, dakwah Ahlus Sunnah mendapatkan kemudahan dan tanggapan bagus. Kami diberi kesempatan untuk berkhutbah dan kita bersyukur dengan keadaan ini …

Kemudian kami pergi ke kota Ghatharif, sebuah kota kecil di sana. Kami menyempatkan diri untuk mengelilingi masjid-masjid di kota itu. Ada sebagian dari Jama'ah Anshar as-Sunnah mengatakan, "Ya Syaikh, hanya tinggal satu masjid di kota ini yang belum terjamah dakwah kita, sebab masjid ini adalah basis tarekat tijaniyah, lantaran itu kita belum bisa masuk ke sana".
"Lho kenapa?".
"Sebab mereka sangat fanatik".
"Baiklah, kalau demikian kita pergi ke sana. Kita akan minta izin; kalau diizinkan untuk bicara, maka kita bicara. Tapi kalau mereka melarang, maka udzur kita di sisi Allah. Dan ingat! Jangan kita memaksakan diri untuk berbicara".

Sampailah kami di masjid mereka. Kami shalat bersama mereka sebagai makmum. Usai shalat, kami ucapkan salam kepada sang imam. Aku berkata, "Bolehkah aku berbicara di hadapan saudara-saudara kami di sini?"

"Silahkan" jawab sang imam.
Mulailah aku berceramah, aku ajak mereka untuk mentauhidkan Allah dan melaksanakan sunnah dan perkara-perkara lain dari agama. Sesekali aku menyinggung beberapa kesalahan serta berbagai kesesatan yang ada. Di sela-sela itu aku mengutip hadits Aisyah yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim yang berbunyi, "Ada tiga hal, barang siapa yang mengatakan tiga perkara ini maka ia telah melakukan kedustaan besar di sisi Allah: (1) Barang siapa yang meyakini bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Rabb-nya (di dunia) maka ia telah melakukan kedustaan yang besar di sisi Allah. (2) Barang siapa meyakini bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam mengetahui kejadian-kejadian yang akan datang maka ia telah melakukan kedustaan yang besar di sisi Allah. Dan saya sebutkan pula berbagai dalil yang mendukung hadits ini. (3) Barang siapa meyakini bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam tidak menyampaikan risalah dari Allah secara sempurna maka ia telah melakukan kedustaan yang besar di sisi Allah".

Lalu sang imam berkomentar (ia terlihat gusar dan gelisah), "Demi Allah, sesungguhnya Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah melihat Allah di dunia dengan kedua mata kepalanya".

Namun aku hanya menyambut komentar si imam dengan ucapan, "Jazakallah khairan. (Tentunya kita tahu) bahwa Aisyah sebagai istri Rasul shallallahu 'alaihi wasallam tentu lebih tahu akan keadaan beliau. Kalaulah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam benar-benar telah melihat Rabb-nya di dunia tentu Aisyah akan mengabarkannya, tapi kenapa ia tidak mengabarkannya?".

Lalu ia mendesakku dengan pertanyaan bertubi-tubi.
Aku katakan, "Ya akhi, tunggulah sebentar, beri kesempatan kepadaku agar aku selesaikan jawabanku satu persatu. Setelah itu silahkan engkau lanjutkan dengan pertanyaan lain sekehendakmu. Apa yang aku ketahui akan aku jawab, dan apa yang tidak aku ketahui akan aku katakan padamu, "Wallahu a'lam".

Lalu aku abaikan orang itu dan aku teruskan ceramahku. Aku tidak tahu apakah ia tetap duduk di situ atau pergi meninggalkan majelis, karena akupun sengaja tidak menoleh kepadanya.

Terdengar olehku bisikan orang, "Benar juga ucapan orang ini" Terdengar juga dari selain dia kata-kata lain, "Demi Allah, lelaki ini tidak menyampaikan melainkan firman Allah dan sabda Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wasallam".

Adzan Isya dikumandangkan, maka berakhirlah acara tersebut, lantas jama'ah masjid melaksanakan shalat Isya. Tiba-tiba mereka mendorongku untuk menjadi imam Isya". Aku katakan, "Sama sekali aku tidak mau menjadi imam".

Mereka malah menjawab, "Demi Allah, shalatlah mengimami kami, demi Allah, shalatlah mengimami kami". Akhirnya aku katakan, "Baiklah kalau begitu".

Akhirnya akupun shalat mengimami mereka. Usai shalat aku menunggu sejenak, kemudian aku pulang bersama para pemuda Anshar as-Sunnah.

Aku bertanya kepada mereka, "Kemana sang imam pergi?". Mereka menjawab, "Telah diusir!". "Lho siapa yang mengusirnya?" tanyaku lagi. "Demi Allah, jama'ahnya yang mengusir dia!" tandas mereka.

Itulah yang terjadi wahai saudara-saudaraku. Singkatnya jika ada yang datang berdakwah kepada mereka kemudian membodoh-bodohkan pengikut aliran tijani, boleh jadi mereka akan mememenggal lehermu, tidak cukup hanya diusir! Tapi jika kalian datang berdakwah kepada mereka dengan hikmah dan lemah lembut, maka Allah akan memberikan manfaat kepada mereka dengan lantaran perangai tersebut.

Hendaknya engkau berbekal dengan ilmu yang bermanfaat, argumentasi yang kokoh, senantiasa memprioritaskan hikmah di dalam dakwah kalian. Wajib atas kalian untuk berhias diri dengan akhlak mulia yang telah dianjurkan Allah dalam kitab-Nya dan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Sesungguhnya itu merupakan (salah satu) sarana (terbesar) untuk mendapatkan pertolongan dan kesuksesan".

WANITA... YANG MANA.

Islam amat mengambil berat tentang kaum wanita. Hal tersebut tidak berlaku dalam ajaran -ajaran sebelum kedatangan Islam. Kedudukan wanita begitu penting hinggakan sering kedenagaran satu ungkapan bahwa "tegaknya suatu negara sangat tergantung dgn akhlaq wanita dalam negara tersebut" Mungkin ada yang menganggap ini berlebihan,namun apa yg pasti,wanita juga menjadi penentu dalam kejayaan sesuatau umat.

Di dalam ajaran Islam,lelaki dan wanita tidak dibedakan peranannya dalam beragama.Kedua memiliki kesempatan yang sama dalam berusaha berbuat yg terbaik bagi diri,Keluarga dan masyarakat.Jelasnya, AL-Quran tidak membedakan perlakuan terhadap lelaki dan wanita. Beberapa ayat menjelaskan hal tersebut:

"Barang siapa yg melakukan kebaikan, baik lelaki maupun perempuan sedangkan ia mukmin,mereka akan masuk surga.... (An-nisaa'4;124)

"Aku tidak mensia siakan amal orang yg beriman diantara kamu, baik lelaki maupun perempuan..." (Ali -imram 3;195)

"Org org yang beriman lelaki dan perempuan satu sama lain saling melindungi. mereka sama sama menyeru kebaikan dan mencegah dan mencegah kemungkaran, mendirikan sholat,mengeluarkan zakat,mentaati Allah dan rasul-nya.Allah menyayangi mereka....." (At-Taubah 9:71)

Al-Quran juga memberikan kepada kita penjelasan tetang beberapa golongan perempuan,di mana boleh di katakan, bahwa apa yg pernah terjadi pada masa lalu dan di abadikan dalam Al-Quran agar menjadi itibar bagi kaum mukminin yang wanita khususnya dan lelaki pada umumnya. Karena, masalah yg berhubungan dgn wanita yg terjadi di muka bumi ini, hampir selalu berkait dgn kaum lelaki.

GOLONGAN PERTAMA

Golongan pertama adalah jenis wanita yg sholehah yang diwakili oleh Maryam. Nama Maryam di sebut beberapa kali dalam ayat-Nya selain juga menjadi salah satu nama surah dalam Al-Quran. Ia adalah salah satu wanita solehah yg menjaga kesucian dirinya,mengisi waktunya dgn pengabdian yg tulus kepada Rabb-nya.

"Dan Maryam putri Imran,yg menjaga kesucian kehoprmatannya. kami tiupkan roh Kami dan ia membenarkan kalimah Tuhan-Nya dan termasuk org yang taat...."(At-Tahrin;66;16)

Maryam adalah tergolong wanita solehah. Kehormatanya terletak dalam kesucian,bukan dalam kecantikan. Masihbyk deretan nama wanita solehah baik yg tersebut dlm hadits-hadits Nabi maupun dlm sejarah.

GOLONGAN KEDUA

Al quran juga menerangkan golongan perempuan pejuang untuk menjadi contoh para muslimah .Golongan yg kedua ini di contohkan dgn sempurna oleh Asiyah binti mazahim, istri fir'aun yg hidup di bawah kekuasaan suami yg zalim. Asiyah dgn teguh membrontak, melawan dan mempertahankan keyakinanya walau apa pun resiko yg di terimanya.

"Dan Allah menjadikan teladan bagi orang orang yg beriman perempuan Fir'aun,ketika ia berdo'a:Tuhanku,bangunkan bagiku rumah di Syurga. Selamatkan aku dari Fir'aun dan perbuatanya.Selamatkan aku dari kaum yang zalim...."(At-Tahrim 66:11)

Al quran memuji wanita yg membangkang kepada suami yg zalim .Pada saat yg sama Al quran juga mengecam perempuan yg menentang suami yg memperjuangkan kebenaran, seperti istri Nabi Nuh AS dan istri Nabi Luth AS.

Selain Asiyah,ada pula contoh contoh perempuan pejuang meskipun suami-suami mereka bukanlah org zalim, melainkan para pejuang kebenaran. Khadijah binti Abu bakar, Nusaibah binti Ka'ab, adalah contoh nama nama yg bersama suami mereka bahu membahu memperjuangkan agama Allah.

GOLONGAN KETIGA

Golongan ketiga yg di jelaskan dlm Al Quran adalah wanita penggoda. Jelas yg satu ini di wakili oleh Zulaikha menggoda Yusuf AS. Dlm kisah Zulaikha menggoda Yusuf inilah, Al Quran menunjukan kepandain perempuan melakukan penipuan. Kisah ini disingkapkan di dlm surah Yusuf.

Termasuk golongan , yang manakah anda? fikirkanlah.......

