Rabu, 09 Desember 2009

DUDUK DI TEMPAT SHALAT HINGGA TERBIT MATAHARI

Ini termasuk sunnah Nabi shalallahu'alaihi wasallam yang sudah jarang di amalkan. Bagi seseorang yang berkelapangan hendaklah mengamalkannya guna menjaga sunnah Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam. Jabir bin Samurah radhiallahu'anhu berkata," Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam biasanya tidak beranjak dari tempat beliau mengerjakan shalat shubuh atau shalat fajar hingga matahari terbit. Apabila matahari terbit beliau bangkit. Mereka dahulu bercerita tentang pengalaman-pengalaman masa jahiliyah, mereka tertawa sementara Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam hanya tersenyum."
(Shahih Muslim dalam kitab Al-Masaajid wa Mawaadhi'ush shalat(760))

Tidur Pagi Bukan Kebiasaan Para Salaf
Imam Muslim meriwayatkan dalam kitab shahihnya dari Abu Wa'il Syafiq bin salamah al-Asadi, ia berkata,"suatu hari usai shalat shubuh, kami pergi menemui 'Abdullah bin Mas'ud. Kami mengucapkan salam di sisi pintu." Kami di izinkan masuk, tetapi memutuskan untuk menunggu sejenak di luar. Seorang budak berkata,"Silahkan masuk saja?' kamipun masuk dan ternyata 'Abdullah bin Mas'ud sedang duduk berdzikir. Ia berkata,"Apa yang menghalangi kalian masuk, padahal sudah di persilahkan?" "Tidak apa-apa, hanya saja kami mengira masih ada anggota keluarga yang tidur" jawab kami. Ibnu Mas'ud berkata,"Kalian mengira keluarga Ibnu Ummi 'Abdullah (maksudnya dia sendiri) adalah orang-orang yang lalai?"

Ia meneruskan dzikir, sampai ketika mengira matahari telah terbit, ia memanggil budaknya dan bertanya, "Lihatlah apakah matahri telah terbit?"

Budak itu melihatnya ternyata matahari belum terbit, maka Ibnu Mas'ud mengucapkan:
"Segala Puji bagi Allah yang telah membebaskan hari kami ini, dan tidak membinasakan kami dengan dosa-dosa kami."
(HR.Muslim(I/564)

Syaikh Abdur Razzaq al-Badr berkata,"Dialog dalam atsar di atas mencerminkan gambaran secara jelas tentang kehidupan yang penuh vitalitas dan motivasi yang tinggi untuk mengoptimalkan waktu pagi hari di kalangan Salafus Shalih, terutama para sahabat. Dengan ke dalaman ilmu agama yang mereka miliki mereka dapat meletakkan segala sesuatu pada tempatnya."
(Fiqhul Ad'iyah wal Adzkar(3/45)

Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,"Diantara perkara yang di benci di kalangan salaf adalah tidur antara usai shalat Shubuh sampai matahari terbit. Sebab, itu adalah waktu aktivitas yang memiliki nilai istimewa. Bahkan kalau orang-orang telah berjalan semalam suntuk, mereka tidak di prbolehkan istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Saat itu adalah awal hari dan kuncinya, waktu turunnya rezeki dan terjadinya pembagian rezeki dan berkah. Saat itulah hari bermula keadaan seluruhnya bergantung pada moment itu. Maka sekiranya memang seseorang harus tidur, hendaknya itu tidur yang sifatnya darurat."
(Madaarijus Salikin(I/308)

Pagi hari adalah waktu-waktu yang penuh berkah lagi berharga, berdasarkan do'a Nabi shallallahu'alaihi wasallam:
"Ya Allah, berkahilah umatku pada pagi harinya."
(HR.Abu Dawud(2608), Ibnu Majah(2236) dan di shahihkan oleh Al-Albani dalam shahih al-jami'(1300)

Maka tidak sepantasnya mengisi waktu ini dengan tidur tanpa ada kebutuhan darurat. Sebab, pagi hari laksana masa muda yang penuh dengan vitalitas dan sore hari ibarat masa tua yang hanya menyisakan tubuh tanpa daya. Orang yang bijak hendaknya memanfaatkan waktu ini dengan membaca dzikir-dzikir pagi dan petang yang di ajarkan oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam, sebagaimana yang akan di jelaskan dalam bab Dzikrullah. insyAllah.

Dari buku Panduan Amal Sehari Semalam
Penulis : Abu Ihsan Al Atsari
Penerbit : Pustaka Darul Ilmi

Tidak ada komentar:

mari bersama mengembalikan kehidupan Islam.