Minggu, 31 Januari 2010

Kapitalisme , Sosialisme , Islam

>> KAPITALISME adalah sistem yang didasarkan atas pertukaran yang sukarela (voluntary exchanges) di dalam pasar yang bebas.

Kapitalisme lahir dari asas sekularisme (pemisahan agama dari kehidupan masyrakat) yang muncul dari pengalaman pahit saat hidup di bawah otoritas gereja di abad pertengahan dulu ,menegaskan bahwa manusia sendirilah yang berhak membuat aturan hidup, bukan Tuhan.

Dr. Amien Rais dalam Cakrawala Islam (1991), merincinya sebagai berikut:
1. Kapitalisme melahirkan ketidaksamaan (inequality), atau kesenjangan ekonomi dalam masyarakat.
2. Kapitalisme adalah sistem ekonomi yang bersifat internasional, jadi tidak dapat berdiri sendiri dalam suatu negara tertentu. Kapitalisme internasional hanya dapat mempertahankan hidupnya lewat eksploitasi yang dilakukan atas Dunia Ketiga
3.Demi kepentingan ekonominya, kekuatan-kekuatan kapitalis selalu bersikap double-standard. Kapitalisme, langsung atau tidak, berkaitan dengan suatu sistem opresi internasional demi kelangsungan kepentingan ekonominya.
4.Kapitalisme yang secara teoritas memberikan kesempatan sama (equality of opportunity) kepada setiap anggota masyarakat, dalam kenyataannya bersifat diskriminatif, bahkan rasis.
5. Semboyan kapitalisme yang berupa “berproduksi untuk dapat berproduksi lebih besar” (to produce, to roduce and to produce) menyebabkan keserakahan dan berkembangnya kehidupan yang materialistis.
6. Sebagai konsekuensi logis dari cara produksi seperti dikemukakan tadi, adalah pola kehidupan yang konsumeris.
7. Kapitalisme menimbulkan gejala-gejala alienasi dan anomi dalam masyarakat.

>> SOSIALISME, mencoba mengatasi problem produksi, konsumsi dan distribusi melalui perencanaan atau komando.
1. Sosialisme dapat ditegakkan dengan sistem politik yang otoriter, atau bahkan totalite.
2. Menunjukkan kontradiksi fundamental. Secara teoritis, eksploitasi manusia katanya akan dihilangkan, namun terbukti bahwa penganiayaan terhadap setiap anggota masyarakat yang dianggap menjadi penghalang kelancaran sosialisme menjadi sesuatu yang rutin.
3. Sosialisme pada dasarnya mematikan kreatifitas manusia
4. Dengan dikuasainya alat-alat produksi oleh negara, mereka yang memgang kekuasaan akan cenderung untuk melakukan korupsi tanpa pengawasan ketat dari rakyat.
5. Sosialisme melihat manusia selalu berdasarkan kelasnya.
6. Adanya penurunan derajat manusia. Karena materialisme menjadi dasar falsafahnya


>> EKONOMI ISLAM adalah ”suatu sistem ekonomi yang didasarkan pada ajaran dan nilai-nilai Islam”, dimana ”keseluruhan nilai tersebut sudah tentu Alquran, Sunnah, ijma dan qiyas” (Nasution dkk, 2006).

Ekonomi ISLAM bukanlah sebuah sistem yang benar-benar otentik, berbeda atau ada di luar himpunan sistem ekonomi yang dijalankan di dunia.

Namun ada Perbedaan yang utama ;
1. Secara epistemologis ekonomi Islam dipercaya sebagai bagian integral dari ajaran Islam itu sendiri, sehingga pemikiran ekonomi Islam langsung bersumber dari Tuhan.
2. Ekonomi Islam dilihat sebagai sistem yang bertujuan bukan hanya mengatur kehidupan manusia di dunia, tapi juga menyeimbangkan kepentingan manusia di dunia dan akhirat.
3. Sebagai konsekuensi dari landasan normatif , sejumlah aspek positif atau teknis dalam ekonomi konvensional tak bisa diaplikasikan karena bertentangan dengan nilai-nilai yang dibenarkan oleh Islam.

Tentang SISTEM EKONOMI ISLAM
> prinsip ekonomi Islam yang dianut adalah penyerapan pasar domestik yang sangat didukung oleh negara dalam rangka memenuhi kebutuhan individu masyarakatnya.

> Ekspor bukan lagi tujuan utama hasil produksi. Sebab, sistem mata uangnya juga sudah sangat stabil, yaitu dengan menggunakan standar emas (dinar dan dirham). Dengan demikian, negara tidak membutuhkan cadangan devisa mata uang negara lain karena semua transaksi akan menggunakan dinar/dirham atau dikaitkan dengan emas.

> Negara juga akan menerapkan sistem transaksi hanya di sektor riil dan menghentikan segala bentuk transaksi ribawi dan non riil lainnya.

> Dengan begitu, perputaran barang dari sektor riil akan sangat cepat dan tidak akan mengalami penumpukkan stok.

> Penawaran dan permintaan bukanlah indikator untuk menaikkan/menurunkan harga ataupun inflasi, karena jumlah uang yang beredar stabil sehingga harga akan stabil. Negara pun tidak perlu repot-repot mengatur jumlah uang beredar dengan menaikkan/menurunkan suku bunga acuan seperti yang dilakukan negara yang menganut sistem ekonomi kapitalis. Negara hanya akan memantau dan memastikan kelancaran proses distribusi barang dan jasa agar segala kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi.

> Negara yang mengelola sumber kekayaan yang menjadi milik rakyat. Hasilnya dikembalikan lagi kepada rakyat. Dengan demikian, jaminan sosial bagi masyarakat, seperti pendidikan dan kesehatan, akan terpenuhi. Dalam kondisi seperti ini, daya beli masyarakat akan sangat kuat dan stabil.


Rosulullah pernah membuat pasar Islam dengan nama “Suqul Anshar“ atau pasar Anshar. Dengan semangat perpaduan serta ketaatan pada ALLAH dan Rasul-Nya umat Islam saat itu menumpukan perhatian semata-mata di Suqul Anshar.
sistem yang dipakai adalah ekonomi Islam, dimana tidak ada penindasan atau riba serta amat memberi kemudahan dan di dalamnya juga terdapat semangat perpaduan dan rasa ber-Tuhan yang tajam, maka banyak orang bukan Islam dan orang luar kota pun tertarik untuk berdagang ke Suqul Anshar.

Sumber :

>Ekonomi Islam: Di Luar Spektrum Kapitalisme dan Sosialisme? ; Ari A. Perdana

>Kritik Islam terhadap Kapitalisme dan Sosialisme; M Tri

>Sahriyalmusa &Kisah Rasulullah Membangun Sistem Ekonomi Islam
firman

Tidak ada komentar:

mari bersama mengembalikan kehidupan Islam.