Hati-hati dengan Kekerasan Hati dan Kekebalan Jiwa (tulisan ke II)

Assalamualaikum wr.wb

Manusia adalah anak kandung lingkungan. apa yang dilihat ,didengar ,dibicarakan dan dirasakan itulah yang akan mempengaruhi keadaan hati manusia. untuk itu marilah kita tengok lingkungan di sekitar kita. apakah suasana agama, suasana iman , suasana malaikat ada di sekitar kita? ataukah adanya suasana buruk, suasana syaithoniyyah yang membawa pada suasana hati yang lupa kepada Allah?
tulisan ini bukan untuk menceramahi tetapi untuk instropeksi diri. seberapa jauh kita telah menata hati kita agar selalu ingat pada Allah SWT. sejauh mana kita mampu menjaga stamina bathin dan menghilangkan flek bathiniyah yang membuat kita lalai dari mengingati Allah? jika kita memang masih muallaf. masih awal dalam islam tentunya kita perlu belajar tata cara yang benar dalam menjalankan ibadah dan syariat-syariat secara umum. tetapi jika kita sudah lama menjalankan syariat Islam alias kita dari kecil sudah menjalankan perintah agama apakah kita sudah cukup dengan aturan formal seremonial dalam agama? tentunya semakin hari, semakin jatah hidup kita berkurang kita semakin taqwa kepada Allah SWT. ingatlah bahwa jasad punya hak tetapi batiniah kita lebih punya hak untuk dijaga selalu. jika jasad tidak diurus dengan betul maka akan membuat jasad sakit dan bisa rusak. demikian juga hati manusia. jika tidak diurus ,dirawat dan dijaga bisa sakit dan rusak bahkan bisa mati.
berikut ini sindiran Allah kepada manusia yang hatinya keras melebihi batu dan gunung.
74. Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal di antara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air daripadanya dan di antaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. Dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (QS. 2:74)

21. Kalau sekiranya kami menurunkan Al-Quran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir. (QS. 59:21)

naudzubillah min dzalik. semoga Allah selalu menolong kita. tanpa bantuan dan rohmat dari Allah niscaya kita tidak akan terselamat dari fitnah dunia di sekitar kita…
mohon doa untuk saya supaya Allah selalu jaga istiqomah dalam agama sampai akhir hayat..

ADAB PADA HARI JUM'AT SESUAI SUNNAH NABI SAW

Hari Jumat adalah hari yang mulia, dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia memuliakannya. Keutamaan yang besar tersebut menuntut umat Islam untuk mempelajari petunjuk Rasulullah dan sahabatnya, bagaimana seharusnya msenyambut hari tersebut agar amal kita tidak sia-sia dan mendapatkan pahala dari Allah ta’ala. Berikut ini beberapa adab yang harus diperhatikan bagi setiap muslim yang ingin menghidupkan syariat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada hari Jumat.

1. Memperbanyak Sholawat Nabi
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Sesungguhnya hari yang paling utama bagi kalian adalah hari Jumat, maka perbanyaklah sholawat kepadaku di dalamnya, karena sholawat kalian akan ditunjukkan kepadaku, para sahabat berkata: ‘Bagaimana ditunjukkan kepadamu sedangkan engkau telah menjadi tanah?’ Nabi bersabda: ‘Sesungguhnya Allah mengharamkan bumi untuk memakan jasad para Nabi.” (Shohih. HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, An-Nasa’i)

2. Mandi Jumat
Mandi pada hari Jumat wajib hukumnya bagi setiap muslim yang balig berdasarkan hadits Abu Sa’id Al Khudri, di mana Rasulullah bersabda yang artinya, “Mandi pada hari Jumat adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.” (HR. Bukhori dan Muslim). Mandi Jumat ini diwajibkan bagi setiap muslim pria yang telah baligh, tetapi tidak wajib bagi anak-anak, wanita, orang sakit dan musafir. Sedangkan waktunya adalah sebelum berangkat sholat Jumat. Adapun tata cara mandi Jumat ini seperti halnya mandi janabah biasa. Rasulullah bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi Jumat seperti mandi janabah.” (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Menggunakan Minyak Wangi
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Barang siapa mandi pada hari Jumat dan bersuci semampunya, lalu memakai minyak rambut atau minyak wangi kemudian berangkat ke masjid dan tidak memisahkan antara dua orang, lalu sholat sesuai yang ditentukan baginya dan ketika imam memulai khotbah, ia diam dan mendengarkannya maka akan diampuni dosanya mulai Jumat ini sampai Jumat berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Bersegera Untuk Berangkat ke Masjid
Anas bin Malik berkata, “Kami berpagi-pagi menuju sholat Jumat dan tidur siang setelah sholat Jumat.” (HR. Bukhari). Al Hafidz Ibnu Hajar berkata, “Makna hadits ini yaitu para sahabat memulai sholat Jumat pada awal waktu sebelum mereka tidur siang, berbeda dengan kebiasaan mereka pada sholat zuhur ketika panas, sesungguhnya para sahabat tidur terlebih dahulu, kemudian sholat ketika matahari telah rendah panasnya.” (Lihat Fathul Bari II/388)

5. Sholat Sunnah Ketika Menunggu Imam atau Khatib
Abu Huroiroh radhiallahu ‘anhu menuturkan bahwa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barang siapa mandi kemudian datang untuk sholat Jumat, lalu ia sholat semampunya dan dia diam mendengarkan khotbah hingga selesai, kemudian sholat bersama imam maka akan diampuni dosanya mulai jum’at ini sampai jum’at berikutnya ditambah tiga hari.” (HR. Muslim)

6. Tidak Duduk dengan Memeluk Lutut Ketika Khatib Berkhotbah
“Sahl bin Mu’ad bin Anas mengatakan bahwa Rasulullah melarang Al Habwah (duduk sambil memegang lutut) pada saat sholat Jumat ketika imam sedang berkhotbah.” (Hasan. HR. Abu Dawud, Tirmidzi)

7. Sholat Sunnah Setelah Sholat Jumat
Rasulullah bersabda yang artinya, “Apabila kalian telah selesai mengerjakan sholat Jumat, maka sholatlah empat rakaat.” Amr menambahkan dalam riwayatnya dari jalan Ibnu Idris, bahwa Suhail berkata, “Apabila engkau tergesa-gesa karena sesuatu, maka sholatlah dua rakaat di masjid dan dua rakaat apabila engkau pulang.” (HR. Muslim, Tirmidzi)

8. Membaca Surat Al Kahfi
Nabi bersabda yang artinya, “Barang siapa yang membaca surat Al Kahfi pada hari Jumat maka Allah akan meneranginya di antara dua Jumat.” (HR. Imam Hakim dalam Mustadrok, dan beliau menshahihkannya)
Demikianlah sekelumit etika yang seharusnya diperhatikan bagi setiap muslim yang hendak menghidupkan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika di hari Jumat. Semoga kita menjadi hamba-Nya yang senantiasa di atas sunnah Nabi-Nya dan selalu istiqomah di atas jalan-Nya.
(Disarikan dari majalah Al Furqon edisi 8 tahun II oleh Abu Abdirrohman Bambang Wahono)

wahai wanita..cukuplah kalian mengujiku....

Pengakuan Lelaki Terhadap Wanita


Kami sulit menahan pandangan mata kami
ketika melihat kalian,
apalagi jika kalian diamanahkan Allah
kecantikan dan postur yand ideal,
kami semakin susah untuk menolak agar tidak melihat kalian,
kerana itu lebarkanlah serta longgarkanlah pakaian kalian
dan tutupilah rambut hingga ke dada kalian dengan kerudung yang membentang.


Kami sulit menahan pendengaran kami
ketika berbicara dengan kalian,
apalagi jika kalian diamanahkan oleh Allah
suara yang merdu dengan irama yang mendayu
kerana itu tegaskanlah suara kalian
tatkala berbicara di berhadapan dengan kami
dan berbicaralah seperlunya sahaja.


Kami juga sulit menahan
bayangan-bayangan hati kalian,
ketika kalian dapat menjadi
tempat untuk dicurahkan segala isi hati kami,
waktu luang kami kadangkala akan sering terisi
oleh bayangan-bayangan kalian,
kerana itu janganlah kalian membiarkan kami
menjadi curahan hati bagi kalia

Kami tahu kami insan lemah
bila harus berhadapan dengan kalian,
kekerasan hati kami dengan mudah bisa luluh
hanya dengan senyum kalian,
hati kami akan bergetar
ketika mendengar dan melihat kalian menangis.

Sungguh ALLAH telah memberikan amanah terindah kepada kalian,
maka jagalah amanah itu
jangan sampai ALLAH murka dan memberikan keputusan-Nya.

Maha Besar dan Maha Suci Allah yang tahu
akan kelemahan hati kami ini,
hanya dengan ikatan yang suci dan yang diredhai-NYA,
kalian akan menjadi halal bagi kami.




"LAlu apa yang telah aku lakukan selama ini..YA Rabb, ampunilah daku.
Untuk setiap pandangan yang tak terjaga,
untuk iman yang tak dipelihara,
lisan yang merayu dan hati yang tak terhijab,

Ya Rabb, Engkaulah mengawasi kami setiap detik,
kerana kasih sayangMu ya Allah kepada kami,
Engkau perintahkanlah malaikan silih berganti
menemani kami siang dan malam
agar iman kami dapat dijaga...

RASULULLAH SAW BERDAKWAH TERLEBIH DAHULU SEBELUM BERPERANG

Ada banyak riwayat yang mengatakan, bahwa Rasulullah SAW tidak akan memulai peperangan, kecuali sesudah menyeru terlebih dahulu untuk memeluk Islam.
(Nashbur-Raayah 2:278; Majma'uz-Zawa'id 5:304; Kanzul Ummal 2:298).

Ibnu Mandah dan Ibnu Asakir telah memberitakan dari Abdul Rahman bin A'idz ra. katanya: Apabila Rasulullah SAW mengutus pasukannya ke medan perang, terlebih dahulu Beliau berpesan kepada mereka, katanya: Berlembutlah kepada manusia, dan jangan memulai sesuatu tindakan, sebelum kamu mengajak mereka kepada agama Allah. Sesungguhnya tiada penghuni rumah, atau penduduk kampung, yang dapat kamu membawa mereka kepadaku dalam keadaan memeluk Islam, itu adalah lebih baik kepadaku dari kamu membawa kepadaku wanita-wanita mereka dan anak-anak mereka yang kamu tawan, padahal kamu telah membunuh semua lelaki-lelaki mereka.
(Al-Ishabah 3:152; Musnad Termidzi 1:195)

Pesan Rasulullah SAW kepada Pasukan Jihad

Riwayat dari Buraidah ra. katanya: Apabila Rasulullah SAW mengutus satu pasukan, atau pasukan untuk berperang, ia berpesan kepada ketua atau panglimanya supaya senantiasa bertaqwa kepada Allah, khususnya pada diri mereka dan juga pada semua kaum Muslimin, kata Beliau: "Jika kamu bertemu dengan musuh kamu dari kaum musyrikin, ajaklah mereka kepada satu dari tiga perkara, dan kiranya mereka menerima apa saja dari antara tiga perkara itu, hendaklah kamu menerimanya dan berhentikan menyerang mereka":
Ajak mereka untuk memeluk Islam, jika mereka menerimanya, biarlah mereka memeluk Islam, dan berhenti menyerang mereka.
Ajaklah mereka untuk berpindah dari negeri mereka ke negeri orang yang berhijrah (yakni negeri Islam), dan beritahu mereka jika mereka setuju, akan diberi hak seperti yang diberikan kepada kaum yang berhijrah, dan menanggung hak seperti yang ditanggung oleh mereka. jika mereka enggan berpindah, dan ingin rnenetap di negeri mereka, maka beritahu mereka bahwa mereka harus bersikap seperti kaum badui Arab yang telah memeluk Islam, berlaku ke atas mereka semua hukum-hukum Allah yang dilaksanakan ke atas kaum yang beriman, dan bahwa mereka tidak berhak untuk menerima jizyah dan harta rampasan perang, kecuali jika mereka turut berjihad dengan kaum Muslimin.
Jika mereka enggan juga semua tawaran itu, maka berundinglah dengan mereka supaya mereka membayar jizyah (pajak), jika mereka terima, hendaklah disetujui dan hentikan serangan kepada mereka. Tetapi, jika mereka enggan dan menolak juga, maka mintalah bantuan kepada Allah dan perangilah mereka itu. Kemudian, apabila kamu mengepung penduduk yang berlindung di dalam bentengnya, lalu mereka memohon supaya kamu memberikan keputusan kepada mereka dengan hukuman Allah, maka janganlah kamu menuruti permohonan mereka itu, kerana kalian tidak mengetahui apa yang akan diputuskan Allah kepada mereka. Akan tetapi putuskanlah menurut kebijaksanaan kamu, dan tetapkanlah ke atas mereka sesudah itu apa yang dipandang wajar!
(Muslim 2:82; Abu Daud, hal. 358; Ibnu Majah, hal. 210, dan Baihaqi 9:184)

Ada beberapa riwayat yang memberitakan dari Saiyidina Ali bin Abu Thalib ra. bahwa Rasulullah SAW pernah mengutusnya ke medan perang, dan setelah pasukannya berangkat, Beliau lalu menyuruh orang mengejar pasukan itu supaya menyampaikan pesan Rasulullah SAW yang berbunyi: jangan kamu memerangi musuh kamu sebelum kamu menyeru mereka kepada agama Islam terlebih dahulu.

Dalam pembicaraan yang disampaikan oleh Sahel bin Sa'ad ra. yang dinukil oleh Bukhari dan lainnya, bahwa Rasulullah SAW berkata kepada Ali ra. pada peperangan Khaibar: Berangkatlah dengan segera, hingga engkau tiba di medan perang mereka, kemudian serulah mereka kepada Islam, dan beritahu mereka apa yang diwajibkan Allah dari hal hak-haknya. Demi Allah, seandainya Allah berikan petunjuknya kepada seorang saja di antara mereka di tanganmu, itu adalah lebih baik dari engkau memiliki unta-unta merah!

Ibnu Sa'ad telah meriwayatkan dari Farwah bin Missik Al-Qathi'i ra. berkata: Sekali peristiwa aku datang kepada Rasulullah SAW: "Wahai Rasulullah! Boleh atau tidakkah aku memerangi kaumku yang enggan memeluk Islam dengan mereka yang telah memeluk Islam", tanya Farwah. "Ya, boleh!" jawab Rasulullah SAW "Tapi, wahai Rasulullah!" tambahku, "mereka itu dari keturunan Saba', mereka terkenal kuat dan berani mati!" aku cuba menerangkan situasi yang sebenarnya. "Ya, boleh dan aku benarkan kamu memerangi mereka itu, walaupun mereka Saba' sekalipun!" Rasulullah SAW mengizinkanku untuk meneruskan cita-citaku itu. Berkata Farwah: Aku pun meninggalkan majlis Rasulullah SAW itu kembali ke rumah untuk membuat persiapan. Rupanya waktu itu, telah turun firman Allah ta'ala yang menjelaskan lagi tentang permasalaan Saba' tadi. Lalu Beliau menyuruh mencariku dengan mengutus orang untuk memanggilku. Malangnya aku juga sudah berangkat. Maka utusan itu pun mengejarku dan mengajakku kembali untuk menemui Rasulullah SAW. Apabila aku memasuki majelisnya, aku dapati Beliau sedang duduk dan dikelilingi oleh beberapa orang sahabatnya, lalu Beliau berkata: "Wahai Farwah! Mulaikanlah dengan menyeru mereka kepada Islam terlebih dahulu, siapa yang setuju terimalah darinya. Dan siapa yang enggan, jangan engkau lakukan apa-apa terhadapnya, sehingga datang perintah Allah kepadaku!". "Ya Rasulullah! Apa itu Saba'?" terdengar seorang sahabat bertanya, "apakah dia mengenai tanah Saba' ataupun puterinya?". "Bukan", jawab Rasulullah SAW. "Dia bukan tanahnya atau puetrinya. Tetapi dia seorang lelaki Arab yang beranak sepuluh. Enam dari padanya berpindah ke Yaman, dan empat yang lain berpindah ke Syam". Rasulullah SAW menjelaskan hakikat Saba' itu. Kemudian Beliau menyambung pula: "Adapun yang pergi ke Syam, yaitu: Lakham, Judzam, Chassan dan Amilah", Beliau berhenti sebentar, kemudian menyambung lagi, "adapun yang ke Yaman, maka mereka itu: Azd, Kindah, Himyar, Asyfariyun, Anmar dan Mudzhij". Terdengar pula suatu pertanyaan lagi meminta penerangan, Siapakah Anmar itu?". "Dia itulah yang dari keturunan Khats'am dan Bujailah", jelas Rasulullah SAW, lagi.
(Thabaqat Ibnu Sa'ad 2:154, dan Kanzul Ummal 1:260)

Dalam versi Ahmad dan Abd bin Humaid yang diriwayatkannya dari Farwah juga, bahwa dia berkata: Aku telah mendatangi Rasulullah SAW meminta izinnya untuk memerangi orang yang tidak mau memeluk Islam, kataku: "Bolehkah aku memerangi orang yang enggan memeluknya dengan mereka yang telah memeluk Islam dari kaumku?". "Ya, boleh", jawab Rasulullah SAW. "Engkau boleh memerangi orang yang enggan memeluk Islam itu dengan siapa yang telah memeluk Islam dari kaummu". Setelah aku pergi, Beliau lalu memanggilku kembali, seraya berkata: "Jangan engkau memerangi mereka, sehingga engkau menyeru mereka kepada Islam terlebih dahulu". Tiba-tiba terdengar suara orang bertanya kepada Beliau, katanya: "Wahai Rasulullah! Saba' itu, apakah lembah, atau bukit, ataupun apakah dia sebenarnya?". "Bukan semua itu", jawab Rasulullah SAW, "tetapi dia adalah seorang Arab yang beranak sepuluh orang anak...". Dan seterusnya sehingga akhir penerangan Rasulullah SAW seperti yang disebutkan di atas tadi
(Tafsir Ibnu Katsir 3:531)
Thabarani meriwayatkan dari Khalid bin Said ra. katanya: Rasulullah SAW pernah mengutusku ke negeri Yaman, seraya berpesan: Siapa yang engkau temui dari kaum Arab, lalu terdengar darinya suara azan, janganlah engkau mengganggunya. Dan siapa yang mendatangi suara azan, ajaklah mereka kepada Islam.
(Majma'uz-Zawa'id 5:307)

SEMOGA ALLAH MEMAHAMKAN KITA...AMIN
NIAT MENGAMALKAN DAN MENYAMPAIKAN LAGI KEPADA SAUDARA2 KITA YANG LAIN..INSYA ALLAH

AISYAH RADHIYALLAHU 'ANHA

Seorang gadis kecil periang berumur sembilan tahun sedang gembira bermain-main dengan teman-temannya. Rambutnya awut awutan dan mukanya kotor karena debu. Tiba-tiba beberapa orang yang sudah agak tua muncul dari sebuah rumah di dekat situ dan datang ke tempat anak-anak tadi bermain-main. Mereka lalu membawa anak gadis itu pulang, memberinya pakaian yang rapi, dan malam itu juga, gadis itu dinikahkan dengan laki-iaki paling agung di antara manusia, Nabi ummat Islam. Suatu penghormatan paling unik yang pernah diterima seorang wanita. Aisyah adalah salah seorang putri tersayang Sayidina Abu Bakar ra, sahabat Nabi yang setia, yang kemudian menggantikan Nabi sebagai Khalifah Islam yang pertama.

Aisyah rha. lahir di Mekkah 614 Masehi, delapan tahun sebelum permulaan zaman Hijrah. Orangtuanya sudah memeluk agama Islam. Sejak mulai kecil anak gadis itu telah dididik sesuai dengan tradisi paling mulia - agama Islam - dan dengan sempurna dipersiapkan dan diberinya hak penuh untuk kemudian menduduki tempat yang mulia. Ia menjadi istri Nabi selama sepuluh tahun. Masih muda sewaktu dinikahkan dengan Nabi, tetapi ia memiliki kemampuan sangat baik sehingga dapat menyesuaikan diri dengan tugas barunya. Kehadirannya membuktikan bahwa ia seorang yang cerdas dan setia, dan sebagai istri, sangat mencintai tokoh dermawan paling besar bagi umat manusia.

Di seluruh dunia, ia diakui sebagai pembawa riwayat paling otentik bagi ajaran Islam seperti apa yang telah disunahkan oleh suaminya. Ia di anugerahi ingatan yang sangat tajam, dan mampu mengingat segala pertanyaan yang diajukan para tamu wanita kepada Nabi, serta juga mengingat segenap jawaban yang diberikan oleh Nabi. Diingatnya secara sempurna semua yang disampaikan Nabi kepada para delegasi dan jemaah di masjid. Karena kamar Aisyah itu bersebelahan dengan masjid, dengan cermat dan tekun ia mendengarkan dakwah, ta'lim, dan mudzakarah Nabi dengan para sahabat dan orang-orang lain. Ia mengajukan juga pertanyaan-pertanyaan kepada Nabi tentang soal-soal yang sulit dan rumit sehubungan dengan ajaran agama Islam. Hal-hal inilah yang menyebabkan ia menjadi ilmuwan dan periwayat yang paling besar dan paling otentik bagi sunnah Nabi dan ajaran Islam.

Aisyah tidak ditakdirkan hidup bersama-sama dengan Nabi untuk waktu yang lama. Pernikahannya itu berlangsung hanya sepuluh tahun saja. Tahun 11 Hijrah, 632 Masehi, Nabi wafat dan dimakamkan di kamar yang dihuni Aisyah. Nabi digantikan oleh seorang sahabat yang setia, Abu Bakar ra, sebagai khalifah islam yang pertama. Aisyah terus menduduki urutan pertama, dan setelah Fathima rha. meninggai dunia di tahun 11 Hijrah, Aisyah dianggap sebagai wanita yang paling penting di dunia Islam. Tetapi ayahnya, Abu Bakar, tidak berumur panjang. Ia meninggal dunia dua setengah tahun setelah wafat Nabi. Selama kekuasaan Umar al-Faruq, khalifah yang kedua, Aisyah menduduki posisi sebagai ibu utama di seluruh daerah-daerah Islam yang secara cepat makin meluas. Orang datang untuk meminta nasihat-nasihatnya yang bijaksana tentang segala hal yang pen ting. Umar terbunuh dan kemudian Khalifah Usman. Dua peristiwa kesyahidan tersebut telah mengguncangkan sendi-sendi Islam, dan menjurus kepada perpecahan yang tragis di kalangan umat Islam. Keadaan itu sangat merugikan agama yang sedang menyebar luas dan berkembang dengan cepat, yang pada waktu itu telah menjalar sampai ke batas pegunungan Atlas di sebelah Barat, dan ke puncak-puncak Hindu Kush di sebelah Timur. Aisyah tidak dapat tinggal diam sebagai penonton dalam menghadapi oknum-oknum pemecah-belah itu. Dengan sepenuh hati ia membela mereka yang menuntut balas atas kesyahidan khalifah yang ketiga. Di dalam Perang Unta, suatu pertempuran melawan Ali, khalifah yang keempat, pasukan Aisyah kalah dan ia terus mundur ke Madinah di bawah perlindungan pengawal yang diberikan oleh putra khalifah sendiri. Beberapa orang sejarawan yang menaruh minat terhadap peristiwa itu, baik yang Muslim maupun yang bukan, memberikan kritik kepada Aisyah dalam pertempuran melawan Ali. Tetapi tidak seorang pun yang meragukan kesungguhan hati dan keyakinan Aisyah untuk menuntut balas bagi darah Usman.

Aisyah menyaksikan berbagai perubahan yang dialami oleh Islam selama tiga puluh tahun kekuasaan khalifah yang saleh. Ia meninggal dunia tahun 678 Masehi. Ketika itu kekuasaan berada di tangan Muawiyah. Penguasa ini amat takut kepada Aisyah dengan kritik-kritiknya yang pedas berkenaan dengan negara Islam yang secara politis sedang berubah itu. Ibu Utama agama Islam ini terkenal dengan bermacam ragam sifatnya kesalehannya, umurnya, kebijaksanaannya, kesederhanaannya, kemurahan hatinya, dan kesungguhan hatinya untuk menjaga kemurnian riwayat sunnah Nabi. Kesederhanaan dan kesopanannya segera menjadi obor penyuluh bagi wanita Islam sejak waktu itu juga. Ia menghuni ruangan yang berukuran kurang dari 12 X 12 kaki bersama-sama dengan Nabi. Ruangan itu beratap rendah, terbuat dari batang dan daun kurma, diplester dengan lumpur. Pintunya cuma satu, itu pun tanpa daun pintu, dan hanya ditutup dengan secarik kain yang digantungkan di atasnya.

Selama masa hidup Nabi, jarang Aisyah tidak kekurangan makan. Pada malam hari ketika Nabi mengembuskan napasnya yang tera khir, Aisyah tidak mempunyai minyak Waktu Khalifah Umar berkuasa, istri dan beberapa sahabat Nabi mendapatkan tunjangan yang cukup besar tiap bulannya. Aisyah jarang menahan uang atau pemberian yang diterimanya sampai keesokan harinya, karena semuanya itu segera dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkannya. Pada suatu hari di bulan Ramadhan, waktu Abdullah ibn Zubair menyerahkan sekantung uang sejumlah satu lakh dirham, Aisyah membagikan uang itu sebelum waktu berbuka puasa.

Aisyah pada zamannya terkenal sebagai orator. Pengabdiannya kepada basyarakat, dan usahanya untuk mengembangkan pengetahuan orang tentang sunnah dan fiqh, tidak ada tandingannya di dalam catatan sejarah Islam. Jika orang menemukan persoalan mengenai sunnah dan fiqh yang sukar untuk dipecahkan, soal itu akhirnya dibawa kepada Aisyah, dan kata kata Aisyah menjadi keputusan terakhir. Kecuali Ali, Abdullah ibn Abbas dengan Abdullah ibn Umar, Aisyah juga termasuk kelompok intelektual di tahun-tahun pertama Islam.

Ibu Agung Agama Islam ini mengembuskan napas yang terakhir 17 Ramadhan, 58 Hijriah (13 Juli, 678 Masehi). Kematiannya menimbulkan rasa duka terutama di Madinah dan di seluruh dunia Islam. Aisyah rha. bersama Khadijah rha. dan Fathima az-Zahra rha. dianggap sebagai wanita yang paling menonjol di kalangan wanita Islam. Kebanyakan para ulama menempatkan Fathimah rha. di tangga teratas, diikuti oleh Khadijah rha, dengan Aisyah rha sebagai yang terakhir. Tapi ulama ibn Hazim malah menempatkan Aisyah rha. nomor dua sesudah Nabi Muhammad SAW, di atas semua istri, sahabat, dan rekan-rekannya. Menurut Allama ibn Taimiya, Fatima-lah yang berada di tempat teratas, karena ia itu anak tersayang Nabi, Khadijah itu agung karena dialah orang pertama yang memeluk agama Islam. Tetapi, tidak seorang pun yang menandingi Aisyah mengenai peranannya dalam menyebarluaskan ajaran Nabi.

Penampilan Nyunnah adalah Syiar Islam, Bukan Ciri Teroris!

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menurunkan syari’at Islam dengan sempurna dan meliputi segala hal, berlaku untuk semua zaman, semua tempat, dan dalam semua kondisi. Baik dalam bidang aqidah, ibadah, akhlaq sopan santun, cara berpenampilan dan berpakaian, cara bermuamalah antar sesama, dan banyak lagi. Semuanya telah lengkap dan sempurna.

Syari’at Islam ada yang bersifat batin/tidak tampak, ada pula yang bersifat zhahir/tampak. Semuanya merupakan bagian dari syari’at Islam yang harus diamalakan oleh setiap individu muslim. Syi’ar-syi’ar Islam harus dihormati dan dijunjung tinggi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syi’ar-syi’ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati. (Al-Hajj : 32)

Di antara aturan syari’at Islam yang penuh rahmat ini adalah cara berpenampilan. Islam telah memberikan ketentuan bagi kaum mukminin dan mukminah dalam cara berpenampilan dan berpakaian.

Terkait dengan mukminin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

(Batas panjang) pakaian (sarung, gamis, celana) seorang muslim adalah sampai pertengahan betis, dan tidak mengapa jika sampai antara pertengahan betis dengan dua mata kaki. Kain yang (dipanjangkan sampai) berada di bawah mata kaki maka itu di neraka. Barangsiapa yang menjulurkan sarung (melebihi mata kaki) karena sombong maka Allah tidak akan melihat kepadanya. (HR. Abu Dawud 4093).

Hadits ini menunjukkan bahwa cara berpakaian seorang muslim harus di atas mata kaki, tidak boleh di bawah mata kaki. Ini ketentuan syari’at Islam sekaligus ini merupakan ajaran junjungan kita Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Barangsiapa yang berani melanggar ketentuan ini dengan sengaja maka dia diancam dengan neraka. Jika melanggar aturan ini karena sombong, maka ancamannya lebih besar lagi.

Seorang muslim yang cinta ajaran Nabinya, cinta agama Islam, tunduk dan patuh kepada perintah Allah ‘Azza wa Jalla, maka pasti dia akan memperhatikan aturan syari’at Islam yang satu ini. Dengan tanpa malu atau gengsi ia akan berpenampilan dengan pakaian (sarung, gamis, celana) di atas mata kaki atau setengah betis.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang yang berjenggot lebat dan berambut tebal. Ini merupakan teladan dari beliau dalam berpenampilan. Bahkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan umatnya untuk berjenggot. Beliau bersabda :

Potonglah kumis-kumis (kalian) dan panjangkanlah jenggot-jenggot (kalian), berbedalah kalian dengan penampilan kaum musyrikin. (Muttafaqun ‘alaihi)

Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam juga bersabda :

Pangkaslah kumis-kumis (kalian) dan biarkan panjang jenggot-jenggot (kalian), berbedalah kalian dengan penampilan kaum majusi. (Muttafaqun ‘alaihi)

Hadits di atas menunjukkan kewajiban memanjangkan jenggot sekaligus menunjukkan haram menggunting atau mencukur jenggot. Ini adalah perintah dan larangan langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Demikian juga, Islam sebagai syari’at yang lengkap dan sempurna, pembawa rahmat bagi alam semesta, sangat menghargai dan menjaga kehormatan kaum wanita. Jangan sampai mereka menjadi mangsa pihak-pihak tidak bertanggungjawab. Di antara bentuk penjagaan Islam terhadap kaum wanita adalah mereka diwajibkan mengenakan pakaian yang menutupi seluruh aurat mereka, mulai dari rambut, leher, tengkuk, dada, punggung, kaki, dan seluruh anggota tubuh mereka. Perintah ini Allah tegaskan dalam Al-Qur`an pada surat An-Nur : 31 dan surat Al-Ahzab : 59. Sebagai generasi yang taat, tunduk, dan patuh kepada perintah Allah dan Rasul-Nya para istri Nabi dan para shahabiyyah segera melaksanakan perintah tersebut. Islam mempersyarakatkan baju yang dikenakan tersebut harus menutupi seluruh tubuh, lebar, tidak ketat atau transparan, tidak berwarna mencolok atau menarik, dan beberapa kriteria lainnya.

Termasuk yang juga harus ditutup oleh kaum wanita adalah wajah. Ibunda kaum mukminin, ‘Aisyah radhiyallahu’anha mengatakan :

“Para pengendara (laki-laki) melewati kami, ketika kami (para wanita) berhaji bersama-sama Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam. Maka ketika mereka (para pengendara laki-laki tersebut) telah dekat, masing-masing kami menurunkan jilbabnya dari kepalanya sampai menutupi wajahnya. Jika mereka telah melewati kami, maka kami membuka wajah.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan lain-lain).

Beberapa ketentuan terkait penampilan dan pakaian di atas merupakan ketentuan syari’at Islam dan merupakan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Tentu saja itu menjadi ciri khas bagi kaum muslimin yang taat menjalankan ajaran syari’at, cinta kepada bimbingan Nabinya Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Penampilan Islami tersebut merupakan ciri-ciri orang yang bertaqwa, ciri orang yang shalih, ciri orang yang taat dan cinta pada agama Islam.

Penampilan Islami di atas bukan bikinan kelompok/golongan atau bangsa tertentu, bukan pula ciri khas kelompok atau bangsa tertentu, bukan pula sekedar adat kebiasan masyarakat, bangsa, atau kelompok tertentu. Tapi merupakan aturan syariat Islam, merupakan ketentuan yang berasal dari wahyu Allah Subhanahu wa Ta’ala, yang diajarkan dan disampaikan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Sungguh musibah telah menimpa kaum muslimin. Setelah kaum teroris - khawarij mencoreng Islam dan kaum muslimin, mencemarkan nama harum jihad, mereka juga mencemarkan syiar-syiar Islam. Sebagian kaum teroris - khawarij tersebut ternyata menampakkan atribut-atribut Islami di atas, bahkan mereka jadikan atribut Islami tersebut sebagai sarana untuk penyamaran dan melarikan diri!!

Maka timbullah stigma di masyarakat bahwa orang-orang berjenggot, bergamis, bercelana di atas mata kaki, atau istri bercadar berarti adalah teroris, atau sepaham/sealiran dengan teroris, atau minimalnya pro teroris sehingga harus dicurigai dan diselidiki. Sungguh jahat para teroris - khawarij tersebut, akibat ulah mereka syiar Islam yang mulia menjadi tercitrakan jelek.

Yang sangat disesalkan adalah justru sebagaian kaum muslimin sendiri menjadi benci terhadap jenggot, gamis, cadar, dll serta ikutan-ikutan menaruh curiga kepada setiap orang yang mengenakannya. Maka suasana ini dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang membenci syariat Islam, untuk kembali menghembuskan isu bahwa jenggot, gamis, cadar, dll bukan bagian dari Islam, itu hanya adat arab badui, atau merupakan ciri-ciri kelompok garis keras. Sungguh keyakinan demikian telah menginjak-injak syari’at Islam, dan disadari maupun tidak merupakan pengingkaran terhadap sebagian ajaran Islam. Yang lebih disesalkan adalah justru stigma negatif di atas juga disuarakan oleh orang-orang yang selama ini dianggap sebagai tokoh Islam, atau cendekiawan muslim. Sungguh komentar-komentar mereka tidak memberikan solusi, tapi malah membuat suasana semakin keruh

Sikap sebagian kaum muslimin yang menaruh curiga terhadap segala atribut Islami di atas - bahkan di beberapa daerah sampai pada tindakan main hakim sendiri - bukanlah solusi untuk memberantas terorisme. Justru hal itu menunjukkan ketidakpahaman umat terhadap hakekat terorisme, di sisi lain menunjukkan betapa rapuhnya aqidah umat sehingga sangat mudah dikendalikan oleh media massa dan tokoh-tokoh yang tidak jelas.

Terorisme - Khawarij muncul karena kecintaan yang besar terhadap Islam dan semangat memperjuangkan Islam, namun keluar dari metode yang benar dalam memahami dan mengaplikasikan dalil-dalil Al-Qur`an dan As-Sunnah. Terorisme yang muncul sekarang sebenarnya berakar dan merupakan kelanjutan dari paham sesat khawarij.

Untuk membentengi membentengi diri kita, keluarga kita, anak-anak kita, lingkungan dan masyarakat kita dari paham sesat khawarij maka umat Islam harus kembali merujuk kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah di bawah bimbingan para ‘ulama yang meniti jejak para salafush shalih (para shahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in).

Segala problem yang menimpa kaum muslimin tidak akan tercabut kecuali jika kaum muslimin mau kembali kepada ajaran agama mereka. Tidak akan menjadi baik kondisi umat di akhir zaman ini kecuali dengan sesuatu yang telah menjadikan baik generasi awal Islam, yaitu berpegang kepada Al-Qur`an dan As-Sunnah dengan prinsip pemahaman yang benar, yaitu metode pemahaman para salafush shalih (para shahabat, tabi’in dan tabi’ut tabi’in).

Renungan

sepenggal cerita telah kuterima, sebuah kisah nyata yang membuatku merasa takut dan tersudut. Tentang seorang wanita yang mengenal lawan jenisnya di dunia maya. Wanita itu disapa seorang lelaki dengan kata-kata bijaksana. Hampir setiap hari, nasehat dan motivasi mengalir silih berganti. Lelaki itu tampak baik, sholeh, terpuji dengan pengetahuan agama yang mumpuni.

Simpati pun timbul, rasa suka itu muncul. Meski berbeda budaya dan dipisahkan oleh samudra hubungan itu terjalin begitu saja. Tak lagi peduli jilbab lebar yang ia kenakan, cinta dan suka tetap bisa melanda. Lelaki itu pun tampaknya bukan seorang pengecut, ia datangi rumah sang wanita dan bertemu dengan orang tuanya, kemudian berkata ingin menjalin hubungan yang tidak biasa.

Suatu ketika ada seorang perempuan yang tak dikenal menyampaikan sapaan pada sang wanita. Perempuan itu banyak bertanya kemudian mulai bercerita. Ia bercerita tentang lelaki yang sama, lelaki yang wanita kenal di dunia maya, yang pernah datang ke rumahnya. Tuturan si perempuan begitu mengejutkannya, membuat hatinya gundah. Bagaimana tidak? Lelaki yang ia sangka terpuji dengan pengetahuan agama mumpuni rupanya punya sisi tercela yang tak ia sangka.

Jauh hari sebelum ke rumah sang wanita, lelaki itu telah menjalin hubungan dengan si perempuan. Hubungan yang begitu dalam. Hubungan itu terjalin dengan cara yang sama, saling mengenal melalui dunia maya, kemudian kata-kata bijak juga ditebarkan, tempat tinggal yang berjauhan dan telah bertemu dengan orang tua si perempuan. Malah sang wanita menangkap bahwa si perempuan telah berbadan dua.

Saat lelaki itu dicecar dengan pertanyaan, ia mengakui semuanya dan memang sengaja menunggu hingga sang wanita tahu. Namun tak ada sesalan, tak ada ketegasan sikap, tak ada keberanian memutuskan pilihan atau keberanian mempertanggungjawabkan perbuatan dan terkesan menganggap itu bukanlah masalah besar. Dan lelaki ini pun berlindung di balik kata, "Biarlah nanti Allah yang menentukan."

Meski sudah diketahui belangnya, lelaki itu tetap saja memaksakan kehendaknya untuk menyunting sang wanita. "Bagaimana dengan perempuan itu?" tanya sang wanita. Dan dengan ringan lelaki itu menjawab, "Kalau pun ia nanti kunikahi aku juga akan tetap menikahimu."
"Rakus, egois, tidak tahu malu. Apakah semua lelaki seperti ini?" Batin wanita itu bertanya.
"Inikah lelaki? Yang hanya bisa merayu, mengumbar kata-kata bijaksana untuk melemahkan hati wanita kemudian mencampakkannya?"
"Inikah calon qowwam? inikah calon pelindung dan pembimbing keluarga? Begitu egoisnya dan mementingkan nafsunya semata?
"Inikah lelaki...?"

Dan aku hanya termenung bingung. Aku cuma bisa malu dengan yang dilakukan oleh kaumku. Kata pembelaan tak kusampaikan, karena pria seperti itu memang ada. Hanya kalimat pendek yang kukatakan, sebentuk cerminan asa yang menggumpal dalam dada, "Semoga tidak semua pria melakukan hal yang sama..."

Rasa takut terajut, ketakutan bahwa aku melakukan hal yang tak jauh berbeda. Mungkin pula tanpa sadar, kata-kata bijak, hikmah, nasehat, saran dan masukan berubah menjadi umpan untuk menarik perhatian. Betapa ruginya bila segala yang disampaikan berakhir sia-sia di sisi-Nya...

Dan entah dari mana, terngiang sebuah seruan yang menggema, menusuk-nusuk jiwa... duhai pemuda! Bencana! Duhai pemuda! Bencana!

Duhai pemuda, Bencana!
Saat kau hanya sibuk mengumbar kata di antara wanita. Berdalih menyerukan kebenaran dan menunjukkan jalan kebaikan. Namun kau begitu menikmati di kala wanita-wanita itu mengagumi dan menyukai setiap kata yang kau ucapkan. Tak kah kau sadari, lubang neraka sedang engkau masuki karena telah menyebabkan hati-hati itu tertambat pada selain Ilahi?

Duhai pemuda, Bencana!
Saat kamu tak juga menjaga pandangmu. Memilih dan memilah target dakwah hanya berdasar rupa dan jenis kelaminnya. Kamu demikian bangga saat komentar dan ucapan terima kasih dari lawan jenismu datang mengisi hari-harimu. Apa kamu kira berpahala di sisi-Nya? Apa kamu kira kau terpuji dan masuk surga ketika engkau mencari perhatian kaum wanita. Duhai meruginya saat syirik kecil dibiarkan bercengkrama di dasar hatinya.

Duhai pemuda, Bencana!
Saat hati telah terkotori syahwat syaithoni. Sungguh dakwah picisanmu tak ada nilainya. Sedang nabi saja ditegur oleh-Nya dengan surat 'Abasa, karena lebih senang menyampaikan ajaran Islam dan berbincang dengan para pemuka dari pada dengan seorang yang buta.

Duhai pemuda, Bencana!
Dan apa yang akan kau katakan? Pembelaan? Beralasan dengan dalil "Semua tergantung pada niatnya."? Apakah kau pikir niat baik saja cukup untuk membuat amal yang kau lakukan diterima di sisi-Nya tanpa ittiba' pada Nabi-Nya? Apakah Rasulullah mengkhususkan untuk menyapa kaum wanita saja? Apakah Rasulullah menggunakan kata-kata bijaksana untuk merayu lawan jenisnya? Apakah Rasulullah berlama-lama dalam berbincang tanpa tujuan dengan kaum hawa yang bukan mahromnya?

Duhai pemuda, sayangilah dirimu. Sebelum ketentuan-Nya berlaku, dan tak ada lagi pintu yang dibuka untukmu. Ia memang pengasih, namun adzab-Nya pun juga pedih.

Tafsir surat Al Ashr (Wal ashri)

Demi masa,[1]. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian,[2]. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.”[3]

Berikut ini apa yang saya pernah pahami tentang Tafsir surat Al Ashr (Wal ashri).
Demi masa,[1]. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian
dalam ayat ini Allah Ta’ala menjelaskan bahwa semua manusia berada dalam kerugian total. entah itu pedagang, petani, tua, muda,tinggal di desa atau kota semua dalam kerugian kecuali orang yang mau beriman. iman yang dikehendaki oleh agama adalah iman yang standard sebagaimana nabi bersabda bahwa barangsiapa yang mengucapkan kalimat thoyyibah dengan ikhlas maka dia akan masuk sorga. para sahabat R.anhum bertanya ,"'apa itu ikhlas ya rasulullah? sabda nabi , "menjauhi apa yang diharamkan Allah". jadi iman yang standard adalah iman yang mampu menjauhkan kita dari apa-apa yang diharamkan Allah. kemudian apa cukup beriman? tidak ! kita masih rugi kita perlu mengerjakan amal soleh. amal soleh yang bagaimana? bukan amal soleh yang seremonial tapi amal soleh yang memang bisa kita rasakan kelezatan atau kemanisan iman di hati kita. bukan ibadah yang semata-mata memenuhi kewajiban. tapi ada kerinduan pada Allah. ada rasa ingin berjumpa pada Allah SWT. kemudian tidak cukup hanya iman dan amal soleh tapi juga harus nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran. harus peduli dengan orang lain.ingat akan riwayat bani asyariyyin. satu bani yang dipenuhi oleh orang soleh tetapi ditegur dengan keras oleh Rasulullah SAW karena tidak mau mengingatkan kampung sebelahnya yang bodoh atau jahil terhadap ilmu agama. kemudian jika sudah iman amal dan saling menasehati itupun masih rugi. kalo mau untung tahap yang keempat harus dikerjakan. ketika dalam proses saling mengingatkan perlu ada kesabaran atau menetapi kesabaran....
itu dulu ya....
best regards
hamba Allah yang lemah..

DELAPAN DESA MASUK ISLAM DI KAMERUN

Seorang da'i asal Kamerun bernama Abdul Karim Abu Yerima yang juga merupakan Direktur pada Kantor majelis Internasional Pemuda Muslim di Kamerun menyatakan bahwa penduduk delapan desa di negeri itu telah masuk Islam Allah dengan kerelaan hati dan tanpa paksaan.

Sebelumnya masih menurut Abdul Karim, penduduk di desa-desa Kamerun merupakan penyembah berhala sampai kemudian aktivitas gereja yang masif dan marak di desanya, termasuk keluarganya mengikuti agama kristen, namun dengan usaha yang keras dan tanpa kenal henti dari para da'i muslim - mereka mampu menyadarkan penduduk-penduduk desa dan banyak di antara mereka akhirnya masuk Islam.
Majelis Pemuda Muslim dunia menyatakan: "Tiga desa di Kamerun yaitu desa "Koadi","Tulum", dan "Bezil", satu demi satu penduduk desa tersebut masuk Islam, tidak kurang tiga ribu penduduk desa yang menyatakan keIslamannya.! Subhanallah..

Sekelompok pemuda yang telah masuk Islam di desa-desa tersebut ikut membantu penyebaran agama Islam di antara orang-orang yang berada di desa-desa terdekat hingga 5 desa lainnya akhirnya ikut masuk Islam di tangan anak-anak muda ini dan menjadikan jumlah penduduk yang memeluk Islam sekitar 7 ribu orang.
Pada situs majelis pemuda muslim dunia menyatkan: "Hal ini sesuatu yang sangat bagus, dengan bertobatnya penduduk kemudian memilih untuk masuk Islam - Alhamdulillah karena berkat upaya para pendukung di forum pemuda muslim dunia melalui kantor cabang di Kamerun usaha mendakwahkan Islam menjadi berhasil."

Da'i Kamerun Abdul Karim Abu Yerima berkata: "para dai melakukan usaha dakwah pada dua jalan; pertama: terhadap umat Islam, dengan mengajak mereka untuk belajar tentang agama mereka lebih banyak lagi, dan mematuhi Islam sebagai sistem kehidupan dan yang kedua: dengan non-Muslim - mengajarkan kepada mereka tentang agama Islam dan toleransi dengan harapan mereka akan mendapat hidayah dari Allah untuk kemudian masuk Islam."
Abdul Kamrin menambahkan: "wilayah di mana mereka berada masyarakatnya telah memeluk Islam, sebelumnya banyak penduduk yang menyembah berhala akhirnya masuk kristen atas usaha para misionaris yang dengan gigih mendakwahkan agama mereka ke setiap rumah penduduk dan ke setiap orang termasuk di wilayah potensial yang berada di luar jangkauan dakwah para da'i muslim."
Ia juga mengatakan bahwa para aktivis majelis pemuda muslim dunia di Kamerun telah masuk ke tiga desa dan mendakwahkan Islam kepada masyarakat dan kepada kepala suku disana sehingga mereka semua masuk Islam."( eramuslim.com )
"Wa'tashimuu bihablillaahi jamii aw walaa tafarroquu . . . (aal 'imroon 103) . Saudara ku seiman dan seagama !!! . . . Saat ini ketenangan,ketenteraman,kedamaian,kebahagian dan ukhuwwah islaamiyyah kita dinegara tercinta ini bahkan seluruh umat islam didunia,kembali terusik,api perseteruan antar umat islam,perdebatan yang tak ada batas,masalah yang tidak pernah terpecahkan,yang ada,timbul dikalangan mereka merasa lebih benar,lebih pintar,kesemua itu didasari kepicikan cara berfikir mereka,yang pada akhirnya emosi yang dikedepankan,lagi 2 buntu permasalahan dan tidak terpecahkan. Saudara !!! . . . Ada segelintir orang yang berusaha mengorek2 untuk ditimbulkan kepermukaan masalah yang sudah baku dikalangan umat islam,dengan tujuan agar umat islam mengikuti ajaran,faham dan doktrin doktrin yang bersumber dari kekecewaan,bagi mereka yang sefaham dengan nya,tentu akan merasa senang,bahkan mendukungnya,tapi bagi yang tidak sefaham,akan resah dan bingung ,mereka berani mengatakan golongan itu ahli bid'ah,golongan itu sesat,karena mengakui adanya 4(ampat) khulaafaurroosyidiin,yang lebih sangat menyakitkan hati,mereka melaknat,membenci bahkan memusuhi para sahabat yang berjuang bersama2 Nabi SAW. Menegakkan kalimat tauhid

MARI KITA MENGENANG DAN MEMBALAS BUDI BAIK

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuhAllah SWT dzat yang maha pengasih dan penyayang mengajarkan pada kita untuk berkasih sayang dan mengingat budi baik diantara sesama manusia terutama budi baik yang diberikan oleh sesama orang Islam. Dalam QS.2 ayat 237 Allah SWT berfirman “WALA TANSAWUL FADLA BAYNAKUM” dalam bahasa Indonesia “DAN JANGANLAH KAMU MELUPAKAN BUDI BAIK DI ANTARA KAMU” Penggalan dari satu ayat di surat Al-Baqarah ini menjelaskan adab-adab yang harus ditunaikan oleh seorang mantan suami kepada mantan istrinya setelah istri yang dinikahi dengan sah itu diceraikan. Namanya cerai tentu ada hal-hal yang tidak sesuai bahkan mungkin pertengkaran hebat yang menyebabkan kedengkian diantara kedua pasangan bahkan mungkin diantara keluarga besar masing-masing. Walaupun demikian Allah SWT masih mengingatkan agar WALA TANSAWUL FADLA BAYNAKUM artinya “dan janganlah kamu melupakan budi baik di antara kamu”. Meskipun pernah bertengkar atau ada masalah tetapi tetapi orang beriman harus bersifat obyektif. Kadangkala kebencian kita kepada seseorang menyebabkan kita tidak obyektif dalam memandang persoalan. Begitu kita didzolimi oleh satu orang dengan satu kedzoliman yang kecil misalnya maka seolah-olah kebaikan orang lain tertutup ;yang adalah keburukannya. Jika demikian kita tidak bisa adil . dan jika kita tidak adil berarti kita belum mencapai derajat taqwa. Ulama mengajarkan meski ada sedikit keburukan orang lain cobalah pandang kebaikannya dan meski ada kebaikan pada kita cobalah koreksi kesalahan dan kelemahan kita.
Berkaitan dengan mengenang budi Ulama juga mengajarkan kepada kita untuk selalu mengenang budi dan membalas budi baik semua orang yang telah berbuat baik pada kita. Terutama para ulama, guru agama dan orang tua yang telah mengenalkan kita kepada Allah dan Rasul-Nya. Jangan sampai kita berbuat durhaka karena Rasulullah SAW bersabda, LA YASKURULLAHA MAN LAM YASKURINNAS : tidak bersyukur/berterima kasih pada Allah orang yang tidak berterimakasih pada manusia. Hari ini kita lihat fenomena di televisi seorang anak SMU karena minta uang Rp.100 ribu tidak diberi oleh orang tuanya orang tuanya dibunuh. Dan masih banyak kasus-kasus sejenis. Anak durhaka semacam ini tidak usah menunggu disiksa di akherat di dunianya pasti mendapat hukuman dari Allah karena tidak pandai berterimakasih pada orangtuanya. Naudzubillah min dzalik.
Sekali lagi kami sampaikan marilah kita selalu mengenang budi baik ulama, guru agama dan orang tua yang telah mendidik kita.Dengan ini Allah akan memuliakan kita dan kehidupan kita akan menjadi kehidupan yang barokah karena dirahmati Allah SWT.
Semoga kita bisa mengamalkan sampai akhir hayat kita.

RELA MASUK NERAKA ASALKAN DAPAT MEMBUNUH PARA SAHABAT

SALAH SEORANG Syi'i RELA MASUK NERAKA ASALKAN DAPAT MEMBUNUH PARA SAHABATSedangkan Ahlussunnah..senantiasa berharap di jauhkan dari neraka...

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لأولِي الألْبَابِ

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

رَبَّنَا إِنَّكَ مَنْ تُدْخِلِ النَّارَ فَقَدْ أَخْزَيْتَهُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah Subhanahu wata’ala sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa Neraka. Ya Tuhan kami, sesungguhnya barang siapa yang Engkau masukkan ke dalam Neraka, maka sungguh telah Engkau hinakan ia, dan tidak ada bagi orang-orang yang lalim seorang penolongpun.” (Ali Imron: 190-192)

Dan jadilah seperti orang-orang yang disifatkan dalam firman-Nya,

وَعِبَادُ الرَّحْمَنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الأرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلامًا

وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا

إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرًّا وَمُقَامًا

“Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik. Dan orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami, jauhkan azab Jahanam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah kebinasaan yang kekal”. Sesungguhnya Jahanam itu seburuk-buruk tempat menetap dan tempat kediaman.” (Al Furqaan: 63-66)


TAUBATLAH KALIAN WAHAI SYIAH

Sindrom Stephen Johnson

Akhir-akhir ini dunia medis dikejutkan oleh maraknya pemberitaan terkait dengan dugaan malpraktek yang dilakukan oleh salah seorang dokter yang mengakibatkan seorang gadis belia mengalami kerusakan pada seluruh wajahnya yang diduga disebabkan karena alergi obat, yang diberikan oleh si dokter kepada gadis tersebut. Mungkin anda sudah tahu apa nama penyakit itu? Ya! Steven Johnson Syndrome namanya. Nama yang cukup keren untuk istilah sebuah penyakit.

Sebenarnya apa penyakit Steven Johnson Sindrome itu?
Apa penyebabnya? Obatkah? Viruskah? Bakterikah? Atau lainnya?
Lalu, apa saja gejala penyakit itu dan mengapa bisa terjadi?
Anda penasaran?

Maka ikutilah tulisan sederhana ini. InsyaALLOH, rasa ingin tau anda akan sedikit terobati dan semoga semua pertanyaan-pertanyaan anda akan terjawab setelah membaca informasi dibawah ini.

Bismillahirrohmanirrohim…
Apa itu Steven Johnson Syndrome?

Steven Johnson Sindrome merupakan sindrom (kumpulan gejala) yang mengenai kulit, selaput lendir di orifisium (muara/lubang) dan mata dengan keadaan umum yang bervariasi dari ringan sampai berat. Adapun kelainan dapat berupa eritema (kemerahan pada kulit karena pelebaran pembuluh darah), vesikel/bula (gelembung pada kulit yang berisi cairan) dan dapat disertai dengan purpura (bercak-bercak perdarahan pada kulit/selaput lendir).

Dalam kamus kedokteran Dorland didefinisikan sebagai bentuk eritema multiforme fatal (kemerahan yang banyak/menyeluruh) yang timbul dengan prodormal (gejala awal) seperti flu, ditandai dengan adanya lesi sistemik (kerusakan sistemik) dan mukokutan yang berat.

Steven Johnson Syndrome biasa disebut juga sebagai penyakit eritema multiforme mayor.

Insidensi penyakit ini sebenarnya sangat jarang, tercatat hanya sekitar 2-3% per juta populasi di Negara Eropa dan Amerika. Lebih sering diderita oleh manusia di usia dewasa dibandingkan anak-anak.

Apa Penyebabnya?

Dari berbagai refrensi disebutkan, bahwa penyebab pastinya belum diketahui. Namun ada faktor pencetus yang mengakibatkan terjadinya penyakit ini.

Faktor penyebab utama adalah alergi obat yajni dengan presentasi lebih dari 50%. Alergi obat tersering adalah golongan obat analgetik (pereda nyeri), antipiretik (penurun demam) sekitar 45%, golongan karbamazepin sekitar 20% dan sisanya adalah jenis jamu-jamuan. Macam obat yang sering menjadi penyebab yakni penisilin, barbiturate, amiksisilin, kotrimoksasol, sefriakson dan adiktif (penenang).

Faktor lainnya yang dapat menyebabkan yakni :
- Infeksi seperti virus, jamur, bakteri dan juga parasit.
- Faktor fisik seperti sinar x, sinar matahari dan cuaca
- Penyakit kolagen vascular (serabut kolagen pembuluh darah)
- Neoplasma (keganasan)
- Kontaktan (hanya sebagian kecil)
Adapun faktor yang mempengaruhi timbulnya penyakit ini adalah musim/iklim dimana cuaca dingin lebih berpengaruh, dan juga lingkungan fisik seperti sinar x, hawa yang dingin juga ketersediaan sinar matahari.


Mengapa Bisa Terjadi?

Penyakit ini umumnya terjadi karena adanya reaksi hipersensitif dari sistem imun kita. Dimana sistem kekebalan tubuh yang terlalu sensitif akan memicu reaksi tubuh berupa hipersensitif tipe II (berdasarkan klasifikasi Coomb dan Gel). Adapun selanjutnya, karena adanya reaksi ini maka tubuh akan bereaksi dengan munculnya gejala-gejala awal. Adapun sasaran awal dari reaksi hipersensitifitas ini adalah kulit berupa destruksi keratinosit (perusakan lapisan keratin kulit)



Apa Saja Gejala Klinisnya?

Gejala klinis yang timbul dapat bervariasi mulai dari ringan sampai berat. Pada gejala klinis yang berat penderita umumnya mengalami penurunan kesadaran sampai koma. Perjalanan penyakit ini biasanya akut (cepat) dengan gejala prodormalseperti demam tinggi, malese(kelemahan), nyeri kepala, batuk, pilek dan nyeri tenggorokan. Gejala ini biasanya dapat dialami sampai dengan 2 minggu.

Gejala klinis yang khas yakni adanya Trias kalainan (3 kelainan) yakni,
1. Kelainan Kulit
Kelainan pada kulit berupa : eritema, vesikel, bula bahkan purpura. Kelainan biasanya bersigat generalisata (penyeluruh). Sifat dari eritema yakni berbentuk cincin (tenggahnya lebih gelap) biasanya berwarna ungu.
2. Kelainan Selaput Lendir pada Orifisium
Kelainan selaput lendir yang paling sering adalah di mukosa (lapisan tipis) mulut (100%), kemudian di alat genital (50%) sedangkan di lubang hidung atau anus jarang (8% dan 5%). Kelainan ini dapat berupa vesikel ataupun bula yang cepat sekali memecah sehingga terjadi erosi (kerusakn kulit yang dangkal) dan ekskoriasi (lecet/kerusakan kulit yang dalam) dan krusta yang hitam.
3. Kelainan pada Mata
Kelianan pada mata merupakan 80% di antara semua kasus. Dimana yang paling sering adalah konjungtivitis (radang pada konjungtiva)

Apa Komplikasinya?

Komplikasi dari penyakit Steven Johnson Syndrome adalah bronkopneumonia (radang bronkus dan pneumonia) yakni sekitar 16%. Komplikasi yang lain yakni kehilangan cairan ataupun darah, gangguan keseimbangan elektrolit dan syok. Pada mata dapat terjadi kebutaan.

Bagaimana Pengobatannya?

Langkah pertama yakni menjauhkan factor penyebab/pencetusnya. Bila yang dicurigai adalah obat, maka hentikan konsumsi obat tersebut.

Secara umum penangannya yakni mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh penderita dengan pemberian cairan infuse karena umumnya penderita mengalami dehidrasi. Jika penderita mengalami koma, maka tindakan kedaruratan harus dilakukan yakni dengan menjaga keseimbangan oksigen harus dipertahankan.

Pengobatan khusus berupa pengobatan sistemik yakni dengan pemberian obat golongan kortikosteroid dosis tinggi seperti obat prednisone, dan deksametason. Pengobatan topical (luar/untuk kulit) yakni untuk bula dan vesikel yang memecah diberi bedak salisil 2%, kelainan yang basah dikompres dengan asam salisil 1%, kelainan pada mulut dikompres asam borat 3% dan konjungtivitis (radang konjungtiva) diberi salep mata yang mengandung kortikosteroid ataupun antibiotic.

Semoga sedikit informasi ini bisa bermanfaat bagi pembaca sekalian..

Wallahu ta’ala a’lam bi shawab

*refrensi : kamus kedokteran Dorland_EGC, kamus kedokteran _penerbitdjambatan, ilmu penyakit kulit kelamin_FK UI, saripati penyakit kulit_EGC, patofisiologi vol 2_EGC

PASTOR KATHOLIK INGGRIS MASUK ISLAM

''Allah menyeru manusia ke Darussalam (surga), dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus (Islam).'' (QS Yunus: 25)

Ayat tersebut di atas menjelaskan bahwa Allah SWT akan memberikan hidayah (jalan kebaikan) kepada siapa saja yang dikehendakinya untuk memilih Islam. Tak peduli siapa pun. Baik dia budak, majikan, pejabat, bahkan tokoh agama non-Islam sekalipun.

Ayat tersebut, layak disematkan pada Idris Tawfiq, seorang pastor di Inggris yang akhirnya menerima Islam. Ia menjadi mualaf setelah mempelajari Islam dan melihat sikap kelemahlembutan serta kesederhanaan pemeluknya.

Sebelumnya, Idris Tawfiq adalah seorang pastor gereja Katholik Roma di Inggris. Mulanya, ia memiliki pandangan negatif terhadap Islam. Baginya saat itu, Islam hanya identik dengan terorisme, potong tangan, diskriminatif terhadap perempuan, dan lain sebagainya.

Namun, pandangan itu mulai berubah, ketika ia melakukan kunjungan ke Mesir. Di negeri Piramida itu, Idris Tawfiq menyaksikan ketulusan dan kesederhanaan kaum Muslimin dalam melaksanakan ibadah dan serta keramahan sikap mereka.

Ia melihat, sikap umat Islam ternyata sangat jauh bertolak belakang dengan pandangan yang ia dapatkan selama ini di negerinya. Menurutnya, Islam justru sangat lembut, toleran, sederhanan, ramah, dan memiliki sifat keteladanan yang bisa dijadikan contoh bagi agama lainnya.

Di Mesir inilah, Tawfiq merasa mendapatkan kedamaian yang sesungguhnya. Awalnya hanya sebagai pengisi liburan, menyaksikan Pirmadia, unta, pasir, dan pohon palem. Namun, hal itu malah membawanya pada Islam dan membuat perubahan besar dalam hidupnya.

''Awalnya mau berlibur. Saya mengambil penerbangan carter ke Hurghada. Dari Eropa saya mengunjungi beberapa pantai. Lalu, saya naik bis pertama ke Kairo, dan saya menghabiskan waktu yang paling indah dalam hidup saya.''

''Ini adalah kali pertama saya pengenalan ke umat Islam dan Islam. Saya melihat bagaimana Mesir yang lemah lembut seperti itu, orang-orang manis, tapi juga sangat kuat,'' terangnya.

''Saya menyaksikan mereka tenang, lembut, dan tertib dalam beribadah. Begitu ada suara panggilan shalat (azan), mereka yang sebagian pedagang, segera berkemas dan menuju Masjid. Indah sekali saya melihatnya,'' terangnya.

Dari sinilah, pandangan Tawfiq berubah tentang Islam. ''Waktu itu, seperti warga Inggris lainnya, pengetahuan saya tentang Islam tak lebih seperti yang saya lihat di TV, memberikan teror dan melakukan pengeboman. Ternyata, itu bukanlah ajaran Islam. Hanya oknumnya yang salah dalam memahami Islam,'' tegasnya.

Ia pun mempelajari Alquran. Pelajaran yang didapatkannya adalah keterangan dalam Alquran yang menyatakan: ' Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang beriman adalah orang Yahudi dan Musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang beriman adalah orang yang berkata, ''Sesungguhnya kami ini orang Nasrani.'' Yang demikian itu disebabkan di antara mereka itu terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena seungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.'' (Al-Maidah ayat 82).

Ayat ini membuatnya berpikir keras. Baginya, Islam sangat baik, toleran. Justru, pihak lain yang memusuhinya. Inilah yang menjadi awal keislaman mantan pastor Inggris dan akhirnya menerima Islam.

Sepulang dari Mesir, Tawfiq masih menjadi penganut agama Katholik. Bahkan, ketika dia aktif mengajarkan pelajaran agama kepada para siswa di sebuah sekolah umum di Inggris, ia diminta mengajarkan pendidikan Studi agama.

''Saya mengajar tentang agama Kristen, Islam, Yudaisme, Buddha dan lain-lain. Jadi, setiap hari saya harus membaca tentang agama Islam untuk bisa saya ajarkan pada para siswa. Dan, di sana banyak terdapat siswa Muslim keturunan Arab. Mereka memberikan contoh pesahabatan yang baik, bersikap santun dengan teman lainnya. Dari sini, saya makin intens berhubungan dengan siswa Muslim,'' ujarnya.

Dan selama bulan Ramadhan, kata dia, dia menyaksikan umat Islam, termasuk para siswanya, berpuasa serta melaksanakan shalat tarawih bersama-sama. ''Hal itu saya saksikan hampir sebulan penuh. Dan, lama kelamaan saya belajar dengan mereka, kendati waktu itu saya belum menjadi Muslim,'' papar Tawfiq.

Dari sini kemudian Tawfiq mempelajari Alquran. Ia membaca ayat-ayat Alquran dari terjemahannya. Dan ketika membaca ayat 83 surah Al-Maidah, ia pun tertegun.

''Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu lihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Alquran).'' (Al-Maidah ayat 83).

Secara tiba-tiba, kata Tawfiq, ia pun merasakan apa yang disampaikan Alquran. Ia menangis. Namun, hal itu ia sembunyikan dari pandangan para siswanya. Ia merasa ada sesuatu di balik ayat tersebut.

Dari sini, Tawfiq makin intensif mempelajari Islam. Bahkan, ketika terjadi peristiwa 11 September 2001, dengan dibomnya dua menara kembar World Trade Center (WTC) di Amerika Serikat, dan ketika banyak orang menyematkan pelakunya kalangan Islam. Ia menjadi heran. Kendati masih memeluk Kristen Katholik, ia yakin, Islam tidak seperti itu.

''Awalnya saya sempat takut juga. Saya khawatir peristiwa serupa terulang di Inggris. Apalagi, orang barat telah mencap pelakunya adalah orang Islam. Mereka pun mengecamnya dengan sebutan teroris,'' kata Tawfiq.

Namun, Tawfiq yakin, Islam tidak seperti yang dituduhkan. Apalagi, pengalamannya sewaktu di Mesir, Islam sangat baik, dan penuh dengan toleransi. Ia pun bertanya-tanya. ''Mengapa Islam? Mengapa kita menyalahkan Islam sebagai agama teroris. Bagaimana bila kejadian itu dilakukan oleh orang Kristen? Apakah kemudian Kristen akan dicap sebagai pihak teroris pula?'' Karena itu, ia menilai hal tersebut hanyalah dilakukan oknum tertentu, bukan ajaran Islam.
Masuk Islam

Dari situ, ia pun mencari jawabannya. Ia berkunjung ke Masjid terbesar di London. Di sana berbicara dengan Yusuf Islam tentang Islam. Ia pun kemudian memberanikan diri bertanya pada Yusuf Islam. ''Apa yang akan kamu lakukan bila menjadi Muslim?''

Yusuf Islam menjawab. ''Seorang Muslim harus percaya pada satu Tuhan, shalat lima kali sehari, dan berpuasa selama bulan Ramadhan,'' ujar Yusuf.

Tawfiq berkata, ''Semua itu sudah pernah saya lakukan.''
Yusuf berkata, ''Lalu apa yang Anda tunggu?''
Saya katakan, ''Saya masih seorang pemeluk Kristiani.''

Pembicaraan terputus ketika akan dilaksanakan Shalat Zhuhur. Para jamaah bersiap-siap melaksanakan shalat. Dan, saat shalat mulai dilaksanakan, saya mundur ke belakang, dan menunggu hingga selesai shalat.

Namun, di situlah ia mendengar sebuah suara yang mempertanyakan sikapnya. ''Saya lalu berteriak, kendati dalam hati. ''Siapa yang mencoba bermain-main dengan saya.''

Namun, suara itu tak saya temukan. Namun, suara itu mengajak saya untuk berislam. Akhirnya, setelah shalat selesai dilaksanakan, Tawfiq segera mendatangi Yusuf Islam. Dan, ia menyatakan ingin masuk Islam di hadapan umum. Ia meminta Yusuf Islam mengajarkan cara mengucap dua kalimat syahadat.

''Ayshadu an Laa Ilaha Illallah. Wa Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah.'' Saya bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah Utusan Allah.

Jamaah pun menyambut dengan gembira. Ia kembali meneteskan air mata, bukan sedih, tapi bahagia.

Ia mantap memilih agama yang dibawa Nabi Muhammad SAW ini. Dan, ia tidak menyesali telah menjadi pengikutnya. Berbagai gelar dan penghargaan yang diterimanya dari gereja, ia tanggalkan.

Seperti diketahui, Idris Tawfiq memperoleh gelar kesarjanaan dari University of Manchester dalam bidang sastra, dan gelar uskup dari University of Saint Thomas Aquinas di Roma. Dengan gelar tersebut, ia mengajarkan pandangan Katholik pada jemaatnya. Namun, akhirnya ia beralih mengajarkan Islam kepada masyarakatnya. Selama bertahun-tahun, Tawfiq mengepalai pusat Studi keagamaan di berbagai sekolah di Inggris dan Wales, sebelum dia masuk agama Islam.

''Dulu saya senang menjadi imam (pastor--Red) untuk membantu masyarakat selama beberapa tahun lalu. Namun, saya merasa ada sesuatu yang tidak nyaman dan kurang tepat. Saya beruntung, Allah SWT memberikan hidayah pada saya, sehingga saya semakin mantap dalam memilih Islam. Saya tidak menyesal meninggalkan tugas saya di gereja. Saya percaya, kejadian (Islamnya--Red) ini, lebih baik dibandingkan masa lalu saya,'' terangnya. sya/osa/berbagai sumber

Berdakwah Lewat Lisan dan Tulisan

Ketika ditanyakan pada Idris Tawfiq tentang perbedaan besar antara Kristen Katholik dan Islam, ia berkata: ''Dasar dari agama Islam adalah Allah. Semua perkara disaksikan Allah, tak ada yang luput dari perhatian-Nya. Ini berbeda dengan yang saya dapatkan dari agama sebelumnya. Islam merupakan agama yang komprehensif.''

Ia menambahkan, Islam mengajarkan pemeluknya untuk senantiasa beribadah kepada Allah setiap saat. Tak terbatas hanya pada hari Minggu. Selain itu, kata dia, Islam mengajarkan umatnya cara menyapa orang lain dengan lembut, bersikap ramah, mengajarkan adab makan dan minum, memasuki kamar orang lain, cara bersilaturahim yang baik. ''Tak hanya itu, semua persoalan dibahas dan diajarkan oleh Islam,'' terangnya.

Penceramah dan penulis

Caranya bertutur kata, sikapnya yang sopan dan santun banyak disukai masyarakat. Gaya berbicaranya yang baik sangat sederhana dan lemah lembut, menyentuh hati, serta menyebabkan orang untuk berpikir. Ia pun kini giat berceramah dan menulis buku tentang keislaman.

Ia memberikan ceramah ke berbagai tempat dengan satu tujuan, menyebarkan dakwah Islam. Idris Tawfiq mengatakan, dia bukan sarjana. Namun, ia memiliki cara menjelaskan tentang Islam dalam hal-hal yang sangat sederhana. Dia memiliki banyak pengalaman dalam berceramah dan mengenali karakter masyarakat.

Ia juga banyak memberikan bimbingan dan pelatihan menulis serta berpidato bagi siswa maupun orang dewasa. Kesempatan ini digunakannya untuk mengajarkan pada orang lain. Termasuk, menjelaskan Islam pada dunia Barat yang banyak menganut agama non-Muslim.

Idris juga dikenal sebagai penulis. Tulisannya tersebar di berbagai surat kabar, majalah, jurnal, dan website di Inggris Raya. Ia juga menjadi kontributor regional dan Konsultan untuk website www.islamonline.net dan ww.readingislam.com.

Dia menulis artikel mingguan di Mesir Mail, koran tertua Mesir berbahasa Inggris, dan Sawt Al-Azhar, surat kabar Al-Azhar University. Dia adalah pengarang sejumlah buku. Antara lain, Dari surga yang penuh kenikmatan: sederhana, pengenalan Islam; Berbicara ke Pemuda Muslim; Berbicara ke Mualaf. Selain itu, ia juga menjadi juru bicara umat Islam di Barat. Ia juga banyak berceramah melalui radio dan televisi. [ Republika ]

mari bersama mengembalikan kehidupan Islam.